RSS Feed (xml)
Laporan ANTARA, Spirit NTT 31 Desember 2007 - 6 Januari 2008
MANAJEMEN Trans Nusa Air Service, Sabtu (29/12/2007), membatalkan penerbangan Kupang-Larantuka, karena cuaca di wilayah paling ujung Timur Pulau Flores, NTT itu terus dilanda hujan lebat dan angin kencang.
"Kami memahami keputusan manajamen Trans Nusa yang membatalkan penerbangan Kupang-Larantuka karena alasan cuaca. Kita tidak bisa melawan kehendak alam," kata seorang penumpang tujuan Kupang-Larantuka, Mikhael Kolin, di Bandara El Tari Kupang, di Kupang, Sabtu (29/12/2007).
Dia mengatakan, pada sekitar pukul 15.00 Wita, para petugas sudah menaikan barang-barang milik penumpang, tetapi sekitar 30 menit kemudian manajemen mengumumkan pembatalan penerbangan ke Larantuka, karena pertimbangan cuaca yang tidak memungkinan pesawat mendarat di bandara Watowiti di Larantuka.
Menurut dia, setelah mendengar keputusan membatalkan penerbangan, ada perasaan kecewa, tetapi sebagai pengguna jasa transportasi udara, harus menghormati keputusan manajemen itu sebagai bagian dari upaya memberikan perlindungan bagi para penumpang.
"Ada perasaan kecewa, tetapi kita harus memahami keputusan ini dalam rangka memberikan perlindungan bagi para pengguna jasa transportasi udara," kata anggota DPRD Flores Timur ini.
Dia mengatakan, pilot lebih memahami keadaan cuaca sehingga apapun keputusan pilot harus diterima oleh para penumpang. "Kita tidak boleh memaksakan kehendak kalau memang cuaca tidak memungkinkan untuk terbang," kata Kolin yang mengaku telah menunggu selama lebih dari lima jam di bandara.
Wilayah Flores bagian Timur sejak lima hari terakhir ini terus dilanda hujan disertai angin kencang. Ribuan tanaman pisang, kelapa, bambu dan pohon-pohon bertumbangan karena diterpa angin kencang.
Salah seorang warga Larantuka, Esi Hadjon yang dihubungi melalui telepon dari Kupang, mengakui, wilayah sekitar Larantuka masih terus dilanda hujan dan angin kencang sejak beberapa hari terakhir ini.
"Sudah beberapa hari ini hujan disertai angin kencang berlangsung siang dan malam. Tidak kelihatan matahari karena langit terus ditutupi kabut," katanya dari balik telepon. *
"Kami memahami keputusan manajamen Trans Nusa yang membatalkan penerbangan Kupang-Larantuka karena alasan cuaca. Kita tidak bisa melawan kehendak alam," kata seorang penumpang tujuan Kupang-Larantuka, Mikhael Kolin, di Bandara El Tari Kupang, di Kupang, Sabtu (29/12/2007).
Dia mengatakan, pada sekitar pukul 15.00 Wita, para petugas sudah menaikan barang-barang milik penumpang, tetapi sekitar 30 menit kemudian manajemen mengumumkan pembatalan penerbangan ke Larantuka, karena pertimbangan cuaca yang tidak memungkinan pesawat mendarat di bandara Watowiti di Larantuka.
Menurut dia, setelah mendengar keputusan membatalkan penerbangan, ada perasaan kecewa, tetapi sebagai pengguna jasa transportasi udara, harus menghormati keputusan manajemen itu sebagai bagian dari upaya memberikan perlindungan bagi para penumpang.
"Ada perasaan kecewa, tetapi kita harus memahami keputusan ini dalam rangka memberikan perlindungan bagi para pengguna jasa transportasi udara," kata anggota DPRD Flores Timur ini.
Dia mengatakan, pilot lebih memahami keadaan cuaca sehingga apapun keputusan pilot harus diterima oleh para penumpang. "Kita tidak boleh memaksakan kehendak kalau memang cuaca tidak memungkinkan untuk terbang," kata Kolin yang mengaku telah menunggu selama lebih dari lima jam di bandara.
Wilayah Flores bagian Timur sejak lima hari terakhir ini terus dilanda hujan disertai angin kencang. Ribuan tanaman pisang, kelapa, bambu dan pohon-pohon bertumbangan karena diterpa angin kencang.
Salah seorang warga Larantuka, Esi Hadjon yang dihubungi melalui telepon dari Kupang, mengakui, wilayah sekitar Larantuka masih terus dilanda hujan dan angin kencang sejak beberapa hari terakhir ini.
"Sudah beberapa hari ini hujan disertai angin kencang berlangsung siang dan malam. Tidak kelihatan matahari karena langit terus ditutupi kabut," katanya dari balik telepon. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar