Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Soal UASBN Matematika Relatif Mudah


SPIRIT NTT/MEYELUS BASTIAN
TINJAU UASBN--Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, meninjau pelaksanaan ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) di salah satu sekolah dasar di Kota Kupang, Senin (11/5/2009).


Spirit NTT, 18-24 Mei 2009, Laporan Metil Dhiu


KUPANG, SPIRIT
--Kekhawatiran para siswa Sekolah Dasar (SD) peserta Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) bahwa soal-soal Matematika pada hari kedua, Selasa (12/5/2009), bakal berat, ternyata tidak sepenuhnya benar.

Buktinya setelah mengikuti ujian tersebut, para peserta mengatakan bisa mengerjakan soal-soal Matematika dengan. Soal-soal tersebut relatif mudah dan hampir sama dengan apa yang mereka dapatkan waktu try out.


Beberapa siswa yang ditemui SPIRIT NTT secara terpisah di sekolah masing- masing usai mengikuti UASBN Matematika, antara lain Melani M Dedu, Juliet Abriani, Stefani SJ Un dan Saron Yuliana dari SD Oetete 2 Kupang, Ridwan Adetia Dima, Ferdinandus Tallo, Frids Riwu, Reinand Peter Lay dari SD Inpres Oeba 2 dan Yuni Lena dan Iren Yosua dari SD Inpres Bertingkat Perumnas 2 Kupang.
Menurut para siswa ini, soal ujian Matematika bisa dikerjakan dengan baik dan bisa menyelesaikan tepat waktu.

Bentuk soalnya, kata mereka, merupakan soal pilihan ganda yang terdiri dari 40 butir. Sedangkan materi ujiannya terdiri dari penjumlahan, perkalian, pembagian, bangunan, luas, kubus dan jaringan kubus, serta pecahan.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Memang susah-susah gampang, tetapi kami bisa mengerjakan dengan baik dan tepat waktu," kata Juliet yang dibenarkan teman- temanya.

Ridwan dan kawan-kawannya mengatakan, ujian Matematika pada hari kedua menyenangkan karena bisa dikerjakan semua. Namun, katanya, ada beberapa soal yang agak sulit sehingga susah untuk dikerjakan. Menurut Ridwan, soal-soal try out memang mirip dengan UN, namun ada beberapa nomor yang mereka lupa. "Kami pasrah karena sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengerjakannya," kata Ridwan.

Hal senada juga disampaikan Yuni dan Iren di SDI Bertingkat Perumnas 2. Menurut dua siswa ini, soal matematika susah-susah gampang, tetapi masih bisa dikerjakan sesuai dengan waktu yang sudah disediakan. (*)



Tidak ada komentar: