Spirit NTT, 8-14 Juni 2009
ATAMBUA, SPIRIT--Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez mengunjungi petani rumput laut Teluk Gurita di Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Jumat (29/5/2009). Kunjungan ini dalam rangka memotivasi para petani.
Bupati Lopez pada kesempatan itu mengatakan, ketersediaan potensi sumber daya alam perikanan dan budaya rumput laut menjadi prioritas dan primadona masyarakat Kabupaten Belu khususnya di pantai utara (pantura). Karena menurut bupati, tak susah membudidayakan rumput laut di samping risiko yang rendah. Berapa pun produksi yang dihasilkan akan diserap habis oleh pasar dengan harga yang baik.
"Kami sudah membuat kesepakatan perjanjian kerja sama (MoU) antara pemkab dengan pengusaha asal Surabaya untuk siap membeli berapa pun produksi budidaya rumput laut di Kabuipaten Belu. Harga yang dipatok adalah harga pasar. Jadi, tidak mungkin merugikan masyarakat," katanya.
Terkait pemasaran hasil, bupati mengharapkan agar dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu memperhatikan mutu tanaman. Apabila mutu tidak diperhatikan dikhawatirkan harga jual akan menurun.
Bupati pun mengingatkan agar petani menghindari tengkulak dan penjualan dengan sistim ijon bahkan diharapkan dapat memutus mata rantai sistim ijon. Solusinya, menurut bupati perlu dibentuk koperasi yang bergerak dari oleh dan untuk anggotanya.
Menjawab pertanyaan dan harapan petani akan kebutuhan dan hambatan dalam membudidayakan rumput laut, bupati menjelaskan bahwa pemkab terus memberikan perhatian berupa pendampingan, penyuluhan dan bantuan berupa modal kerja dan sarana pendukung lainnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kalautan Kabupaten Belu, Yeremias Nahak, S.H, pada kesempatan itu mengatakan, budidaya rumput laut dan Kelompok Tani Susuk I dan II siap memanen pada pertengahan Juni 2009 dengan usia tanam, mencapai 45 hari.
Hadir pada kunjungan tersebut Kepala Bagian Humas Setkab Belu, Drs. Mikael Baba, Camat Kakuluk Mesak, Drs. Vincentius Kapu, Kepala Desa Dulaus dan anggota Kelompok Tani Susuk I dan II serta masyarakat setempat. (humas pemkab belu)
ATAMBUA, SPIRIT--Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez mengunjungi petani rumput laut Teluk Gurita di Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Jumat (29/5/2009). Kunjungan ini dalam rangka memotivasi para petani.
Bupati Lopez pada kesempatan itu mengatakan, ketersediaan potensi sumber daya alam perikanan dan budaya rumput laut menjadi prioritas dan primadona masyarakat Kabupaten Belu khususnya di pantai utara (pantura). Karena menurut bupati, tak susah membudidayakan rumput laut di samping risiko yang rendah. Berapa pun produksi yang dihasilkan akan diserap habis oleh pasar dengan harga yang baik.
"Kami sudah membuat kesepakatan perjanjian kerja sama (MoU) antara pemkab dengan pengusaha asal Surabaya untuk siap membeli berapa pun produksi budidaya rumput laut di Kabuipaten Belu. Harga yang dipatok adalah harga pasar. Jadi, tidak mungkin merugikan masyarakat," katanya.
Terkait pemasaran hasil, bupati mengharapkan agar dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu memperhatikan mutu tanaman. Apabila mutu tidak diperhatikan dikhawatirkan harga jual akan menurun.
Bupati pun mengingatkan agar petani menghindari tengkulak dan penjualan dengan sistim ijon bahkan diharapkan dapat memutus mata rantai sistim ijon. Solusinya, menurut bupati perlu dibentuk koperasi yang bergerak dari oleh dan untuk anggotanya.
Menjawab pertanyaan dan harapan petani akan kebutuhan dan hambatan dalam membudidayakan rumput laut, bupati menjelaskan bahwa pemkab terus memberikan perhatian berupa pendampingan, penyuluhan dan bantuan berupa modal kerja dan sarana pendukung lainnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kalautan Kabupaten Belu, Yeremias Nahak, S.H, pada kesempatan itu mengatakan, budidaya rumput laut dan Kelompok Tani Susuk I dan II siap memanen pada pertengahan Juni 2009 dengan usia tanam, mencapai 45 hari.
Hadir pada kunjungan tersebut Kepala Bagian Humas Setkab Belu, Drs. Mikael Baba, Camat Kakuluk Mesak, Drs. Vincentius Kapu, Kepala Desa Dulaus dan anggota Kelompok Tani Susuk I dan II serta masyarakat setempat. (humas pemkab belu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar