Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

PUAP Entaskan Kemiskinan di TTS


Edisi: 01 - 07 November 2010
No. 241 Tahun V, Hal: 1


SOE, SPIRIT--Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) telah membantu para petani di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) untuk mengentaskan kemiskinan dan membuka peluang lapangan kerja bagi warga di desa-desa.

Demikian dijelaskan Asisten Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten TTS, Drs. Obed Naitboho, M.Si, ketika membuka pelatihan bagi penyuluh pendamping dan pengukuhan gabungan kelompok tani (Gapoktan) Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Kabupaten TTS Tahun 2010 di Wisma Sukajadi SoE, Selasa (19/10/2010).

"PUAP telah masuk tahun ketiga di Kabupaten TTS. PUAP dianggap berhasil membantu petani di TTS untuk mengentaskan kemiskinan dan membuka peluang lapangan kerja di desa. Sebab program ini memberikan fasilitas modal usaha agribisnis pada masyarakat di pedesaan yang disalurkan melalui Gapoktan dengan pendampingan oleh penyuluh pertanian," jelas Naitboho.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kelompok tani merupakan kelembagaan pelaku utama yang dibentuk atas dasar kesepakatan di antara pelaku utama dari, oleh dan untuk mereka sendiri yang dalam pengembangan kelembagaannya didorong untuk tumbuh menjadi Gabungan Kelompok Tani (Gopoktan) yang berbadan hukum, berorientasi ekonomi, dan mampu membentuk jejaring kerja yang lebih luas.

"Cuma sayang, salah satu kendala yang menghambat berkembangnya kelompok tani dan Gapoktan di TTS adalah masih lemahnya kemampuan di bidang organisasi, administrasi keuangan dan manajemen agribisnis," papar Naitboho.

Oleh karena itu, lanjutnya, peran penyuluh pertanian sebagai pendamping sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan gapoktan agar dapat berfungsi sebagai unit usaha tani, unit usaha pengolahan, unit usaha sarana dan prasarana produksi, unit usaha pemasaran, unit usaha keuangan mikro serta unit jasa penunjang lainnya sehingga menjadi organisasi tani yang kuat dan mandiri.

Untuk mencapai kondisi tersebut, kata Naitboho, bukan merupakan hal mudah karena sangat dibutuhkan ketekunan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman bahkan kinerja yang optimal dari semua pemangku kepentingan di daerah ini.

"Untuk itu atas nama Pemkab TTS menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang yang telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan bagi penyuluh pendamping di Kabupaten TTS," tukasnya.

Panitia pelaksana dalam laporannya yang dibacakan oleh Zakarias AD Toto, S.TP, M.Si, menyebut tujuan dan sasaran dari kegiatan pelatihan itu adalah mengembangkan kapasitas Gapoktan atau embrio Gapoktan dalam berorganisasi yang lebih formal dan berorientasi bisnis, meningkatkan kapasitas Gapoktan dalam pengembangan agribisnis perdesaan berbasis komoditas unggulan daerah.

Dan, sasaran dari kegiatan ini adalah penyuluh pendamping yang berasal dari 20 desa lokasi PUAP tahun 2010 yang ditetapkan sebagai penyuluh pendamping Gapoktan penerima dana program PUAP dengan Surat Keputusan Bupati TTS. (humas pemkab tts)

Tidak ada komentar: