Spirit NTT, 18-24 Agustus 2008, Laporan Oby Lewanmeru
LABUAN BAJO, SPIRIT---Sebanyak 25 Kepala Keluarga (KK) korban tanah retak/terbelah di Kampung Lara Mburak, Desa Golo Kempo, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), mendapat bantuan 30 unit rumah dari pemerintah setempat. Para korban itu direncanakan akan dipindahkan ke Kampung Lalang, Desa Wae Jare, atau di lokasi pembangunan rumah bantuan tersebut.
"Kita sementara bangun 30 unit rumah bantuan bagi korban tanah terbelah sejak tahun 2005 lalu. Dan, kita bangun rumah bukan di desa tempat bencana itu tetapi ke desa tetangga yang lebih aman," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Mabar, Drs. Maximus Bagul, ketika ditemui
SPIRIT NTT di Labuan Bajo, Rabu (6/8/2008).
Menurut Bagul, para korban bencana itu sebelumnya sudah mendapat bantuan bahan bangunan dari pemerintah, namun dikerjakan pada tahun 2008. Tentang lokasi pemindahan para korban, Bagul mengakui semua korban tanah terbelah yang terancam itu dipindahkan ke Kampung Lalang, Desa Wae Jare. "Pemerintah sudah menetapkan lokasi pemindahan warga yang menjadi korban itu ke Kampung Lalang, karena itu saat ini sedang berlangsungnya pembangunan rumah bantuan bagi mereka," katanya.
Ditanyai soal dana pembangunan itu, Bagul menjelaskan, dana yang digunakan untuk pembangunan 30 unit rumah bantuan di Kampung Lalang itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Mabar tahun 2008. "Tahun ini melalui APBD murni kami alokasikan sebesar Rp 300 juta lebih untuk pembangunan rumah itu. Kita harapkan dengan selesainya pembangunan itu, warga yang menjadi korban bisa menempatinya," jelas Bagul.
Bagul mengatakan, saat ini pembangunan 30 unit rumah itu sudah mencapi 40-an persen pekerjaan fisik, sehingga diperkirakan dalam satu atau dua bulan sudah bisa selesai. "Para korban juga kami harapkan bisa menempati nanti kalau sudah selesai pembangunanya sehingga tidak terkesan rumah bantuan itu mubazir," ujarnya.
Untuk diketahui, tanah retak yang terjadi sepanjang sekitar satu kilometer di Kampung Lara Mburak, Desa Golo Kempo, Kecamatan Sano Nggoang, sejak tahun 2005 lalu sampai saat ini masih mengancam warga setempat. Warga sekitar lokasi itu sampai sekarang belum dipindahkan akibat keterlambatan pembangunan rumah bantuan. Jika dalam tahun ini tidak dipindahkan, maka warga tersebut semakin terancam akibat keretakan tanah di kampung itu.*
Korban tanah tetak dipindahkan ke Lalang
Label:
Manggarai Barat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar