Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tarian Caci meriahkan peresmian fasilitas Taman Nasional Komodo

Laporan Oby Lewanmeru, Spirit NTT 24-31 Desember 2007

LABUAN BAJO, SPIRIT--Tarian Caci memeriahkan peresmian sejumlah fasilitas pengunjung di Loh Liang, Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo (TNK), Sabtu (15/12/2007). Peresmian dilakukan Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam (PJLWA), Hilman Nugroho mewakili Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Departemen Kehutanan (Dephut), Made Subadia.
Disaksikan SPIRIT NTT di Loh Liang, Pulau Komodo, Sabtu (15/12/2007), acara peresmian berlangsung cukup meriah, diisi tarian Caci yang dibawakan siswa SMK Negeri 1 Labuan Bajo, tarian Aru Gele oleh warga Pulau Komodo dan atraksi lagu mars Komodo oleh murid SDN Pulau Komodo.
Hadir, Presiden Direktur PT Putri Naga Komodo (PNK), Rili Djohani, Bupati Manggarai Barat, Drs. Fidelis Pranda, Wabup, Drs. Gusti Dula, Wakil Ketua DPRD Mabar, Ambrosius Janggat, Dandim 1612/Manggarai, Letkol (Inf) Bambang AS, Kacabjari, Dwi Agus Afrianto, S.H serta sejumlah undangan.
Dirjen PHKA dalam sambutannya yang dibacakan Direktur PJLWA, Hilman Nugroho, mengatakan, kawasan TNK merupakan warisan dunia yang perlu dilestarikan agar tetap menjadi suatu kawasan atau taman nasional yang layak dikunjungi.
Nugroho mengatakan, dalam mengelola kawasan TNK, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) didukung PT PNK dan memilki izin konsensi secara resmi."Adanya berbagai kegiatan dalam kawasan ini termasuk pembangunan fasilitas pengunjung turut membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat yang pada akhirnya berdampak pada pendapatan daerah," katanya.
Kehadiran PT PNK, menurut Nugroho, prinsipnya untuk membantu BTNK mendukung pengelolaan kawasan TNK dan dalam perjalanannya upaya dukungan ini berkembang menjadi manajemen kolaborasi atau insiatif pengelolaan TNK secara kolaborasi. Dalam manajemen ini, terlibat pula pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan (stake holder).
"PNK khusus membantu BTNK untuk mencari alternatif pendanaan atau alternatif sumber pendanaan untuk mengelola kawasan ini. PNK adalah suatu lembaga yang bergerak di bidang konservasi serta memiliki izin pengelolaan pariwisata alam (IPPA) dari Dephut," katanya.
Presiden Direktur PT PNK, Rili Djohani mengatakan, pembangunan fasilitas pengunjung merupakan pembangunan tahap I. Fasilitas yang dibangun berupa area penerimaan tamu, restoran dan gerai sovenir yang diperuntukan bagi para pengrajin untuk menjual kerajinan mereka.
"Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan demi kepuasan pengunjung pengunjung situs warisan dunia ini dan merupakan satu permata paling berharga di sektor pariwisata di Indonesia. Visi kami menjadikan TNK sebagai tujuan wisata berkelas dunia dan mendukung upaya konservasi yang dilakukan Dephut ," kata Rili.
Beberapa kegiatan, lanjutnya, telah dilakukan diantaranya penyadaran masyarakat, monitoring dan pemberlakuan larangan penangkapan ikan dengan bom.
Bupati Mabar, Drs. Fidelis Pranda, pada kesempatan itu, mengatakan, adanya manajemen kolaborasi yang diterapkan dalam pengelolaan TNK cukup memberikan perubahan terutama dalam bidang konservasi dan pemberdayaan masyarakat setempat. *

Tidak ada komentar: