Spirit NTT 4-10 Februari 2008
KUPANG, SPIRIT-- Bupati Kupang, Drs. IA Medah, menepis isu yang menyebut dirinya telah membebaskan lahan seluas 10.00 hektar (ha) di Kecamatan Kupang Barat untuk mendirikan pesantren terbesar di Asia Tenggara.
"Itu tidak benar. Isu murah. Belum jadi pemimpin sudah memecahbelah umat beragama, apalagi kalau sudah jadi pemimpin," ujar Bupati Medah dalam jumpa pers di ruang kerjanya, Kamis (17/1/2008).
Bupati Medah meluruskan bahwa luas Kecamatan Kupang Barat tidak sampai 10.00 ha. "Kalau saya diisukan membebaskan lahan 10.00 ha, maka seluruh lahan di Kecamatan Kupang Barat akan dibebaskan untuk kepentingan tersebut. Hal itu tidak mungkin terjadi. Faktanya bahwa pesantren yang ada saat ini telah berdiri sejak tahun 1972, jauh sebelum saya menjadi Bupati Kupang, bukan baru sekarang," tegas Medah.
Bupati Medah menjelaskan sampai sekarang pesantren kecil di Kupang Barat itu tidak mempunyai rencana untuk mendirikan pesantren yang lebih besar lagi dari kondisi sekarang.
Isu mendirikan pesantren terbesar di Asia Tenggara itu, diakui Bupati Medah, semata-mata untuk memecah belah umat beragama. Menurutnya, orang yang menyebarkan isu-isu murahan seperti itu hanya untuk memecah belah umat beragama dan untuk kepentingan politik semata.
"Belum jadi pemimpin sudah berusaha memecah belah umat beragama, apalagi nanti jadi pemimpin. Calon pemimpin yang mengadu domba masyarakat seperti itu, perlu diwaspadai. Pemimpin seperti itu adalah pemimpin perampok, pemimpin yang berbahaya bagi masyarakat," tegasnya.
Bupati Medah mengharapkan masyarakat jangan pilih pemimpin yang suka menyebar isu-isu sesat. "Saya tegaskan lagi, isu bebaskan lahan untuk pesantren itu tidak benar. Kalau toh ada rencana seperti itu, masyarakat pasti tahu," ujar Medah. (humas/kpde kabupaten kupang)
"Itu tidak benar. Isu murah. Belum jadi pemimpin sudah memecahbelah umat beragama, apalagi kalau sudah jadi pemimpin," ujar Bupati Medah dalam jumpa pers di ruang kerjanya, Kamis (17/1/2008).
Bupati Medah meluruskan bahwa luas Kecamatan Kupang Barat tidak sampai 10.00 ha. "Kalau saya diisukan membebaskan lahan 10.00 ha, maka seluruh lahan di Kecamatan Kupang Barat akan dibebaskan untuk kepentingan tersebut. Hal itu tidak mungkin terjadi. Faktanya bahwa pesantren yang ada saat ini telah berdiri sejak tahun 1972, jauh sebelum saya menjadi Bupati Kupang, bukan baru sekarang," tegas Medah.
Bupati Medah menjelaskan sampai sekarang pesantren kecil di Kupang Barat itu tidak mempunyai rencana untuk mendirikan pesantren yang lebih besar lagi dari kondisi sekarang.
Isu mendirikan pesantren terbesar di Asia Tenggara itu, diakui Bupati Medah, semata-mata untuk memecah belah umat beragama. Menurutnya, orang yang menyebarkan isu-isu murahan seperti itu hanya untuk memecah belah umat beragama dan untuk kepentingan politik semata.
"Belum jadi pemimpin sudah berusaha memecah belah umat beragama, apalagi nanti jadi pemimpin. Calon pemimpin yang mengadu domba masyarakat seperti itu, perlu diwaspadai. Pemimpin seperti itu adalah pemimpin perampok, pemimpin yang berbahaya bagi masyarakat," tegasnya.
Bupati Medah mengharapkan masyarakat jangan pilih pemimpin yang suka menyebar isu-isu sesat. "Saya tegaskan lagi, isu bebaskan lahan untuk pesantren itu tidak benar. Kalau toh ada rencana seperti itu, masyarakat pasti tahu," ujar Medah. (humas/kpde kabupaten kupang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar