RSS Feed (xml)
Laporan Okto Manehat, Spirit NTT 18-24 Februari 2008
KALABAHI, SPIRIT--Stok beras di gudang Bulog Kalabahi, Kabupaten Alor, untuk mengantisipasi keadaan darurat dinilai cukup aman. Stok yang hingga Rabu (13/2/2008) sebanyak 1.700 ton, juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
untuk beberapa bulan ke depan, kebutuhan PNS dan raskin.
Kepala Bulog Kalabahi, Yoram Bang, mengatakan hal ini saat ditemui SPIRIT NTT di Kalabahi, Kamis (14/2). Dia menjelaskan, dari segi stok sangat aman dengan jumlah Rp 1.700 ton. Pasokan ini telah dipertimbangkan sebelum terjadi cuaca yang ekstrim yang kini terjadi, sehingga daerah ini tidak mengalami kesulitan beras apabila terjadi emergency.
Menurut Bang, Kabupaten Alor sebagai suatu daerah kepulauan sudah harus mempertimbangkan pasokan stok yang memadai. "Jika cuaca kurang membaik, yang berdampak pada transportasi, tidak ada masalah karena bulog sudah mengantisipasinya," ujarnya.
Bang menyebutkan, baru pada posisi Februari, raskin yang telah terserap untuk putaran I (Januari dan Februari) sebanyak 108 ton lebih. Demikian pula raskin untuk putaran II yang telah terserap, meski belum waktunya, sebanyak 55 ton lebih.
Menyangkut harga baru raskin, Bang mengatakan, dari bukti yang ada, masyarakat tidak mempersoalkan. Meski harga baru Rp 1.600/kg, resapan masyarakat untuk pengambilan raskin cukup tinggi. *
untuk beberapa bulan ke depan, kebutuhan PNS dan raskin.
Kepala Bulog Kalabahi, Yoram Bang, mengatakan hal ini saat ditemui SPIRIT NTT di Kalabahi, Kamis (14/2). Dia menjelaskan, dari segi stok sangat aman dengan jumlah Rp 1.700 ton. Pasokan ini telah dipertimbangkan sebelum terjadi cuaca yang ekstrim yang kini terjadi, sehingga daerah ini tidak mengalami kesulitan beras apabila terjadi emergency.
Menurut Bang, Kabupaten Alor sebagai suatu daerah kepulauan sudah harus mempertimbangkan pasokan stok yang memadai. "Jika cuaca kurang membaik, yang berdampak pada transportasi, tidak ada masalah karena bulog sudah mengantisipasinya," ujarnya.
Bang menyebutkan, baru pada posisi Februari, raskin yang telah terserap untuk putaran I (Januari dan Februari) sebanyak 108 ton lebih. Demikian pula raskin untuk putaran II yang telah terserap, meski belum waktunya, sebanyak 55 ton lebih.
Menyangkut harga baru raskin, Bang mengatakan, dari bukti yang ada, masyarakat tidak mempersoalkan. Meski harga baru Rp 1.600/kg, resapan masyarakat untuk pengambilan raskin cukup tinggi. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar