RSS Feed (xml)
Laporan Okto Manehat, Spirit NTT, 25 Februari - 2 Maret 2008
KALABAHI, SPIRIT--Menghadapi ujian nasional (UN) tahun 2008, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Alor melaksanakan beberapa program pendukung. Program yang pertama diberikan adalah les tambahan dan pemerintah menyiasatinya melalui ujian daerah, serta sejumlah program khusus lainnya.
Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Alor, Drs. Sinsigus Pulingmahi, yang ditemui di Kalabahi, Sabtu (16/2/2008), menjelaskan, sejumlah program telah dijalankan pemerintah untuk menyiapkan para siswa SD-SMA menghadapi UN. Program yang dimaksud, seperti pemberian les tambahan. Les tambahan ini sudah dimulai sejak Agustus 2007 yang didanai oleh pemkab. Les tambahan yang dimaksud, materinya adalah mata pelajaran yang diuji secara nasional. Dengan les tambahan ini, diharapkan siswa dapat menguasai materi yang diberikan dan lebih siap menghadapi UN.
Program lainnya, sebut Pulingmahi, digelar ujian daerah yang pelaksanaannya telah dilakukan akhir 2007 hingga awal 2008 ini. Dalam ujian daerah, lanjut Pulingmahi, materi yang diuji berpedoman pada standar kompetensi kelulusan. Juga soal yang diberikan melalui pengkajian kembali soal-soal ujian 3 tahun terakhir . Kajian ini dilaksanakan oleh musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Dari hasil sementara ujian daerah, kata Pulingmahi, prosentase yang ada belum mencapai standar kelulusan nasional (5,25) atau sekitar 50 persen dari jenjang sekolah yang ada. Hal ini setelah dievaluasi, masalahnya materi yang diberikan belum diajarkan. Masalah ini telah direkomendasikan oleh MKKS dan MGMP kepada guru mata pelajaran di semua sekolah untuk memperhatikan pemantapan siswa untuk menghadapi UN.
Pulingmahi juga mengatakan melakukan peningkatan pengawasan, baik dari dinas terhadap koordinator pengawas, maupun kepala-kepala sekolah dan para guru di semua sekolah. Dengan hal ini, maka para siswa benar-benar dipersiapkan untuk menghadapi UN dan dapat meraih hasil yang maksimal. *
Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Alor, Drs. Sinsigus Pulingmahi, yang ditemui di Kalabahi, Sabtu (16/2/2008), menjelaskan, sejumlah program telah dijalankan pemerintah untuk menyiapkan para siswa SD-SMA menghadapi UN. Program yang dimaksud, seperti pemberian les tambahan. Les tambahan ini sudah dimulai sejak Agustus 2007 yang didanai oleh pemkab. Les tambahan yang dimaksud, materinya adalah mata pelajaran yang diuji secara nasional. Dengan les tambahan ini, diharapkan siswa dapat menguasai materi yang diberikan dan lebih siap menghadapi UN.
Program lainnya, sebut Pulingmahi, digelar ujian daerah yang pelaksanaannya telah dilakukan akhir 2007 hingga awal 2008 ini. Dalam ujian daerah, lanjut Pulingmahi, materi yang diuji berpedoman pada standar kompetensi kelulusan. Juga soal yang diberikan melalui pengkajian kembali soal-soal ujian 3 tahun terakhir . Kajian ini dilaksanakan oleh musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Dari hasil sementara ujian daerah, kata Pulingmahi, prosentase yang ada belum mencapai standar kelulusan nasional (5,25) atau sekitar 50 persen dari jenjang sekolah yang ada. Hal ini setelah dievaluasi, masalahnya materi yang diberikan belum diajarkan. Masalah ini telah direkomendasikan oleh MKKS dan MGMP kepada guru mata pelajaran di semua sekolah untuk memperhatikan pemantapan siswa untuk menghadapi UN.
Pulingmahi juga mengatakan melakukan peningkatan pengawasan, baik dari dinas terhadap koordinator pengawas, maupun kepala-kepala sekolah dan para guru di semua sekolah. Dengan hal ini, maka para siswa benar-benar dipersiapkan untuk menghadapi UN dan dapat meraih hasil yang maksimal. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar