Laporan Antara, Spirit NTT, 25 Februari - 2 Maret 2008
LARANTUKA, SPIRIT--Atap dua gedung sekolah dasar (SD) di Kabupaten Flores Timur (Flotim) dilaporkan terbang akibat diterjang angin puting beliung, Selasa (19/2/2008) malam.
"Dua gedung sekolah dasar itu yakni SD Negeri 2 yang mengalami kerusakan paling parah dan atap SD Posto," kata Ketua Satlak PBP Flores Timur, Joseph Lagadoni Herin, Rabu (20/2/2008).
''Ada dua gedung sekolah dasar yang rusak akibat diterjang angin puting beliung. Atap gedungnya terbawa angin,'' katanya.
Selain dua gedung sekolah, puluhan rumah penduduk juga ikut rusak akibat terjangan angin, tetapi belum diketahui angka pasti karena sedang dalam pendataan petugas.
Kerusakan juga terjadi pada tanaman milik petani, akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah itu selama tiga pekan terakhir.
''Ada atap rumah penduduk yang rusak, juga ada tanaman petani dan perkebunan, tetapi petugas belum dapat melakukan pendataan di lapangan karena hujan terus mengguyur wilayah itu,'' katanya.
Dia menambahkan, hal yang paling diwaspadai saat ini adalah bencana banjir yang selalu melanda pemukiman penduduk seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Karena itu, sejak tiga pekan lalu, pemerintah telah mengeluarkan peringatan kepada warga, terutama yang bermukim di pinggiran sungai untuk waspada.
Mereka bahkan disarankan untuk mengungsi sementara di rumah keluarga pada malam hari karena biasanya banjir disertai lumpur dan batu-batu dalam ukuran besar menerjang penduduk pada malam hari.
''Daerah aliran sungainya memang sudah dibangun penahan air, tetapi biasanya muncul longsoran dari gunung dan itu yang kami waspadai,'' katanya. *
"Dua gedung sekolah dasar itu yakni SD Negeri 2 yang mengalami kerusakan paling parah dan atap SD Posto," kata Ketua Satlak PBP Flores Timur, Joseph Lagadoni Herin, Rabu (20/2/2008).
''Ada dua gedung sekolah dasar yang rusak akibat diterjang angin puting beliung. Atap gedungnya terbawa angin,'' katanya.
Selain dua gedung sekolah, puluhan rumah penduduk juga ikut rusak akibat terjangan angin, tetapi belum diketahui angka pasti karena sedang dalam pendataan petugas.
Kerusakan juga terjadi pada tanaman milik petani, akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah itu selama tiga pekan terakhir.
''Ada atap rumah penduduk yang rusak, juga ada tanaman petani dan perkebunan, tetapi petugas belum dapat melakukan pendataan di lapangan karena hujan terus mengguyur wilayah itu,'' katanya.
Dia menambahkan, hal yang paling diwaspadai saat ini adalah bencana banjir yang selalu melanda pemukiman penduduk seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Karena itu, sejak tiga pekan lalu, pemerintah telah mengeluarkan peringatan kepada warga, terutama yang bermukim di pinggiran sungai untuk waspada.
Mereka bahkan disarankan untuk mengungsi sementara di rumah keluarga pada malam hari karena biasanya banjir disertai lumpur dan batu-batu dalam ukuran besar menerjang penduduk pada malam hari.
''Daerah aliran sungainya memang sudah dibangun penahan air, tetapi biasanya muncul longsoran dari gunung dan itu yang kami waspadai,'' katanya. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar