RSS Feed (xml)
Laporan Edy Hayong, Spirit NTT 5-11 Mei 2008
ATAMBUA, SPIRIT--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu sudah menerapkan kesetaraan gender dalam struktur organisasi pemerintahan. Sejumlah posisi strategis mulai dari desa sampai tingkat kabupaten dijabat oleh kaum perempuan.
Sekretaris Kabupaten (Sekab) Belu, Drs. JT Ose Luan mengatakan hal ini usai membuka workshop tentang Penyusunan Anggaran Responsif Gender di Hotel Permata- Atambua, Rabu (23/4/2008). Ose Luan mengakui kesetaraan gender pada masa sebelumnya hanya sebatas diucapkan dan belum ada tindak nyata di lapangan. Peran publik lebih banyak diberikan kepada kaum laki-laki, padahal dari segi kualitas perempuan dan laki-laki tidak jauh berbeda.
Khusus di Kabupaten Belu, peran perempuan mulai diperhatikan dan terbukti ada jabatan strategis dipegang kaum perempuan. "Kesetaraan gender di Kabupaten Belu sudah mulai tampak. Kita lihat di lingkungan Setda Belu ada kaum perempuan memegang jabatan seperti Kabag Pembangunan, Kabag Hukum, Kabag Pemberdayaan Perempuan. Di tingkat kecamatan ada beberapa camat perempuan, sementara di desa ada kepala desa perempuan. Peran ini menunjukkan kesetaraan gender di Belu tidak sebatas omong-omong tapi sudah nyata di lapangan. Porsi perempuan yang pegang jabatan relatif sedikit, tapi ke depan kita akan perhatikan agar jabatan penting seperti pimpinan dinas bisa dipegang kaum perempuan," tandas Luan.
Terkait dengan penyusunan anggaran yang responsif gender, Luan mengatakan, langkah yang diambil Biro Pemberdayaan Perempuan Setda NTT ini merupakan awal yang baik. Upaya ini menggugah penentu kebijakan di daerah ini untuk perlu memikirkan pendanaan khusus bagi kaum perempuan sehingga kesetaraan gender dapat menghasilkan kader perempuan yang bisa mengambil peran. *
ATAMBUA, SPIRIT--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu sudah menerapkan kesetaraan gender dalam struktur organisasi pemerintahan. Sejumlah posisi strategis mulai dari desa sampai tingkat kabupaten dijabat oleh kaum perempuan.
Sekretaris Kabupaten (Sekab) Belu, Drs. JT Ose Luan mengatakan hal ini usai membuka workshop tentang Penyusunan Anggaran Responsif Gender di Hotel Permata- Atambua, Rabu (23/4/2008). Ose Luan mengakui kesetaraan gender pada masa sebelumnya hanya sebatas diucapkan dan belum ada tindak nyata di lapangan. Peran publik lebih banyak diberikan kepada kaum laki-laki, padahal dari segi kualitas perempuan dan laki-laki tidak jauh berbeda.
Khusus di Kabupaten Belu, peran perempuan mulai diperhatikan dan terbukti ada jabatan strategis dipegang kaum perempuan. "Kesetaraan gender di Kabupaten Belu sudah mulai tampak. Kita lihat di lingkungan Setda Belu ada kaum perempuan memegang jabatan seperti Kabag Pembangunan, Kabag Hukum, Kabag Pemberdayaan Perempuan. Di tingkat kecamatan ada beberapa camat perempuan, sementara di desa ada kepala desa perempuan. Peran ini menunjukkan kesetaraan gender di Belu tidak sebatas omong-omong tapi sudah nyata di lapangan. Porsi perempuan yang pegang jabatan relatif sedikit, tapi ke depan kita akan perhatikan agar jabatan penting seperti pimpinan dinas bisa dipegang kaum perempuan," tandas Luan.
Terkait dengan penyusunan anggaran yang responsif gender, Luan mengatakan, langkah yang diambil Biro Pemberdayaan Perempuan Setda NTT ini merupakan awal yang baik. Upaya ini menggugah penentu kebijakan di daerah ini untuk perlu memikirkan pendanaan khusus bagi kaum perempuan sehingga kesetaraan gender dapat menghasilkan kader perempuan yang bisa mengambil peran. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar