RSS Feed (xml)
Laporan Okto Manehat, Spirit NTT 11-17 Februari 2008
KALABAHI, SPIRIT--Pemerintah Kabupaten Alor melakukan langkah secara terpadu dalam menanggulangi demam berdarah dengue (DBD) yang merenggut nyawa Dewa Ayu (2,6), Jumat (1/2/2008). Korban adalah warga Kelurahan Wetabua, Kecamatan Teluk Mutiara, Alor.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Kesehatan Kabupaten Alor, Drs. Nikodemus Turwewi, yang dihubungi SPIRIT NTT di Kalabahi, Senin (4/2/2008), mengatakan, pasca meninggalnya Dewa Ayu, petugas sedang mengidentifikasi seorang anak yang gelajanya sama dengan Dewa Ayu. Dia mengaku belum mendapatkan identitas jelas anak yang diduga DBD itu.
Menurut Turwewi, informasi yang diterimanya menyebutkan bahwa anak dimaksud belum bisa dikatakan positif karena petugas medis di RSUD Kalabahi masih memeriksanya, baik klinis maupun laboratorium. Dari gejala dan perkembangan penyakitnya, dicurigai anak itu terserang DBD.
Turwewi menambahkan, dinas kesehatan setempat sudah melakukan tindakan lapangan. Dan, dari pantauannya, hingga kemarin petugas telah melakukan abatesasi dan fogging mencapai 56 rumah penduduk dan sejumlah tempat umum di wilayah-wilayah rawan. Dinkes juga memberikan penyuluhan melalui RSPK dan mobil keliling.
Menurut Turwewi, pihaknya akan mengambil langkah penanganan secara terpadu dengan menangkap nyamuk pada malam hari untuk mengidentifikasi penyakit ini. Selain itu, akan diusulkan anggaran kepada DPRD untuk dapat melaksanakan kegiatan fogging dan abatesasi untuk semua masyarakat dan tempat di daerah ini. Dan, untuk langkah awal difokuskan Kota Kalabahi. *
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Kesehatan Kabupaten Alor, Drs. Nikodemus Turwewi, yang dihubungi SPIRIT NTT di Kalabahi, Senin (4/2/2008), mengatakan, pasca meninggalnya Dewa Ayu, petugas sedang mengidentifikasi seorang anak yang gelajanya sama dengan Dewa Ayu. Dia mengaku belum mendapatkan identitas jelas anak yang diduga DBD itu.
Menurut Turwewi, informasi yang diterimanya menyebutkan bahwa anak dimaksud belum bisa dikatakan positif karena petugas medis di RSUD Kalabahi masih memeriksanya, baik klinis maupun laboratorium. Dari gejala dan perkembangan penyakitnya, dicurigai anak itu terserang DBD.
Turwewi menambahkan, dinas kesehatan setempat sudah melakukan tindakan lapangan. Dan, dari pantauannya, hingga kemarin petugas telah melakukan abatesasi dan fogging mencapai 56 rumah penduduk dan sejumlah tempat umum di wilayah-wilayah rawan. Dinkes juga memberikan penyuluhan melalui RSPK dan mobil keliling.
Menurut Turwewi, pihaknya akan mengambil langkah penanganan secara terpadu dengan menangkap nyamuk pada malam hari untuk mengidentifikasi penyakit ini. Selain itu, akan diusulkan anggaran kepada DPRD untuk dapat melaksanakan kegiatan fogging dan abatesasi untuk semua masyarakat dan tempat di daerah ini. Dan, untuk langkah awal difokuskan Kota Kalabahi. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar