Spirit NTT, 8-15 Oktober 2007
WAINGAPU, SPIRIT--Pemerintah Kabupaten Sumba Timur mulai gencar memromosikan pelbagai obyek wisata di daerah itu ke mancanegara untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.
Beberapa obyek wisata alam seperti Pantai Kalala, Tarimbang, Purukaberta dan Walakiri sudah mendunia dan dikenal indah untuk berselancar. Sisa-sisa kebudayaan megalitik berupa kubur batu, plus rumah-rumah adat yang sering menjadi tempat pelaksanaan upacara adat penguburan jenazah bangsawan, menarik minat para wisatawan. Begitu juga wisata alam di Taman Nasional Laiwangi Wanggameti dan tempat persinggahan burung dari Australia, tercatat sebagai potensi wisata yang juga gencar dipromosikan. Itulah Sumba Timur.
Bupati Sumba Timur, Ir. Umbu Mehang Kunda, saat berbincang-bincang dengan anggota DPRD NTT asal daerah pemilih Sumba, Drs. Henderik Rawambaku, M.Pd, beberapa waktu lalu mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumtim melalui Dinas Pariwisata sedang berupaya 'menjual' Sumba ke luar, terutama kepada turis mancanegara. "Bali bisa, kenapa kita tidak bisa?" tandas Mehang Kunda saat itu.
Alam Sumtim yang panas dan kering, dengan suhu maksimum 35,2 dan minimum 18 derajat Celcius, disertai musim kemarau yang lebih panjang dari musim hujan kurang menjanjikan bagi produksi pertanian. Setiap tahun hasil pertanian tidak terlalu tajam peningkatannya. Tanah bekas wilayah Karesidenan Timor ini kebanyakan berupa perbukitan batu karang yang terjal dengan kemiringan tertinggi sekitar 40 persen dari total luas wilayah.
Di balik udara yang kering dan panas itu, bumi yang dihuni keturunan Ina Pakawurungu-Ama Pakawurungu yang artinya Ibu dan Bapak Semesta ini dikaruniai hamparan padang sabana yang luas, puluhan jenis rumput berkualitas, dan 88 sungai serta mata air yang tak kering di musim kemarau. *
Beberapa obyek wisata alam seperti Pantai Kalala, Tarimbang, Purukaberta dan Walakiri sudah mendunia dan dikenal indah untuk berselancar. Sisa-sisa kebudayaan megalitik berupa kubur batu, plus rumah-rumah adat yang sering menjadi tempat pelaksanaan upacara adat penguburan jenazah bangsawan, menarik minat para wisatawan. Begitu juga wisata alam di Taman Nasional Laiwangi Wanggameti dan tempat persinggahan burung dari Australia, tercatat sebagai potensi wisata yang juga gencar dipromosikan. Itulah Sumba Timur.
Bupati Sumba Timur, Ir. Umbu Mehang Kunda, saat berbincang-bincang dengan anggota DPRD NTT asal daerah pemilih Sumba, Drs. Henderik Rawambaku, M.Pd, beberapa waktu lalu mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumtim melalui Dinas Pariwisata sedang berupaya 'menjual' Sumba ke luar, terutama kepada turis mancanegara. "Bali bisa, kenapa kita tidak bisa?" tandas Mehang Kunda saat itu.
Alam Sumtim yang panas dan kering, dengan suhu maksimum 35,2 dan minimum 18 derajat Celcius, disertai musim kemarau yang lebih panjang dari musim hujan kurang menjanjikan bagi produksi pertanian. Setiap tahun hasil pertanian tidak terlalu tajam peningkatannya. Tanah bekas wilayah Karesidenan Timor ini kebanyakan berupa perbukitan batu karang yang terjal dengan kemiringan tertinggi sekitar 40 persen dari total luas wilayah.
Di balik udara yang kering dan panas itu, bumi yang dihuni keturunan Ina Pakawurungu-Ama Pakawurungu yang artinya Ibu dan Bapak Semesta ini dikaruniai hamparan padang sabana yang luas, puluhan jenis rumput berkualitas, dan 88 sungai serta mata air yang tak kering di musim kemarau. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar