Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

20 Siswa Diamankan Polisi


SPIRIT NTT/HUMAS SIKKA/JOHN ORIWIS
DIAMANKAN--Berapa siswa SMA di Maumere diamankan polisi dan diberi pembinaan karena mengganggu kamtibmas usai menerima amplop kelulusan UN, Senin (15/6/2009).


* Usai Terima Amplop Pengumuman UN
Spirit NTT, 22-28 Juni 2009

MAUMERE, SPIRIT
-- Saat merayakan kelulusan dengan berkonvoi menggunakaan kendaraan roda dua, usai menerima amplop pengumuman kelulusan ujian nasional (UN), Senin (15/6/2009), lebih dari 20 siswa SMA dan SMK di Kabupaten Sikka terjaring razia yang digelar Aparat Kepolisian Resort Sikka. Aparat keamanan menganggap para siswa mengganggu kamtibmas karena tidak mengenakan helm serta mengendarai kendaraan tanpa surat-surat penting.

Seperti disaksikan SPIRIT NTT, puluhan siswa yang terjaring karena ugal-ugalan diberi pembinaan dan peringatan kemudian dipulangkan setelah melengkapi surat - surat kendaraan.




Padahal para kepala SMA dan SMK di Kabupaten Sikka telah memperingati para siswa kelas tiga supaya tidak melanggar ketertiban berlalu lintas dengan melakukan konvoi, baik menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
Selain itu, para siswa juga telah dihimbau untuk tidak melakukan aksi coret- moret seragam, pagar, tembok dan diharapkan untuk tidak melakukan tindakan anarkis berupa perusakan gedung sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya. Walau demikian, proses penyerahan amplop berlangsung aman dan tertib.

Para siswa/siswi peserta UAN yang berjumlah 2.449 ini telah mendengarkan dan menerima amplop hasil kelulusannya di sekolah masing-masing. Ke- 2.449 siswa-siswi ini terbagi dalam dua kelompok sekolah, yaitu sekolah menengah kejuruan berjumlah 880 peserta tersebar di 11 SMK, dan sekolah menengah atas berjumlah 1.569 peserta di 15 SMA.

Kepala Bidang Sekolah Menengah pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sikka, Ny. Maria Ance Eting, S.Pd, M.Pd, mengatakan, prosentase kelulusan se- Kabupaten Sikka untuk tingkat SMA mengalami penurunan dari dua tahun ajaran sebelumnya. Yakni di tahun ajaran 2007 prosentase kelulusan SMA tingkat kabupaten mencapai 62.31 persen, dari 1616 peserta UN dan yang lulus hanya 1007 orang siswa.

Di tahun ajaran 2008, kata dia, prosesentase kelulusan SMA menurun ke- 58.42 persen dari 1402 peserta dan yang lulus 819 orang. Sedangkan di tahun 2009, prosentase kelulusan SMA merosot menjadi 44.87 persen dari 1569 peserta UN. Yang lulus 704 orang.

Sedangkan di tingkat SMK se Kabupaten Sikka, selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Tahun 2007 prosentase kelulusan SMK mencapai 75.02 persen, tahun 2008 naik menjadi 81.31 persen dan tahun 2009 meningkat menjadi 84.66 persen.

Wakil Kepala SMA Negeri 1 Maumere Bidang Kurikulum, Keda Martinus, S.Pd, yang dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan, untuk tahun 2009 ini, prosentase kelulusan SMA Negeri 1, 93,30 persen menurun satu persen dari hasil kelulusan tahun 2008 lalu. Namun, untuk tahun ini SMA Negeri 1 mendapat predikat kelulusan paling tinggi dari sekolah-sekolah menengah atas di Sikka..

"Proses belajar mengajar yang baik serta adanya teknik pendekatan yang baik kepada siswa dapat menghasilkan mutu pendidikan yang baik," katanya.
Di samping itu kepala SMK Santu Gabriel juga menghimbau kepada suluruh siswa-siswi untuk menerima hasil ujian dengan lapang dada dan tidak melakukan aksi corat-coret seragam karena akan digunakan lagi dalam porses penerimaan ijazah. (jonathan)


Tidak ada komentar: