Laporan ANTARA, Spirit NTT 3-9 November 2007
LARANTUKA, SPIRIT--Pemerintah Jepang akan memulai aktivitas pembangunan pusat pendaratan ikan (TPI) senilai Rp80 miliar di Kabupaten Flores Timur (Flotim), pada awal Desember mendatang.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Flotim, Basir Kia Teron, kepada Antara di Kupang, Senin (22/10/2007), mengatakan, hal-hal yang berhubungan dengan masalah administrasi sudah diselesaikan, termasuk upacara adat di lokasi pembangunan dan tinggal waktu pelaksanaannya.
"Semua urusan administrasi sudah selesai. Pengumuman pemenang tender yang dilaksanakan di Jepang juga sudah diumumkan awal bulan ini. Saat ini tinggal menunggu penandatanganan kontrak sehingga awal Desember nantinya, sudah bisa dimulai kegiatan di lapangan," katanya.
Dia mengatakan, dua pekan lalu, konsultan pengawas dari Jepang telah meninjau persiapan terakhir di lapangan sekaligus menyampaikan bahwa peralatan untuk mendukung kelancaran kegiatan pembangunan TPI sudah dalam perjalanan menuju Flores Timur.
Pembangunan TPI itu merupakan bantuan hibah dari pemerintah Jepang sebagai bagian dari dukungannya terhadap upaya meningkatkan kesejahteraan para nelayan di wilayah paling ujung Pulau Flores itu.
"Semua ditangani langsung oleh pemerintah Jepang. Kontraktor pelaksanakan termasuk konsultan pengawas juga langsung dari Jepang. Pemerintah dan rakyat Flores Timur hanya menerima bangunan yang sudah jadi dan siap dipakai," katanya.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, kata dia, hanya bertanggung jawab menyediakan lokasi yang dibutuhkan sekaligus melakukan pengurukan. Hanya saja, dia belum bisa mengetahui lamanya pembangunan PPI itu karena banyak sekali item pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam satu paket pekerjaan.
Item-item pekerjaan itu antara lain, dermaga (Jeti) sepanjang 100 meter, pabrik es, laboratorium, colstorage serta fasilitas pendukung lainnya.
"Nantinya, semua kegiatan yang berhubungan dengan perikanan, mulai dari penangkapan ikan dan penjualan akan dilakukan secara terpusat di PPI," katanya.
Dengan adanya TPI ini diharapkan dapat mendorong para nelayan di daerah itu untuk lebih giat melakukan kegiatan penangkapan ikan, agar bisa memberi manfaat lebih besar bagi kehidupan para nelayan. (*)
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Flotim, Basir Kia Teron, kepada Antara di Kupang, Senin (22/10/2007), mengatakan, hal-hal yang berhubungan dengan masalah administrasi sudah diselesaikan, termasuk upacara adat di lokasi pembangunan dan tinggal waktu pelaksanaannya.
"Semua urusan administrasi sudah selesai. Pengumuman pemenang tender yang dilaksanakan di Jepang juga sudah diumumkan awal bulan ini. Saat ini tinggal menunggu penandatanganan kontrak sehingga awal Desember nantinya, sudah bisa dimulai kegiatan di lapangan," katanya.
Dia mengatakan, dua pekan lalu, konsultan pengawas dari Jepang telah meninjau persiapan terakhir di lapangan sekaligus menyampaikan bahwa peralatan untuk mendukung kelancaran kegiatan pembangunan TPI sudah dalam perjalanan menuju Flores Timur.
Pembangunan TPI itu merupakan bantuan hibah dari pemerintah Jepang sebagai bagian dari dukungannya terhadap upaya meningkatkan kesejahteraan para nelayan di wilayah paling ujung Pulau Flores itu.
"Semua ditangani langsung oleh pemerintah Jepang. Kontraktor pelaksanakan termasuk konsultan pengawas juga langsung dari Jepang. Pemerintah dan rakyat Flores Timur hanya menerima bangunan yang sudah jadi dan siap dipakai," katanya.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, kata dia, hanya bertanggung jawab menyediakan lokasi yang dibutuhkan sekaligus melakukan pengurukan. Hanya saja, dia belum bisa mengetahui lamanya pembangunan PPI itu karena banyak sekali item pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam satu paket pekerjaan.
Item-item pekerjaan itu antara lain, dermaga (Jeti) sepanjang 100 meter, pabrik es, laboratorium, colstorage serta fasilitas pendukung lainnya.
"Nantinya, semua kegiatan yang berhubungan dengan perikanan, mulai dari penangkapan ikan dan penjualan akan dilakukan secara terpusat di PPI," katanya.
Dengan adanya TPI ini diharapkan dapat mendorong para nelayan di daerah itu untuk lebih giat melakukan kegiatan penangkapan ikan, agar bisa memberi manfaat lebih besar bagi kehidupan para nelayan. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar