Laporan Roby Asra/Humas Belu, Spirit NTT, 31 Desember 2007- 6 Januari 2008
ATAMBUA, SPIRIT--Pemerintah Kabupaten Belu menghargai inisiatif dari lembaga mana pun termasuk yayasan mendirikan sekolah di daerah ini untuk meningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kini, Lembaga Pusat Pengkajian Pendidikan Budaya Kabupaten Belu mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian di Besikama.
"Dibukanya sekolah ini agar pemerintah bersama-sama rakyat membangun bidang pendidikan di Kabupaten Belu," ujar Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, dalam arahannya pada acara peletakan batu pertama pembangunan SMK Pertanian Besikama di Kleseleon, Kecamatan Weliman, Senin (5/11/2007). "Pemerintah bangga kepada pihak yayasan atau pengelola yang telah berinisiatif menghadirkan sekolah kejuruan pertanian di wilayah ini," kata Bupati Lopez.
Menurutnya, dengan dibangunnya sekolah pertanian di Kleseleon, Besikama, ini berarti adanya inisiatif pihak yayasan sebagi stakeholders pembangunan yang terpanggil untuk berpartisipasi membangun sektor pendidikan di Belu.
SMK Pertanian St.Yakobus Besikama didirikan pada Juli 2007. Sekolah ini bernaung dibawah panji Pusat Pengkajian Pendidikan dan Budaya Kabupaten Belu. Proses belajar mengajar telah dilaksanakan sejak 17 Juli 2007, dengan siswa perdana 21 orang. Sekolah ini memiliki jurusan holtikultura dengan tenaga pengajar berkualifikasi S2 satu orang dan S1 sebanyak 11 orang.
Kepala SMK Pertanian St. Yakobus Besikama, Benediktus Bria, S.H, dalam laporannya menyebut tujuan pendirian sekolah itu untuk meningkatkan sumber daya masyarakat petani Belu umumnya dan petani Malaka khususnya.
"Sebagai wilayah yang memiliki dataran luas, perlu didukung sumber daya manusia pengelola pertanian yang handal. Dasar pemikiran inilah yang menggerakkan kami mendirikan sekolah ini," kata Bria.
Mengantisipasi belum dikeluarkannya izin operasional sekolah tersebut, Kepala SMK Pertanian menggandeng SMK Kobalima untuk melancarkan proses belajar mengajar. "Ke depan Pemkab Belu diharapkan memperhatikan SMK Pertanian St. Yakobus Besikama secara khusus," ujar Bria.*
"Dibukanya sekolah ini agar pemerintah bersama-sama rakyat membangun bidang pendidikan di Kabupaten Belu," ujar Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, dalam arahannya pada acara peletakan batu pertama pembangunan SMK Pertanian Besikama di Kleseleon, Kecamatan Weliman, Senin (5/11/2007). "Pemerintah bangga kepada pihak yayasan atau pengelola yang telah berinisiatif menghadirkan sekolah kejuruan pertanian di wilayah ini," kata Bupati Lopez.
Menurutnya, dengan dibangunnya sekolah pertanian di Kleseleon, Besikama, ini berarti adanya inisiatif pihak yayasan sebagi stakeholders pembangunan yang terpanggil untuk berpartisipasi membangun sektor pendidikan di Belu.
SMK Pertanian St.Yakobus Besikama didirikan pada Juli 2007. Sekolah ini bernaung dibawah panji Pusat Pengkajian Pendidikan dan Budaya Kabupaten Belu. Proses belajar mengajar telah dilaksanakan sejak 17 Juli 2007, dengan siswa perdana 21 orang. Sekolah ini memiliki jurusan holtikultura dengan tenaga pengajar berkualifikasi S2 satu orang dan S1 sebanyak 11 orang.
Kepala SMK Pertanian St. Yakobus Besikama, Benediktus Bria, S.H, dalam laporannya menyebut tujuan pendirian sekolah itu untuk meningkatkan sumber daya masyarakat petani Belu umumnya dan petani Malaka khususnya.
"Sebagai wilayah yang memiliki dataran luas, perlu didukung sumber daya manusia pengelola pertanian yang handal. Dasar pemikiran inilah yang menggerakkan kami mendirikan sekolah ini," kata Bria.
Mengantisipasi belum dikeluarkannya izin operasional sekolah tersebut, Kepala SMK Pertanian menggandeng SMK Kobalima untuk melancarkan proses belajar mengajar. "Ke depan Pemkab Belu diharapkan memperhatikan SMK Pertanian St. Yakobus Besikama secara khusus," ujar Bria.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar