Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Ada pengusaha siap beli ubi aldira

Laporan Oby Lewanmeru, Spirit NTT 4-10 Februari 2008

LABUAN BAJO, SPIRIT-- Bupati Manggarai Barat (Mabar), Drs. Wilfridus Fidelis Pranda, mengakui, sudah ada pengusaha yang akan membeli ubi kayu aldira di daerah itu.
"Sudah ada pengusaha yang siap beli ubi kayu aldira yang dipanen. Jadi, setelah panen langsung dijual kepada para pengusaha. Transaksi jual beli ubi kayu aldira ini pada Senin (4/2/2008)," ujar Fidelis Pranda, ketika menerima sejumlah petani ubi kayu dan para petugas penyuluh lapangan (PPL) di ruang kerjanya, Rabu (30/1/2008).
Bupati Pranda mengatakan, Senin (4/2/2008), ubi kayu aldira dipanen lagi. Hasil panen itu langsung dibeli oleh pengusaha. Saat ini, lanjut Pranda, petani yang terlibat dalam budidaya ubi kayu aldira, terutama di Kecamatan Lembor, telah menanam kembali ubi itu sebanyak 1.038.750 stek yang tersebar di 10 lokasi. Stek ubi kayu aldira yang ditanam diperoleh dari hasil tanam sebelumnya.
"Keliru kalau ada yang lihat ubi kayu di Wol itu dari daunnya. Dulu matinya ubi kayu aldira di tempat itu akibat kekeringan dan dimakan ternak. Sementara hamparan itu sangat cocok untuk pengembangan ubi kayu aldira," ujarnya.
Bupati Pranda menjelaskan, kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar mengembangkan ubi kayu aldira sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2006 tentang Bahan Bakar Nabati (BBN). Apalagi daerah itu cocok untuk budidaya ubi kayu aldira.
Secara teknis, jelasnya, program ubi kayu aldira sudah dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) APBD Mabar. Makanya dari aspek kebijkan pemerintah, hal itu disetujui DPRD Mabar.
Pranda juga mengatakan, untuk budidaya ubi kayu aldira, pemerintah memesan 12 juta stek, tapi yang dikirim sebanyak 12.313.983 stek. Dari jumlah itu yang layak tanam hanya 10.542.706 stek. "Dari jumlah itu stek yang mati karena kering sebanyak 1.771.277 stek," ujarnya.
Kondisi sampai Desember 2007, terdapat 8 juta stek dan yang mati 3.687.767 stek. Sementara stek yang hidup 5.028.483 stek. "Jadi stek ubi aldira yang siap dipanen adalah 5.028.483 stek," ujarnya.
Fidelis Pranda dalam suratnya kepada lembaga legislatif setempat, menyebutkan, stek yang dikirim dari Lumajang 12 juta lebih, dimana 10.542.706 stek yang layak tanam. Surat Bupati kepada Dewan itu bernomor Distan 13.02/824.a/x/2007 tertanggal 5 Oktober 2007.
Dalam surat itu juga pemerintah mengakui adanya stek yang mati karena kekeringan dan dimakan ternak. Jumlahnya 3.861.682 stek. Sedangkan stek yang kering akibat penundaan penanaman oleh petani sebanyak 890.456 stek.
Untuk diketahui proyek ubi kayu aldira dikembangkan di 17 desa dengan rincian 15 desa di Kecamatan Lembor, satu desa di Kecamatan Welak dan satu desa di Kecamatan Sano Nggoang. Proyek ini menelan dana APBD II Mabar 2007 senilai Rp 2,8 miliar. Ubi kayu aldira ini dikembangkan karena mengandung ethanol sebagai bahan bakar nabati (BBN). *

Tidak ada komentar: