Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Penguni tetap GBI Tokyo

Spirit NTT, 31 Maret - 6 April 2008

DINA Takalapeta Meller, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Alor, tidak mungkin melupakan sebuah kejadian di Jakarta tahun 2001. Kala itu, di Silang Monas Jakarta, sedang terjadi Expo Otonomi Daerah.
Seiichi Okawa, seorang pria Jepang, mampir di stand Kabupaten Alor. la adalah seorang pemerhati budaya Nusantara. Di Tokyo sana, ia membangun dan mengelola galeri, Graha Budaya Indonesia (GBI). Ada ruang pameran, perpustakaan tentang kerajinan dan kebudayaan, kantor dan kafe. Ada pula ruangan pameran foto, artshop, dan audio visual.
Di situlah Okawa memamerkan banyak hasil kerajinan Indonesia. GBI memang diarahkan sebagai sarana promosi budaya dan produk Indonesia. Ia tertegun menyaksikan keunikan motif tenunan Alor.
Selaku pemerhati kebudayaan NTT, pria Jepang ini langsung jatuh hati dan berjanji untuk mempromosikan tenun ikat alor ke luar negeri.
Okawa menepati janji. Di galerinya di pusat Kota Tokyo, Okawa membuka pameran tenun ikat Alor. Awalnya direncanakan hanya sebulan. Namun, karena banyaknya peminat, pameran diperpanjang sampai tiga bulan. lnilah awal dari sebuah perjalanan panjang tenun ikat Alor menembus pasar mancanegara.
Sejak saat itu pula, tenun ikat Alor selalu menjadi 'penghuni' tetap di GBI Tokyo. Dari sebuah galeri di Tokyo, tenun Rakyat Alor merambah dunia. (suara merdeka)

Tidak ada komentar: