Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Hasil Turba ke Sumba Timur



(21-30 September 2007)

* Ruas jalan propinsi (Waingapu-Melolo-Baing) yang realisasi pelaksanaannya mencapai 98 persen agar mutunya tetap dipertahankan mengingat ruas jalan tersebut merupakan jalur utama bagi perekonomian masyarakat. Dan, harapan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur agar semua kegiatan proyek propinsi dapat berkoordinasi dengan pemerintah setempat sehingga tidak terjadi salah pengertian.
* Sebuah ironi memang, jalan di pinggir jalan Kota Waingapu sangat memrihatinkan. Secara khusus ruas jalan dari Bandar Udara Mau Hau menuju arah Melolo sekitar dua kilometer rusak parah dan sering terjadi kecelakaan. Oleh sebab itu, segera dimasukkan pada anggaran perubahan.
* Masalah kesehatan (gizi buruk) di Kabupaten Sumba Timur berdasarkan hasil tatap muka dengan Pemerintah Sumba Timur dan pemantauan di lapangan terdapat di 10 kecamatan. Hal ini terjadi oleh karena sistem pola makan yang tidak teratur di masyarakat. Namun khususnya di Desa Mbatakapidu yang dalam pemberitaan di media massa, ketika tim melakukan kunjungan kerja ke lapangan, tidak ditemukan masalah gizi buruk. Masyarakat di desa ini sangat membutuhkan perhatian pemerintah khususnya sarana jalan, jembatan, air bersih dan puskesmas pembantu. Sedangkan penyakit yang dialami oleh masyarakat di Kabupaten Sumba Timur seperti gangguan ISPA, malaria dan gangguan kulit merupakan penyakit yang terjadi dari tahun ke tahun. Namun dalam penanganannya terus dilakukan secara kontinyu oleh pemerintah.
* Pelaksanaan program pemerintah melalui dana LUEP di Kabupaten Sumba Timur cukup berhasil. Hal ini terbukti dengan terserapnya hasil panen para petani yang sangat memuaskan dan bermanfaat termasuk sistem ijon yang selama ini sering dirasakan oleh masyarakat karena kebutuhan untuk mencukupi kehidupan pada saat musim tanam. Program LUEP sangat membantu para petani dalam membiayai putra-putri mereka untuk melanjutkan pendidikan. Bahkan para petani sangat terbantu dengan program LUEP ini karena merasakan langsung sentuhan dari dana tersebut. Tim menyarankan agar program LUEP ini terus bergulir di masyarakat dan diharapkan adanya peningkatan jumlah bantuan kepada kelompok penerima LUEP.
* Dewan menyetujui investasi di Sumba Timur untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) tetapi harus memperhatikan masyarakat lokal dengan memperjuangkan konsep pemberdayaan masyarakat. Artinya, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur harus mendorong investor untuk mempekerjakan putra-putri daerah dan tidak mendatangkan tenaga dari luar.
* Dewan menyampaikan salut kepada Pemkab Sumba Timur karena memberikan lahan seluas 4.000 hektar (ha) untuk PT Ade Agro Industri yang mengivestasikan komoditi kapas. Selain itu, ada juga produksi lain seperti jagung dan sebagainya yang pada tahun-tahun mendatang bukan hanya Propinsi Gorontalo saja yang menjadikan jagung sebagai komodiri ekspor tetapi Kabupaten Sumba Timur juga akan menjadi pengekspor jagung terbesar di Indonesia. Oleh karena itu sangat diharapkan dukungan dari Pemerintah Propinsi NTT untuk dapat membantu pengadaan plasma jagung dan sebagainya dalam rangka percepatan hasil komoditi lain sekaligus ada begitu banyak penyerapan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya. Namun yang menjadi kendala utama adalah kekurangan air. Karena itu, PT Ade Agro Industri akan membuat terobosan dengan penggalian tambahan sumur bor. Sebab, saat ini baru satu sumur bor yang ada di lokasi ini. (*/eni) Spirit NTT, 10-16 Desember 2007

Tidak ada komentar: