Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Dorong Komodo Jadi Tujuh Keajaiban Dunia


Spirit NTT, 20-26 April 2009

KUPANG, SPIRIT--
Pihak-pihak yang terlibat dalam dunia kepariwisataan (stakeholders) agar lebih serius mendorong masyarakat untuk berpartisipasi memberikan dukungan agar komodo diakui sebagai tujuh keajaiban dunia (the new seven wonder) bidang wisata alam.

Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya mengatakan hal ini pada Rapat Kerja (Rakor) Sinkronisasi Program Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2009 di Aula Hotel Maya, Selasa (31/3/2009). Ia mengatakan, komodo telah menjadi perhatian dunia untuk ditetapkan sebagai salah satu di antara tujuh keajaiban dunia bidang wisata alam.


Namun kata dia, perjuangan ke arah tersebut masih panjang dan perlu dukungan seluruh komponen masyarakat Indonesia terutama warga NTT. "Lewat jajak pendapat terbuka pada situs www.new7wonder.com pada awal Maret 2009, posisi komodo telah berada pada peringkat 12 dunia. Namun pada pertengahan Maret telah melorot pada posisi 15. Hal ini menunjukkan bahwa masih panjang perjalanan untuk mencapai pengakuan sebagai tujuh keajaiban dunia," tegas Lebu Raya.

Dukungan tersebut, kata gubernur, dapat dilakukan dengan memberikan suara lewat situs dimaksud. Bahkan bila perlu meningkatkan koordinasi kepada kelompok potensial seperti sekolah, kampus, pengusaha warnet baik kampanye langsung maupun lewat selebaran/stiker yang berisi ajakan untuk berpartisipasi memberi dukungan suara tersebut.

Gubernur mengatakan, NTT memiliki potensi daya tarik wisata yang menyebar merata di semua wilayah dan menjadi kekuatan pembangunan sektor ini, bahkan di antara potensi tersebut ada yang tiada duanya di dunia seperti komodo dan danau kelimutu.

Keanekaragaman budaya potensi bahari dengan luas empat kali lipat dari luas daratan, perairan laut sawu dengan karakteristik yang unik, antara lain sebagai jalur mamalia laut (ikan paus) yang sangat erat kaitannya dengan tradisi masyarakat pesisir di NTT, yaitu penangkapan ikan paus di Lamalera, Lembata.

"Teridentifikasi ada sebelas spesies ikan paus yang melewati jalur ini dan dua spesies di antaranya merupakan jenis yang langka dan hampir punah, yaitu paus sperm/kotekelema dan paus biru/lelanggaji," katanya.

Keunikan lain dari perairan ini adalah sebagai salah satu bagian dari coral triangle centre (segitiga pusat terumbu karang dunia) sehingga memiliki taman laut yang sangat indah seperti di Selat Pantar-Alor. Juga Taman Teluk Kupang yang sangat cocok dikembangkan untuk aktivitas wisata bahari seperti diving, surfing maupun game fishing.

Potensi wisata alam yang besar ini kata gubernur, mesti bisa memberi dampak bagi kesejahteraan rakyat. Sebab dengan berkembangnya sektor kebudayaan dan kepariwisataan di NTT dengan sendirinya akan mendorong terwujudnya pencapaian perluasan kesempatan kerja, peningkatan kualitas angkatan kerja, revitalisasi institusi ekonomi serta peningkatan produk dan stabilitas harga produk ekonomi rakyat.

Di sampaing itu pembangunan bidang ini akan meletakkan dasar kuat bagi terbentuknya jati diri dan karakter bangsa (nation and character building). Hal ini penting untuk disadari karena saat ini terjadi begitu banyak hal yang mengarah pada dekadensi moral bangsa.

Nilai budaya sejak dulu menjadi ketahanan dan diri kebangsaan menjadi tergerus akibat perkembangan global dan rapuhnya ketahanan diri terhadap pengaruh luar yang tak produktif.

Dalam rakor yang juga dihadiri oleh Sekretaris Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, Ir.Wibowo tersebut, gubernur menyadari bahwa masih banyak hal yang perlu dibenahi pada daya tarik wisata NTT. Karena itu perlu ada penetapan skala prioritas dan program terfokus agar cita-cita membangun NTT jadi destinasi unggulan yang menjunjung nilai budaya dapat tercapai.

Gubernur juga menekankan pentingnya mendalami serta menghayati pranata sosial budaya masyaralat dalam mengembangkan kegiatan kebudayaan dan pariwisata khususnya tentang peranan, tugas, fungsi dan tanggung jawab para pemangku kepentingan untuk memberikan nilai tambah dalam pelayanan kebutuhan wisatawan. (humas setda ntt)


Tidak ada komentar: