Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

40 Peserta hadiri rakerda Depag Sumba Timur

Laporan Adiana Ahmad, Spirit NTT, 3-9 Maret 2008

WAINGAPU, SPIRIT--Empat puluh orang peserta menghadiri rapat kerja daerah (Rakerda) Departemen Agama (Depag) Sumba Timur (Sumtim) di Waingapu, Senin (18/2/2008).
Para peserta terdiri dari enam orang kepala seksi, enam orang pengawas, 10 orang kepala sekolah, enam orang kepala KUA, lima orang penyuluh, empat orang bendahara, dan tiga orang staf sekretariat.
"Seluruh aparatur yag berada di bawah naungan Departemen Agama harus mampu membaca tanda-tanda zaman. Hal itu penting dalam merumuskan strategi dalam mengantisipasi berbagai perubahan zaman," ujar Kakandepag Sumtim,
Yusak Taneo, dalam arahannya pada rakerda tersebut.
Yusak mengatakan, Depag sebagai pelopor dalam pembangunan mental dan moral religius seluruh anak bangsa memiliki tugas yang cukup berat.
Depag, lanjut Yusak, mempunyai tangggung jawab terhadap pembangunan moral bangsa di berbagai bidang kehidupan. Dengan tugas yang cukup berat itu, tegas Yusak, seluruh jajaran Depag dituntut untuk mampu membaca tanda-tanda perubahan zaman dan mampu merumuskan strategi baru dalam menanamkan nilai-nilai ajaran agama dan budi pekerti kepada masyarakat.
Strategi itu bisa dalam bentuk tindakan, pola pikir, maupun pola sikap sehari-hari. Semangat reformasi untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih baik dan bersih, juga diharapkan dapat mendorong seluruh jajaran aparatur Depag untuk memiliki perubahan paradigma dan pola pikir.
"Selama ini masih ada pemahaman di jajaran Depag, masyarakat adalah obyek yang harus melayani aparatur negara. Pemahaman seperti ini harus diubah. Sudah saatnya masyarakat ditempatkan sebagai subyek pembangunan yang harus dilayani secara prima," kata Yusak.
Dia mengatakan, sebagai instansi vertikal, Depag Sumba Timur mempunyai tanggung jawab melaksanakan tugas pokok dan fungsi membantu pemerintah melaksanakan pembangunan di bidang keagamaan baik dalam lingkup NTT maupun Kabupaten Sumba Timur.
Tugas dan tanggung jawab Depag yang demikian berat memberikan gambaran bahwa Depag sedang melangkah membangun masa depannya dengan berpijak pada landasan keseimbangan, yakni keseimbangan rasional, spriritual dan keseimbangan emosional. "Seorang profesional tidak hidup sendirian dalam aktivitasnya setiap hari tapi selalu berinteraksi dan bersosialisasi dalam lingkungan kerjanya dengan membangun hubungan yang harmonis baik dalam lingkungan internal maupun dalam lingkungan eksternal," kata Yusak.*

Tidak ada komentar: