Spirit NTT 31 Desember 2007 - 6 Januari 2008
SEORANG pria di Mimika menelepon anaknya yang ada di Jakarta sehari sebelum malam Natal dan berkata, "Aku tidak bermaksud merusak harimu, tapi aku harus memberitahumu bahwa aku dan ibumu akan bercerai; sudah cukup aku menderita selama 45 tahun."
"Apa yang Ayah bicarakan?" teriak anak laki-lakinya.
"Kami tidak dapat bersama lagi," kata sang ayah. "Kami saling benci dan saya sudah muak membicarakan hal ini, jadi teleponlah kakak perempuanmu di Bandung dan katakan padanya mengenai hal ini."
Dengan kalut, ia menelepon kakaknya, yang kemudian berteriak di telepon, "Mereka tidak akan bercerai! Aku akan menangani masalah ini."
Ia segera menelepon ke Mimika dan berteriak kepada ayahnya, "Ayah nggak akan cerai. Jangan lakukan apa pun sampai aku tiba di sana. Aku akan menelepon adik dan kami akan tiba di sana besok pagi. Jangan lakukan apa-apa sampai kami tiba di sana, mengerti?" Ia menutup teleponnya.
Pria itu menutup teleponnya dan berkata kepada istrinya, "Oke," katanya, "Mereka akan pulang saat Natal dan mereka juga membayar ongkos perjalanannya sendiri!"
Keberadaan Santa
Cruz tidak FIKTIF
JIMMY pulang dari sekolah ke rumah sambil membawa tes geografinya yang mendapat nilai jelek. Ibunya memeriksa pekerjaannya dan menemui bahwa Jimmy menjawab pertanyaan yang mudah dengan jawaban yang salah.
"Jimmy," katanya, "Santa Cruz itu di California."
"Bukan. Santa Cruz itu tidak ada, hanya fiktif."
"Santa Cruz itu ada. Apa yang membuatmu berpikir bahwa Santa Cruz itu fiktif?"
"Bukankah Ibu yang mengatakannya?" jawab Jimmy.
"Kapan aku mengatakannya?"
"Natal tahun lalu, ketika aku ingin tahu mengapa aku tidak mendapat hadiah kuda."
"Bukan Santa Cruz, saat itu aku bilang kalau yang fiktif itu Santa Claus, bukan Santa Cruz."
Jaminan CINTA 40
tahun dari calon suami
MARTI bercerita pada ibunya bahwa ia telah menetapkan lelaki pilihannya yang menurutnya bisa menjamin hidup kecukupan sepanjang usia.
Ibunya memberi nasihat yang bernada filosofi. "Marti, yang terpenting bukanlah harta benda. tapi kau harus mencari calon suami yang bisa menjamin bahwa cintanya pada waktu empat puluh tahun nanti tetap sama seperti cintanya pada tahun ini. Apakah mungkin hal ini kau harapkan dari calon suamimu yang kaya raya itu?"
"Empat puluh tahun lagi, Marti sudah tidak bersama lagi, Mama. Umurnya sekarang enam puluh empat tahun."
Khawatir masalah
keamanan HOTEL
AKU dan suamiku menginap di sebuah hotel di Jakarta ketika menghadiri sebuah konvensi. Karena kami tak terbiasa tinggal di kota besar, kami sangat khawatir dengan masalah keamanan.
Malam pertama kami menginap, kami menaruh kursi, koper, dan tong sampah di pintu. Jika ada seseorang yang mencoba masuk dengan paksa, kami yakin kami pasti mengetahuinya.
Sekitar pukul 01.00 pagi, ada yang mengetuk pintu.
"Siapa di situ?" suamiku bertanya dengan gugup.
"Hei," kata orang yang ada di luar pintu, "kunci kamarmu tertinggal di luar."
MENCIUM sesuatu
setelah makan
SEORANG gadis cilik sangat bangga akan hadiah Natalnya: jam dan parfum yang baru pertama kali itu ia miliki. Ia benar-benar menjadi pengganggu sepanjang hari -- menghampiri seluruh kerabatnya lalu menempelkan jamnya di telinga mereka dan memaksa mereka mencium parfumnya.
Seorang pendeta akan bertamu ke rumahnya untuk makan siang. Tapi sebelum pendetanya datang, ibu gadis itu berkata, "Jika kamu menyebut-nyebut jam dan parfum itu sekali lagi saja, aku akan mengurungmu di kamar seharian."
Makan siangnya berjalan mulus dan gadis cilik itu menahan mulutnya sampai makanan penutup dihidangkan. Ia ingin memastikan bahwa pendeta itu juga tahu akan jam dan parfumnya. Maka ia berkata, "Jika Anda mendengar sesuatu atau mencium sesuatu ..., itu pasti aku!" (ketawa.com)
Pulang ke Papua saat Natal
Label:
Humor Spirit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar