Laporan Edy Hayong, Spirit NTT, 8-15 Oktober 2007
GEDUNG Betelalenok-Atambua, Selasa (2/10/2007) petang, mendadak ramai. Ramai yang bernuansa, ramai yang bermakna religius. Tali silahturahmi terjalin erat melalui acara buka puasa bersama antara Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Belu bersama umat muslim di kabupaten itu.
Makna yang tergapaikan dari momen ini adalah merekatkan tali persaudaraan dan memupuk tali persatuan dan kesatuan antarumat beragama yang telah terbina selama ini di Kabupaten Belu.
Tidak heran kalau Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, melukiskan acara buka puasa itu memiliki makna yang luar biasa. Makna dimaksud sebagai wujud penghormatan pemerintah dan masyarakat Belu secara keseluruhan dalam mendukung seluruh proses puasa yang dijalankan selama sebulan penuh.
Hal ini membuktikan bahwa pemerintah dan masyarakat sangat menghormati perbedaan yang ada dan menghormati kemajemukan umat beragama di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
Untuk itu, Bupati Lopez berharap ikatan tali silaturahmi antarumat beragama yang selama ini dikembangkan di Belu hendaknya terus dipertahankan guna menangkal godaan-godaan dari luar yang ingin menciptakan disharmoni antarumat.
"Pemerintah menaruh hormat kepada semua pemimpin agama di Belu karena selama ini terus mengembangkan tali silaturahmi dan terus menjaga kerukunan hidup antarumat beragama. Ke depannya upaya yang sudah dilakukan ini terus dikembangkan dan makin ditingkatkan sehingga kerukunan hidup antarumat beragama di daerah ini tetap terjaga dan terpelihara dengan baik," pintanya.
Bupati Lopez juga berpesan kepada seluruh umat muslim di Belu agar dalam menjalankan ibadah puasa ini selalu menjauhkan diri dari sikap iri, dengki, dendam antarsesama umat. Umat muslim harus tetap menjalankan ibadah puasa dengan penuh hikmah sampai pada hari terakhir.
"Pemerintah dan masyarakat Belu tentu akan tetap menjaga ketenangan dan menghormati bapak ibu saudara-saudari menjalankan ibadah puasa sampai puncak perayaan Idul Fitri nanti. Saya juga berharap kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam membangun Belu ke depannya," harapnya.
Hadir saat itu, Kapolres Belu, AKBP Drs. Mulyadi Kaharni, M.Si, Wakil Bupati Belu, drg. Gregorius Mau Bili, Wakil Ketua DPRD Belu, Ludovikus Taolin, B.A, Ketua MUI Kabupaten Belu, Haji Muhammad Hasan, Ketua TP PK, Theresia Parera Lopez, para kepala dinas instansi serta undangan lainnya. *
Makna yang tergapaikan dari momen ini adalah merekatkan tali persaudaraan dan memupuk tali persatuan dan kesatuan antarumat beragama yang telah terbina selama ini di Kabupaten Belu.
Tidak heran kalau Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, melukiskan acara buka puasa itu memiliki makna yang luar biasa. Makna dimaksud sebagai wujud penghormatan pemerintah dan masyarakat Belu secara keseluruhan dalam mendukung seluruh proses puasa yang dijalankan selama sebulan penuh.
Hal ini membuktikan bahwa pemerintah dan masyarakat sangat menghormati perbedaan yang ada dan menghormati kemajemukan umat beragama di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
Untuk itu, Bupati Lopez berharap ikatan tali silaturahmi antarumat beragama yang selama ini dikembangkan di Belu hendaknya terus dipertahankan guna menangkal godaan-godaan dari luar yang ingin menciptakan disharmoni antarumat.
"Pemerintah menaruh hormat kepada semua pemimpin agama di Belu karena selama ini terus mengembangkan tali silaturahmi dan terus menjaga kerukunan hidup antarumat beragama. Ke depannya upaya yang sudah dilakukan ini terus dikembangkan dan makin ditingkatkan sehingga kerukunan hidup antarumat beragama di daerah ini tetap terjaga dan terpelihara dengan baik," pintanya.
Bupati Lopez juga berpesan kepada seluruh umat muslim di Belu agar dalam menjalankan ibadah puasa ini selalu menjauhkan diri dari sikap iri, dengki, dendam antarsesama umat. Umat muslim harus tetap menjalankan ibadah puasa dengan penuh hikmah sampai pada hari terakhir.
"Pemerintah dan masyarakat Belu tentu akan tetap menjaga ketenangan dan menghormati bapak ibu saudara-saudari menjalankan ibadah puasa sampai puncak perayaan Idul Fitri nanti. Saya juga berharap kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam membangun Belu ke depannya," harapnya.
Hadir saat itu, Kapolres Belu, AKBP Drs. Mulyadi Kaharni, M.Si, Wakil Bupati Belu, drg. Gregorius Mau Bili, Wakil Ketua DPRD Belu, Ludovikus Taolin, B.A, Ketua MUI Kabupaten Belu, Haji Muhammad Hasan, Ketua TP PK, Theresia Parera Lopez, para kepala dinas instansi serta undangan lainnya. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar