Spirit NTT, 18 - 24 Agustus 2008, Laporan Fredy Hayong
ATAMBUA, SPIRIT---Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana, Mayjen (TNI) Hotmangaradja Pandjaitan, dalam kunjungan perdananya di wilayah perbatasan RI-RDTL, dinobatkan sebagai Nai Manek Sesurai (Raja yang bijaksana) oleh warga Aitoun, Kecamatan Raihat, Belu, Sabtu (9/8/2008). Ikut dinobatkan istri Pangdam, Ny. Catharina Dwiastuti Pandjaitan, sebagai Bete Kae Bauk (ibu yang penuh kelembutan). Keduanya dipercayakan masyarakat Aitoun sebagai warga kehormatan yang akan menjadi pemimpin yang rendah hati, bijaksana dan berhati mulia.
Penobatan Pangdam IX dan ibu dilakukan oleh para tokoh adat di Aitoun, sebelum perayaan ekaristi bersama yang dipimpin Pastor Paroki Weluli, Romo Stefanus Boisalak, Pr dan Romo Yos Taek, Pr. Perayaan ekaristi dipusatkan di halaman depan Kantor Desa Aitoun dihadiri ribuan warga Aitoun dan sekitarnya.
Disaksikan SPIRIT NTT, Pangdam Udayana, Mayjen Hotmangaradja Pandjaitan bersama ibu dipersilahkan tokoh adat di Aitoun menempati panggung kehormatan untuk menampakkan wajah ke ribuan warga yang hadir. Pangdam kemudian diberikan kain adat kebesaran raja melingkar di pinggang, diberikan pula topi dari kain dan mahkota raja.
Hal yang sama dilakukan tokoh adat setempat terhadap Ny. Tuti Pandjaitan dengan mengenakan kain adat melingkar di pinggang dan gelang di kedua tangan. Setelah itu, keduanya dinobatkan dengan nama kebesaran, Nai Manek Sesurai dan Bete Kae Bauk.
Pangdam Hotmangaradja dalam sambutannya menyatakan kegembiraan yang mendalam atas penyambutan dirinya bersama istri, juga para petinggi TNI dari jajaran Kodam IX/Udayana. Bahkan keharuan makin mendalam ketika dirinya dinobatkan menjadi raja dan istrinya menjadi ratu bagi masyarakat Desa Aitoun.
Hal ini, kata Pangdam, menandakan adanya cinta Tuhan yang begitu besar sehingga mempertemukan dirinya bersama ribuan warga di daerah ini. Pertemuan bersama ini menandakan bahwa kemanunggalan TNI dengan rakyat benar-benar tercipta di wilayah perbatasan RI-RDTL.
"Ini merupakan kunjungan saya yang pertama ke wilayah perbatasan RI-RDTL sejak saya menjabat Pangdam IX Udayana. Kehadiran saya untuk melihat dan mengevaluasi prajurit organik di bawah Kodam IX/Udayana yang ditempatkan di perbatasan ini. Memang kondisi di perbatasan saat ini sangat aman dan kondusif karena kita semua cinta damai. Kalaupun ke depan ada ancaman dari luar tentu TNI bersama rakyat harus bahu membahu ikut mempertahankan kemerdekaan yang sudah kita raih," jelas putra Pahlawan Revolusi, DI Panjaitan ini.
Pangdam menilai kerja sama yang selama ini dibangun antara jajaran TNI dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan seluruh warga, hendaknya terus dipertahankan. Semua elemen harus mempunyai visi yang sama menjaga kedaulatan NKRI dari gangguan luar yang ingin merebut kemerdekaan Indonesia.
"Saya titip prajurit yang bertugas di perbatasan ini pada masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda. Mari kita saling mengasihi satu dengan yang lain untuk menjaga kedaulatan NKRI," pintanya.
Sementara Wakil Bupati Belu, drg. Gregorius Mau Bili, dalam sekapur sirihnya menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pangdam dan jajarannya yang rela mengunjungi masyarakat Aitoun. Mau Bili menilai kehadiran Pangdam mengikuti perayaan ekaristi bersama merupakan peristiwa sakral dan bermartabat.
Pangdam bersama perwira tinggi TNI di jajaran Kodam membaur bersama umat. Hal ini menandakan bahwa tali silaturahim antara TNI dan masyarakat dalam kasih akan terjalin baik ke depannya. "Kami melihat bahwa selama ini antara TNI dan masyarakat cukup menyatu dalam hubungan sosial kemasyarakatan. Dengan jalinan kerja sama yang baik ini kita berharap iklim yang kondusif di wilayah ini tetap terpelihara," ungkap Mau Bili.
Pada kesempatan ini, Pangdam selaku pribadi bersama ibu, juga memberikan bingkisan tali kasih berupa sembilan bahan pokok kepada warga Aitoun, juga memberikan bantuan kepada prajurit yang bertugas di Pos Aitoun atas nama Kodam IX/Udayana. Setelah dari Aitoun, Pangdam bersama rombongan meninjau Markas Yonif 744/SYB dan berdialog dengan para perwira dan prajurit di Yonif 744/SYB.
Pangdam jadi Raja Aitoun
Label:
Belu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar