Spirit NTT, 15-21 Desember 2008, Laporan Okto Manehat
TEREWENG, SPIRIT--Warga Pulau Tereweng, Kecamatan Pantar Timur, Kabupaten Alor, kembali minum air hujan karena mesin desalinasi yang mengolah air laut menjadi air tawar rusak.
Camat Pantar Timur, Soleman Blegur yang ditemui di Kalabahi, Minggu (14/12/2008), membenarkan terjadi kerusakan mesin desalinasi itu.
Blegur mengatakan, Rabu (10/12/2008), dia berkunjung ke desa itu untuk mengecek laporan kerusakan mesin desalinasi. Kata Blegur, kerusakan alat ini terjadi di saat musim hujan sehingga warga mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari. Kebetulan, kata dia, kebanyakan warga sudah membangun penampung air hujan PAH.
Wilayah setempat tidak ada sumber mata air. Sebelum ada mesin desalinasi ini warga biasanya menyeberangi lautan dengan ketinting (sampan) atau perahu motor untuk mengambil air di Desa Nulle, Pulau Pantar atau di Tanjung Gereja (Pulau Alor).
Berkaitan dengan kerusakan alat itu, lanjut Blegur, alatnya sudah dipesan dari Pulau Jawa dan sedang diangkut kapal ekspedisi. "Ini menyangkut kebutuhan masyarakat, jadi masyarakat dengan inisitiatifnya sendiri menggunakan jaringannya berupaya memesan alatnya. Kita berharap alat ini dalam waktu dekat sudah sampai di Tereweng sehingga dapat kembali dipasang untuk mesin penyulingan air laut," kata Blegur. Warga Tereweng yang ditemui di Kalabahi, mengatakan, kerusakan mesin desalinasi itu sangat menyulitkan warga memperoleh air bersih. *
Mesin desalinasi air laut di Tereweng rusak
Label:
Alor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar