Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Penanganan filaria di Alor perlu dicontoh

Laporan Okto Manehat, Spirit NTT 3-10 Desember 2007


KALABAHI, SPIRIT--Penanganan filaria di Kabupaten Alor perlu dicontohi daerah lainnya di NTT bahkan sebagai model di Indonesia.
Tahun 2007 ada tiga kabupaten di tiga propinsi di Indonesia yang melakukan studi banding tentang penanganan penyakit filaria di Kabupaten Alor. Tiga daerah itu yakni Kabupaten Agra di Propinsi Sumatera Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur dan Kabupaten Bangka di Propinsi Bangka Belitung.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, Drs. Nikodemus St. Turwewi, yang dihubungi melalui telepon, menjelaskan, saat ini Kabupaten Alor menjadi daerah sasaran studi banding penanganan filaria karena Alor yang pada beberapa tahun sebelumnya dikenal sebagai endemis penyakit ini, dinilai berhasil menanggulanginya.
Keberhasilan ini, kata Turwewi, telah tercatat di Departemen Kesehatan RI sehingga daerah lain tertarik melakukan studi banding.


REKOMENDASI WHO
* Tahun 2008: Pulau Alor bebas dari filaria
* Tahun 2009: Pulau Pantar dan pulau-pulau sekitarnya bebas dari filaria
* Tahun 2010: Seluruh masyarakat Alor bebas dari filaria

Saat ini, petugas kesehatan di Puskesmas Kenarilang membagi obat filaria secara gratis kepada masyarakat umum, para pelajar dan guru di Kota Kalabahi.
Pembagian obat filaria merupakan program tahunan selama lima tahun terakhir sebagai bagian dari kerja sama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Alor dan GTZ Siskes. Tujuannya untuk mencegah dan membebaskan masyarakat di daerah itu dari penyakit filaria (kaki gajah). Dua jenis obat yang dibagikan, yakni abendasol dan DEC yang fungsinya untuk mematikan cacing filaria.*

Tidak ada komentar: