Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rp 20 miliar untuk jalan dan jembatan

Laporan Novemy Leo, Spirit NTT, 25 Februari - 2 Maret 2008

MAUMERE, SPIRIT--Ruas jalan dan jembataan di sejumlah wilayah di Kabupaten Sikka, tahun ini, akan ditingkatkan konstruksinya. Peningkatan jalan itu antara lain melalui pengaspalan, hotmix menggunakan dana alokasi khusus (DAK), dana alokasi umum (DAU) dan dana ad hoc dengan total anggaran Rp 20 miliar lebih.
Kepala Dinas (Kadis) Kimpraswil Kabupaten Sikka, Heriando Siku mengatakan itu saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (18/2/2008). Dia menjelaskan, tahun ini akan dilakukan pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan turap/talut atau bronjong, pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dan rawa.
Khusus pembangunan jalan dan jembatan, katanya, ada 37 paket untuk pengaspalan, hotmix, lapem dan beton yang dibagi dalam tiga bagian besar, yakni ruas jalan dengan dana DAK untuk pengerjaan 13 paket dalam Kota Maumere, Nangahale-Pruda, Patiahu-Kilawair, Key-Riit, Kaliwajo-Wololangga, Tanangalu-Woloara, Bola-Hale. Paket 1, Nangahale-Magarahu, Lekebai-Wololangga, Waiara-Lakakotat, Wairotang-SP-Kewapanta, Pemana-Ngolo dan Wolowiro-Nuaria.
Menurutnya, dengan peningkatan ruas jalan yang ada diharapkan arus transportasi barang dan jasa semakin lancar dan perekonomian masyarakat di wilayah ini makin meningkat dari waktu ke waktu. "Dalam jangka panjang kita masih survai dan olah data base jalan yang ada agar bisa diketahui kondisi ruas jalan untuk kebutuhan perencanaan dan penanganaan pembangunan ruas jalan di setiap wilayah. Saya lihat di sejumlah wilayah kecamatan konstruksi jalan yang dikerjakan tidak sesuai kebutuhan dan tidak sesuai kondisi tanah sehingga baru beberapa tahun sudah rusak. Dengan data base yang lengkap maka pembangunan russ jalan di setiap wilayah tepat dilakukan dan hasilnya bisa dinikmati dalam jangka panjang," ujarnya.
Tangani longsor
Mengenai penanganan longsor di sejumlah ruas di Sikka, Heriando mengatakan, memasuki tahun 2008 terjadi empat titik longsor. "Ke depan di Waiblama dan Bestio harus dibangun bronjong. Namun persoalannya dalam APBD Sikka 2008 tidak ada dana untuk pemeliharan," tambahnya.
Namun karena tugas dan tangungjawab Kimpraswil maka pihaknya menempuh kebijakan dengan mengambil sejumlah dana dari penyewaan alat inventaris dinas ini untuk penanganan bencana longsor di sejumlah ruas jalan. "Kimpraswil menyiapkan loader dan dump truk untuk mengatasi longsor," tegasnya. *

Tidak ada komentar: