Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Laut, sumbber mata pencaharian terbesar

Laporan Verry Lake/Humas TTU, Spirit NTT 24-31 Desember 2007

KEFAMENANU, SPIRIT-- Upacara bendera dalam rangka Hari Nusantara ke-8 tingkat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) berlangsung sederhana di Wini, Kecamatan Insana Utara, Rabu (12/12/2007). Upacara ini sekaligus mengingatkan
masyarakat bahwa laut adalah salah satu pusat mata pencaharian terbesar yang menguntungkan karena ada hujan ataupun tidak tetap saja ada ikan di laut.
Pada kesempatan apel itu, Bupati TTU, Drs. Gabriel Manek, M.Si selaku inspektur upacara dalam sambutannya, mengatakan, upacara Hari Nusantara tersebut dilaksanakan di Wini karena menurutnya Wini adalah salah satu wilayah di TTU yang berada di pesisir pantai.
Selain itu, upacara tersebut bertujuan untuk kembali mengingatkan seluruh warga masyarakat yang bermukim di sekitar pantai akan pentingnya laut dan sumber daya yang terkandung di dalamnya terhadap kepentingan kehidupan.
Mengawali sambutannya, Bupati Manek mengatakan, upacara peringatan Hari Nusantara ke-8 Tahun 2007 yang mengambil tema, "Tahun Emas Deklarasi juanda," dan sub tema, "Dengan semangat dan kepeloporan Deklarasi Juanda kita berdayakan potensi laut untuk kesejahteraan bangsa," merupakan salah satu moment berharga bagi segenap warga masyarakat bangsa ini untuk terus mengembangkan berbagai potensi sumber daya alam bangsa ini untuk mencapai kesejahteraan rakyat.
"Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki kekayaan sumber daya laut sebagai aset nasional yang sangat besar, maka sangat wajar apabila pemerintah memberikan perhatian khusus di bidang kelautan. Namun kekayaan laut yang sedemikian besar tersebut, belum dikelola secara optimal guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu, kondisi laut Indonesia juga mengalami penurunan kualitas karena maraknya kegiatan illegal fishing, perusakan terumbu karang serta pencemaran lingkungan," tegas Manek.
Oleh karena itu, katanya, yang menjadi tantangan bangsa Indonesia di masa mendatang adalah bagaimana kekayaan yang sangat besar tersebut dapat dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan, serta kerusakan laut dapat diperbaiki dan dipulihkan kembali. Oleh karena itu, pemerintah sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak baik pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Menurut Manek, peringatan Hari Nusantara yang dirayakan tersebut merupakan salah satu cara untuk menggugah dan mempertebal kembali semangat kebangsaan serta tekad bulat dalam memperjuangkan wilayah laut Indonesia yang telah dideklarasikan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Ir. H Djuanda Kartawidjaja, yang mengatakan bahwa Laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam Kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Ini berarti bahwa negara Indonesia menganut prinsip-prinsip negara kepulauan (Archipelagic State).
Bupati Manek menyebut tujuan dan sasarannya adalah, pertama, untuk menggugah dan mempertebal kembali semangat kebangsaan, kebersamaan dan persatuan bagi seluruh komponen bangsa Indonesia dalam memahami makna Wawasan Nusantara atau Wawasan Kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kedua, menumbuhkembangkan Wawasan Nusantara atau Wawasan Kebangsaan bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya bagi generasi muda bangsa Indonesia. Ketiga, menegaskan kembali tekad dan komitmen seluruh komponen bangsa Indonesia dalam rangka menjaga keutuhan dan kedaulatan negara. Keempat, laut tetap menjadi unsur pemersatu bangsa Indonesia dan perlu dioptimalkan pengelolaannya guna mencapai kesejahteraan rakyat. *


Sekarang, berpaling ke laut
BERTOLAK dari sasaran Hari Nusantara, Bupati Manek mengatakan, Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) telah dan sedang melaksanakan program gerakan masuk laut (gemala). Tujuannya, menyadarkan warga masyarakat akan pentingnya laut dalam usaha mensejahterakan hidupnya serta bertujuan untuk mengalihkan kebiasaan dan etos kerja masyarakat yang tergantung pada pengelolaan potensi daratan.
Selain itu, kebijakan pembangunan Kabupaten TTU sesuai dengan RPJMD Kabupaten TTUmenempatkan sektor ekonomi sebagai salah satu titik sentral pembangunan yang strategis.
Bupati Manek juga menggambarkan kondisi riil pesisir dan laut di Kabupaten TTU yang memiliki keanekaragaman jenis ikan, hutan mangrove, tambak ikan dan tambak garam serta wisata bahari yang sangat potensial dan perlu dikelola. Realitas ini menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi riil, peningkatan pendapatan masyarakat dan devisa bagi daerah, namun belum dikelolah secara baik dan maksimal.
Karena itu, Bupati Manek yang dikenal dengan julukan rambut putih itu, mengatakan perlu adanya upaya secara kontinyu yang diperkuat dengan pendampingan intensif dari pihak-pihak terkait guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Tujuan dan sasaran tersebut, menurutnya, belum tercapai secara maksimal karena masih terdapat mental masyarakat pesisir yang belum menjadikan laut sebagai pusat aktivitas mata pencaharian sehingga ketergantungan terhadap pengelolaan lahan di daratan masih sangat tinggi, masih terbatasnya sumber daya manusia di sektor perikanan dan kelautan, tingkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir pun masih sangat rendah.
Melalui upacara peringatan Hari Nusantara ini, Bupati Manek mengajak seluruh masyarakat yang mendiami daerah sekitar pesisir pantai utara untuk berusaha mulai dari sekarang berpaling ke laut sebagai pusat mata pencaharian karena ada hujan atau pun tidak ada hujan tetap saja ada ikan di laut. *

Tidak ada komentar: