Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Hilangkan EGO sektor


Laporan John Oriwis, SPIRIT NTT, 21-27 Januari 2008
MAUMERE, SPIRIT--Bupati Sikka, Drs. Alexander Longginus, meminta setiap dinas, bagian dan badan di daerah itu untuk menghilangkan sikap ego sektor dalam melaksanakan program pembangunan. Utamakan kerja sama dan koordinasi lintas bagian sehingga pelayanan kemasyarakatan berjalan dengan baik.
Permintaan Bupati Longginus ini disampaikan ketika memberikan sambutan pada acara penandatanganan MoU kerja sama di bidang pelayanan kepengurusan akte kelahiran anak, antara Dinas Kependudukan, Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit TC Hillers dan Ikatan Bidan Indonesia di Kabupaten Sikka di Aula LK3I, Jalan Soekarno-Hatta, Maumere, Selasa (15/1/2008).
Penandatanganan MoU yang dilakukan dalam rangkaian acara lokakarya penguatan dan pengembangan pencatatan kelahiran di Kabupaten Sikka ini, menurut Longginus, merupakan sebuah langkah strategis dalam melakukan pencatatan angka kelahiran bayi di Sikka. "Saya berharap jalinan kerja sama ini terus dikembangkan dan dipertahankan serta diperluas dan menyentuh bidang-bidang lainnya yang menyangkut kepentingan masyarakat umum," ujar Longginus.
Bupati Longginus mengakui masih banyak anak-anak di Sikka belum memiliki akte kelahiran. Pada tahun 2006 sedikitnya 5.459 anak lahir hidup, namun hanya 3.964 anak yang mengurus dan mendapatkan akte kelahiran. Demikian pula pada tahun 2007 terdapat 4.885 anak lahir hidup, namun hanya 3.564 anak yang mendapatkan akte kelahiran.
"Selain masih rendahnya kesadaran masyarakat mengurus akte kelahiran, dari 190-an ribu jumlah pemilih sementara yang telah terdaftar untuk mengikuti Pilkada Sikka 2008, baru 50 persen pemilih yang mengurus dan memiliki kartu tanda penduduk, sisanya belum memiliki KTP," tegas Longginus.
Kegiatan sosialisasi oleh dinas/instansi terkait, kata Longginus, harus ditingkatkan agar masyarakat menyadari manfaat dan pentingnya kepemilikan akte dan KTP.
Menurutnya, kebijakan kepengurusan akte kelahiran gratis untuk anak usia 0-18 tahun di Sikka yang mulai dilakukan sejak 2004 lalu telah sangat membantu masyarakat. Meskipun Sikka tergolong kabupaten termiskin di Indonesia, namun kepengurusan akte kelahiran gratis merupakan suatu prestasi yang harus dipertahankan.
Proyek percontohan
Kabupaten Sikka telah ditetapkan menjadi proyek percontohan (pilot project) pencatatan kelahiran bagi kabupaten lain yang sedang berkembang di Indonesia. Hal ini terjadi karena Sikka berhasil membuat manajemen pencatatan kelahiran dan pengurusan akte kelahiran bagi anak 0-18 tahun secara gratis.
Dikatakan Longginus, dengan ditetapkannya Sikka sebagai lokasi proyek percontohan, maka kabupaten ini menjadi tempat bagi kabupaten lain yang sedang berkembang untuk melakukan studi banding di bidang pencatatan dan pengurusan akte kelahiran anak.
Kepala Bidang Pencatatan Sipil pada Badan Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Kabupaten Sikka, Abraham Fransiskus, mengatakan, pada tanggal 21 Januari 2008, Dinas Kependudukan Kabupaten Sikka akan mendapat kunjungan tim dari Jakarta. "Tim ini akan mempelajari administrasi kepengurusan akte kelahiran gratis yang selama ini telah dilakukan Dispenduk Sikka," ujarnya.
Read More...

Bupati Longginus lantik Kades Pogon


Laporan John Oriwis, SPIRIT NTT, 21-27 Januari 2008
MAUMERE, SPIRIT--Bupati Sikka, Drs. Alex Longginus, melantik dan mengambil sumpah Kepala Desa (Kades) Pogon, Kecamatan Waigete, Arkadius Djong, di halaman Gereja Kloangrotat, Kamis (17/1/2008). Pelantikan Djong berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Sikka, No. 02/HK/2007.
Dalam sambutannya, Bupati Longginus, mengatakan, jabatan, termasuk kades, bukan milik keluarga tetapi milik masyarakat. Karena itu, kata Longginus, kades harus menjalin kerja sama dengan semua masyarakat dan merangkul semua pihak yang tidak sepaham selama proses pilkades.
Sementara mantan Kades Pogon, Vinsensiun Vinsen, mengatakan, untuk menyukseskan pelaksanaan pembangunan di desa dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari berbagai elemen yang ada. "Dengan demikian pelaksanaan pembangunan di desa dapat berjalan maksimal dan lebih baik," katanya.
Selama masa kepemimpinannya, diakui Vinsen, terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan serta berbagai kebijakan yang keliru. "Semua itu menjadi media pembelajaran bagi kita semua agar tidak terantuk pada kesalahan yang sama," ujarnya.
Kepala Desa Pogon, Arkadius Djong, dalam sambutannya mengharapkan dukungan dan kerja sama, baik dari masyarakat maupun elemen lain di Desa Pogon dalam melaksanakan dan melanjutkan pelaksanaan pembangunan di desa itu.

Sementara Bupati Longginus meminta masyarakat agar membangun kesadaran dan inisiatif untuk menggali dan menghidupkan kembali secara optimal sumber daya manusia dan alam yang ada di desa, antara lain dengan melakukan penghijuan di titik-titik sumber mata air.
Read More...

Camat Palue buka bimtek olah makanan lokal


Laporan Paulus Pega, SPIRIT NTT, 21-27 Januari 2008
PALUE, SPIRIT--Camat Palue, Eternus Noe, B.A, membuka bimbingan teknis (bimtek) pengolahan makanan ringan berbahan lokal di kantor camat setempat, Rabu (28/11/2007) lalu. Bimtek tiga hari hingga Jumat (30/11/2007) ini difasilitasi aparat Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Sikka.
Dalam sambutannya, Camat Esternus Noe, mengatakan, pelaksanaan bimtek dimaksud memotivasi dan membangkitkan inisiatif masyarakat setempat untuk mengembangkan dan membuka usaha pengelolahan makan ringan menggunakan bahan lokal setempat.
Palue, diakuinya, merupakan salah satu kecamatan di Sikka yang memiliki sumber daya alam makanan lokal yang memadai seperti kacang- kacangan, umbi, pisang serta berbagai tanaman lokal lainnya yang dapat diolah menjadi makanan ringan khas Palue.
Bimtek pengolahan makanan lokal ini diikuti 40 orang peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK Desa Maluriwu 20 orang dan Desa Reruwairere 20 orang.
Camat Noe mengharapkan para peserta memasyarakatkan pengolahan makanan lokal di desa masing-masing agar diketahui banyak orang sebagai industri rumah tangga. "Pangan lokal yang diolah dalam bimtek ini adalah umbi khas Palue, uwi," ujarnya.
Sebelumnya, masyarakat mengolah uwi hanya dengan cara direbus atau mengukusnya kemudian dimakan. Dengan adanya bimbingan ini, katanya, wawasan masyarakat dalam mengolah makanan lokal diperluas.
Modal usaha
Materi bimtek antara lain pengolahan, kemasan, labeling dan strategi pemasaran. Selain itu, para pembimbing memotivasi peserta untuk membuka usaha rumah tanggamemanfaatkan pangan lokal.
Selama bimtek peserta melakukan praktek membuat tepung uwi, tepung pisang, tepung kelapa dan tepung singkong lokal. Para peserta juga diajarkan membuat biskuit uwi kacang, biskuit pisang kacang, ubi kelapa dan krupuk uwi.
Regina Laru, salah seorang peserta mengakui mengikuti bimtek tersebut dengan senang untuk meningkatkan keterampilan dalam membuat makanan ringan berbahan lokal. "Kami juga berharap kepada pemerintah agar memberikan modal usaha agar peserta membuka usaha kecil," katanya.
Read More...

565 Sarjana dan diploma rebut 33 kursi CPNSD


Laporan John Oriwis, SPIRIT NTT, 21-27 Januari 2008
MAUMERE, SPIRIT--Sebanyak 565 sarjana dan diploma di Kabupaten Sikka, Senin (14/1/2008), mengikuti testing penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) tahun anggaran 2007 memperebutkan 33 kursi.
Tes CPNSD 2007 dilakukan pada 18 ruang kuliah di Universitas Nusa Nipa (Unipa), Jalan Kesehatan-Maumere. Dikonfirmasi SPIRIT NTT di ruang kerjanya, Rabu (16/1/2008), Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sikka, Drs. JA Nong Baba, melalui Kepala Tata Usaha (KTU), Drs. D Mena da Silva, mengatakan, dari 587 orang pelamar yang terdaftar, hanya 565 orang yang mengikuti testing, sementara 22 orang lainnya tidak mengikuti testing tanpa pemberitahuan dan alasan yang jelas.
Mena menyebut kendala pelaksanaan tes CPNSD di Sikka berupa kekurangan bahan ujian untuk perserta testing diploma dua dan diploma tiga.
"Panitia harus menggandakannya lagi sebanyak 89 eksemplar dan masing-masing eksemplar digandakan lagi sebanyak 22 lembar. Meski demikian pelaksanaan tes CPNSD tetap berjalan aman, kondusif sesuai yang diharapkan," ujar Mena.
Mena da Silva yang didampingi Kepala Bidang Pengadaan, Mutasi, Pembinaan Disiplin dan Pensiun, Ludvina Mapa, B.A, menjelaskan, materi testing adalah Bahasa Inggris, pengetahuan umum dan materi profesi sesuai formasi.
Menurutnya, 565 peserta yang mengikuti testing akan memperebutkan 33 formasi CPNSD, terdiri dari 13 tenaga guru, 10 orang tenaga medis dan 10 tenaga teknis. Hingga hari H pelaksanaan testing, jumlah tenaga guru yang terdaftar sebanyak 228 orang pelamar, tenaga kesehatan terdaftar 144 orang dan untuk tenaga teknis 215 orang.
Informasi yang diperoleh SPIRIT NTT menyebutkan, hasil testing CPNSD ini akan di umumkan awal Februari mendatang. Pemeriksaan materi ujian dilakukan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Jakarta menggunakan komputerisasi untuk menghindari rekayasa atau manipulasi.
Pantau testing
Sekretaris Kabupaten (Sekab) Sikka, Drs. Sabinus Nabu, memantau jalannya pelaksanaan tes di Kampus Universitas Nusa Nipa-Maumere.
Sabinus yang didampingi Kepala Bagian Humas, Robertus Ray, S.Sos, dan Kepala BKD Sikka, Drs. JA Nong Baba, kepada para peserta testing meminta agar mengerjakan materi yang diuji dengan cermat dan teliti.
Selama testing, aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja terlihat melakukan penjagaan di setiap ruang ujian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Read More...

Kulababong: Makanya ikut 'kabe'


Laporan John Oriwis, SPIRIT NTT, 21-27 Januari 2008

BELUM empat tahun menikah, pasangan Dede Poi (27) dan Magdalenam (20) sudah dikaruniai empat anak. Ngerinya lagi Magdalenam saat ini sedang hamil lagi lima bulan untuk anak kelima mereka.
"Apa karena kami ini pasangan usia subur ato pasangan usia kuat, tegor teran," keluh Dede Poi saat keduanya sedang duduk hendak menikmati makan malam.
"Jangan piker macam-macam lagi. Anak itu karunia Tuhan. Kan banyak anak banyak rejeki masuk," jelas Magdalenam.
"Anak itu memang karunia. Orang sebut karunia kalo kita sudah sepuluh tahun menika dan baru dapat anak. Ini setiap sembilan bulan satu, itu bukan lagi hanya karunia tapi kaya karunia. Apalagi semua laki-laki, dari mana rejeki masuk, kalo keluar pasti banyak. Apalagi kalo sampe jadi dengan anak tana, orang Maumere. Gading ambil dari mana. Kalo orang minta gading enam te yang ada baru empat. Peter satu, Yoan satu, Mario satu, No satu tamba saya punya satu. Itu saja baru lima," hitung Poi.
"Benar juga, itu saja baru untuk urus Peter yang sulung. Yang tiga lagi belum, kita ambil lagi gading dari mana?" Magdalenam ikut bimbang dan bingung.
"Omong-omong yang ini nanti kita kasih nama apa?" tanya Magdalenam, sambil mengelus anak yang sedang dikandungnya.
"Tida usa bingung. Kalo dia laki-laki kasih nama Uterus, sampe sembilan bulan ada lagi satu kasi nama lagi Suterus, kalo masi ada lagi kasi nama Stop Jangan Terus. Dengan harapan sebagai anak terakhir, si bungsu. Tapi kalo masih ada lagi, kita terpaksa kasi nama Lanjut Teruuus, dan kalo masi ada karunia, tinggal kasi nomor di belakang nama Lanjut Teruuus," sambung Poi dalam kondisi stres.
Bagaimana tida stres, di tengah kondisi hasil pertanian yang semberawut dan keadaan ekonomi keluarga yang serba kurang, Poi sebagai kepala rumah tangga harus urus satu istri dan anak- anak. Mana makan minum, mana sekolah, mana-mana lagi kebutuhan lain. Gila, kalo begini sapa saja bisa gila.
Konsultasi punya konsultasi. Dede Teke kasih saran, makanya ikut 'kabe' (KB; keluarga berencana). Kabe punya peran besar, mengurangi beban ekonomi, membatasi jumlah anak sesuai kemampuan dan kondisi perekonomian keluarga. Bagus, bagus sekali, bahkan bagus terus kalo Dede Poi ikut sehingga tida ada Terusan lagi.
"Poi we, kau ajak dengan Magdalenam supaya ikut kabe saja," ajak Teke. Tapi jangan lupa urus akte lahir anak mumpung gratis untuk anak usia 0 sampe 18 tahun. Ini kesempatan emas, jadi jangan sia-siakan.
Read More...

Kulababong: Makanya ikut 'kabe'


Laporan John Oriwis, SPIRIT NTT, 21-27 Januari 2008
BELUM empat tahun menikah, pasangan Dede Poi (27) dan Magdalenam (20) sudah dikaruniai empat anak. Ngerinya lagi Magdalenam saat ini sedang hamil lagi lima bulan untuk anak kelima mereka.
"Apa karena kami ini pasangan usia subur ato pasangan usia kuat, tegor teran," keluh Dede Poi saat keduanya sedang duduk hendak menikmati makan malam.
"Jangan piker macam-macam lagi. Anak itu karunia Tuhan. Kan banyak anak banyak rejeki masuk," jelas Magdalenam.
"Anak itu memang karunia. Orang sebut karunia kalo kita sudah sepuluh tahun menika dan baru dapat anak. Ini setiap sembilan bulan satu, itu bukan lagi hanya karunia tapi kaya karunia. Apalagi semua laki-laki, dari mana rejeki masuk, kalo keluar pasti banyak. Apalagi kalo sampe jadi dengan anak tana, orang Maumere. Gading ambil dari mana. Kalo orang minta gading enam te yang ada baru empat. Peter satu, Yoan satu, Mario satu, No satu tamba saya punya satu. Itu saja baru lima," hitung Poi.
"Benar juga, itu saja baru untuk urus Peter yang sulung. Yang tiga lagi belum, kita ambil lagi gading dari mana?" Magdalenam ikut bimbang dan bingung.
"Omong-omong yang ini nanti kita kasih nama apa?" tanya Magdalenam, sambil mengelus anak yang sedang dikandungnya.
"Tida usa bingung. Kalo dia laki-laki kasih nama Uterus, sampe sembilan bulan ada lagi satu kasi nama lagi Suterus, kalo masi ada lagi kasi nama Stop Jangan Terus. Dengan harapan sebagai anak terakhir, si bungsu. Tapi kalo masih ada lagi, kita terpaksa kasi nama Lanjut Teruuus, dan kalo masi ada karunia, tinggal kasi nomor di belakang nama Lanjut Teruuus," sambung Poi dalam kondisi stres.
Bagaimana tida stres, di tengah kondisi hasil pertanian yang semberawut dan keadaan ekonomi keluarga yang serba kurang, Poi sebagai kepala rumah tangga harus urus satu istri dan anak- anak. Mana makan minum, mana sekolah, mana-mana lagi kebutuhan lain. Gila, kalo begini sapa saja bisa gila.
Konsultasi punya konsultasi. Dede Teke kasih saran, makanya ikut 'kabe' (KB; keluarga berencana). Kabe punya peran besar, mengurangi beban ekonomi, membatasi jumlah anak sesuai kemampuan dan kondisi perekonomian keluarga. Bagus, bagus sekali, bahkan bagus terus kalo Dede Poi ikut sehingga tida ada Terusan lagi.
"Poi we, kau ajak dengan Magdalenam supaya ikut kabe saja," ajak Teke. Tapi jangan lupa urus akte lahir anak mumpung gratis untuk anak usia 0 sampe 18 tahun. Ini kesempatan emas, jadi jangan sia-siakan.
Read More...

Banu Nggulung, membidik 'naga' dengan leluasa


Dikutip dari Majalah Travel, SPIRIT NTT, 21-27 Januari 2008

MENYEBUT nama Taman Nasional Komodo (TNK), wajar kalau orang langsung membayangkan hewan asli setempat sekaligus menjadi penguasa di sana yaitu komodo. Tapi sebenarnya, TNK bukan cuma punya reptil raksasa yang oleh wisatawan asing disebut dragon alias naga. Pun ternyata menyimpan beberapa obyek wisata alam yang masih alami dan menawan.
Nama TNK sudah lama dikenal baik oleh wisatawan mancanegara (wisman), terutama dikalangan dua kelompok turis yaitu the rich dan backpackers. Bagi turis kaya, mereka umumnya menyewa kapal pesiar besar maupun kecil (yacht) usai melancong dari Bali dan Lombok kemudian menyeberang ke TNK. Kapal pesiar mewah Spice Island Cruises salah satunya yang membawa para wisatawan berkantong tebal ke Pulau Komodo sejak dulu.
Sedangkan bagi turis yang senang berkelana dan berdana pas-pasan, memilih menggunakan rute umum dengan bus, kapal penumpang dan feri. Menurut John, turis sandal jepit asal Inggris, cara terakhir justru lebih menyenangkan, variatif, dan menantang.
Wisatawan yang hendak menikmati komodo dan obyek wisata alam lain yang ada di Pulau Komodo dapat membeli tiket masuk di Loh Liang. Sedangkan yang ingin ke Pulau Rinca, langsung ke pos Loh Buaya. Harga tiket masuk wisnus dan wisman berbeda. Tiket berlaku selama satu minggu untuk semua lokasi obyek wisata.
Beberapa tahun lalu jumlah pengunjung setiap tahun berkisar antara 35.000 sampai 50.000 dari berbagai penjuru dunia. Di mana sebagian besar atau sekitar 30.000 adalah wisman antara lain dari Belanda, Inggris, Italia, Prancis, dan Jepang. Jumlah wisman yang berkunjung langsung ke Loh Liang, Pulau Komodo jauh lebih banyak daripada wisnus. Karena kerap ramai didatangi turis asing selama beberapa hari, Loh Liang pun akhirnya dijuluki kampung turis.
Soal penginapan selama berkunjung di sana, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Akomodasi di Loh Liang cukup lengkap. Ada empat pondok penginapan yang mampu menampung puluhan pengunjung. Tarif kamarnya per malam untuk satu orang (single) dan berdua (double) cukup terjangkau. Selain itu, ada kafetaria yang menyediakan menu khas laut (sea food) serta koperasi yang menjual cendera mata menarik.
Jumlah wisnus dan wisman yang berkunjung ke TNK cukup baik dari tahun ke tahun. Kalaupun ada penurunan tidak terlalu drastis dan kemudian kembali diminati.
Soal tujuan berkunjung wisatawan ke TNK tetap tak berubah, umumnya para wisatawan ingin melihat dan mengamati secara langsung prilaku komodo. Banyak juga wisatawan yang semata bertujuan untuk ber-snorkeling dan diving di beberapa lokasi asri di kawasan TNK yang di antaranya sudah tersohor di kalangan wisman.
Satwa lain
Selain komodo sebagai daya tarik utama, kawasan TNK khususnya di Pulau Komodo juga mengoleksi beberapa obyek alam pantai maupun pegunungan, masyarakat nelayan yang menetap di sana serta habitat laut terutama aneka terumbu karang dan ikan hias.
Obyek-obyek wisata Pulau Komodo yang dapat dinikmati, antara lain Banu Nggulung, Pantai Merah, Poreng Sabieta, Gunung Ara dan Gunung Satalibo yang sejajar ke arah Timur, serta Kampung Komodo ke arah Barat dari pos Loh Liang.
Banu Nggulung merupakan lokasi untuk melihat dan memotret komodo dengan leluasa. Pengunjung yang pergi ke tempat ini wajib didamping petugas taman nasional atau biasa disebut jagawana. Jaraknya sekitar dua kilometer ke arah timur dari Pos Loh Liang, dapat ditempuh selama kurang lebih 45 menit dengan berjalan kaki santai menyusuri jalan setapak alami di antara pepohonan yang sebagian besar memiliki kesamaan dengan pepohonan yang ada di Kota Darwin, Australia.
Ini mungkin dipengaruhi oleh angin kering yang pada waktu-waktu tertentu berhembus dari negeri kangguru tersebut. Selama perjalanan menuju Banu Nggulung kerap bertemu beberapa komodo berukuran besar dan kecil. Obyek yang sama untuk melihat komodo ada di Pulau Rinca dan sejumlah pulau kecil di sekitarnya.
Sedangkan Pantai Merah atau yang dikenal turis asing Pink Beach, merupakan salah satu pesona alam terindah di TNK bahkan mungkin di dunia. Pantainya landai dan berpasir kemerah-merahan menjadi pilihan untuk berjemur sepuasnya. Perairannya memiliki pemandangan bawah laut dengan beragam terumbu karang serta ikan hias yang menakjubkan.
Buat wisatawan yang gemar melakukan kegiatan wisata bahari seperti berenang, snorkeling, menyelam atau sekadar berjemur, Pink Beach adalah tempat yang cocok. Dan yang membuatnya unik, tak jauh dari Pantai Merah yang juga pantai, pasirnya justru berwarna putih. Kalau tak percaya, coba saja naik ke bukit di atas pantai merah, pasti akan menemukan keunikan itu.
Lokasi Pantai Merah dapat dicapai lewat darat maupun laut, kalau dengan perahu motor sekitar 30 menit dari Loh Liang tapi bila menyusuri pantai dari Loh Liang memakan waktu lebih kurang 4,5 jam melewati hutan bakau dan gugusan tebing karang.
Selain Pantai Merah, obyek wisata yang sama dengan terumbu karang dan pantai landai, terdapat di Pulau Lasa dan Pulau Padar. Sedangkan Pulau Kalong adalah lokasi khusus untuk melihat sata kalong (Pteropus sp) yang jumlahnya ribuan.
Kalau bermaksud melihat kerbau liar dan panorama laut dari atas perbukitan, datang ke Poreng Sabieta. Letaknya 10 kilometer ke arah timur Loh Liang. Poreng Sabieta yang memiliki hamparan padang rumput savana, dapat dicapai lewat jalur pendakian alami (natural trail). Tapi harus ditemani jagawana.
Bila belum puas mendaki, lanjutkan perjalanan menuju Gunung Ara yang berada pada ketinggian 510 meter di atas permukaan laut (dpl). Di sana terdapat areal perkemahan buat wisatawan yang ingin berkemah di alam bebas. Untuk mencapai lokasinya melalui jalur pendakian sepanjang delapan km dari Loh Liang. Obyek yang sama juga ada di Loh Lima.
Dan terakhir ke Gunung Satalibo yang merupakan obyek kunjungan di Pulau Komodo yang letaknya paling jauh dari Loh Liang. Gunung ini sekaligus menjadi puncak tertinggi Pulau Komodo, tingginya 735 meter dpl. Dari puncaknya, wisatawan dapat menikmati pemandangan terbuka kawasan lain di seputar Pulau Komodo lengkap dengan hamparan laut serta pulau-pulau di sekelilingnya.
Setelah puas menyaksikan tingkah komodo dan menikmati semua pesona alam Pulau Komodo, jangan lewatkan untuk singgah ke Kampung Komodo. Lokasi yang kini menjadi tempat berkumpulnya orang asli Pulau Komodo jauh sebelum kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional, berada di pesisir pantai Pulau Komodo. Tepatnya sekitar tiga kilometer ke arah Barat dari Long Liang.
Banyak aktivitas menarik yang dapat dilihat di sana, bukan sekadar deretan perumahan panggung sederhana dengan lorong-lorong jalannya. Pun beragam aktivitas kehidupan nelayan yang lekat dengan laut serta panorama alam berupa aneka formasi batu karang, bukit-bukit bergelombang dan pesona matahari terbenam.
Rumah orang Kampung Komodo berukuran besar, biasa di tempati oleh beberapa keluarga. Ada sekitar 3.300 kepala keluarga yang tinggal di kampung Komodo. Warga setempat memanggil komodo dengan sebutan Ora. *
Read More...

Panti Cacat Damian dapat bantuan beras


Laporan Obi Lewanmeru, SPIRIT NTT, 21-27 Januari 2008
LABUAN BAJO, SPIRIT--Panti Cacat St. Damian Binongko, di Kelurahan Labuan Bajo, mendapat kunjungan istimewa dari pengelola lembaga sosial ekonomi dan investasi Lira Q Distrik Manggarai Barat (Mabar). Kunjungan itu sebagai rasa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama penghuni panti selain memberikan bantuan dan doa bersama. Saat kunjungan itu Lira Q memberi bantuan beras.
Pantauan SPIRIT NTT, Sabtu (12/1/2008) pukul 08.00 pagi, pimpinan distrik dan staf Lira Q dari dua kabupaten berada di lokasi rehabilitasi anak cacat di Binongko. Hadir dalam doa bersama Distrik Program Manager (DPM) Lira Q Mabar, Emerensiana N Mian, A.Md, Manager Personalia (MP), Ice Dima, dan sejumlah staf. Dari Distrik Manggarai hadir Manajer Personalia, Roni dan Supervisor Distrik Manajer, Oce Blaang.
Dalam kunjungan ke panti, pihak Lira Q kedua distrik memberikan bantuan berupa beras kepada pihak panti. Usai penyerahan bantuan dilanjutkan doa bersama sebagai ucapan syukur kepada Tuhan. Kunjungan ke Panti Cacat Binongko merupakan yang pertama kali dilakukan Lira Q distrik dua kabupaten itu.
Manager Personalia Distrik Manggarai, Roni, pada kesempatan itu mengatakan, apa yang dilakukan Lira Q sebagai rasa kepedulian dan kebersamaan terhadap penghuni panti. "Kita hadir untuk bersyukur bersama dan memberikan sedikit bantuan. Jangan dilihat jumlahnya, tapi sebagai wujud kebersamaan kami dengan penyandang cacat di Binongko," kata Roni.
Menurutnya, rasa keprihatinan dan kebersamaan itu bisa terwujud jika mereka bersama memanjatkan doa bersama dan memberikan sedikit bingkisan kepada penghuni panti.
Sementara DPM Lira Q Mabar, Emerensiana Mian, A.Md mengakui, apa yang digelar pihak Lira Q dari dua distrik sebagai rasa kepedulian terutama yang berada di panti cacat Binongko. "Jangan dilihat volume bantuan, tapi hal ini bentuk kebersamaan dan kepedulian yang kami wujudkan," kata Emerensiana.
Usai penyerahan bantuan, dilanjutkan dengan doa dipimpim Pater Anton Nahak. Pater Anton adalah salah satu pastor yang bertugas melayani penghuni Panti Binongko.
Lira Q juga melakukan acara refreshing di Pantai Binongko dengan membangun tenda untuk menginap semalam di lokasi panti. Mereka melakukan renungan malam, evaluasi selain berekreasi menjalin kebersamaan antara dua distrik.
Read More...

Komodo sedot 56.381 wisatawan dunia

Laporan Syarifah Sifat, SPIRIT NTT, 21-27 Januari 2008
KUPANG, SPIRIT--Ketertarikan para wisatawan mancanegara (Wisman) ke Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) untuk melihat satwa langka, komodo, terus meningkat dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2003 hingga 2006, wisman yang berkunjung ke daerah itu sebanyak 56.381 orang atau lebih tinggi dari kabupaten lainnya di NTT.
Kepala Seksi Analisa Pemasaran Sub Dinas (Subdin) Promosi, Dinas Pariwisata NTT, Thimotius Billi, mengatakan hal itu ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (16/1/2008) siang. Dia menjelaskan, secara umum laju kunjungan wisman di NTT tidak terlalu signifikan. Namun setiap tahun selalu meningkat.
"Wisman terbanyak ke NTT adalah Australia. Umumnya orang Australia, saat musim panas memilih berlibur di NTT. Karena itu, angka wisman tertinggi di NTT adalah warga Australia. Mereka juga yang paling banyak mengunjungi Mabar untuk melihat komodo," ujarnya.
Soal banyaknya kunjungan wisatawan ke Mabar, terlihat dari data yang menunjukan sejak tahun 2003-2007 sebanyak 71.290 orang. Urutan kedua adalah Ngada 53.265 wisman dan Ende 26.900 wisman.
Dia menyebutkan, hingga pertengahan Januari 2008, pihaknya belum menerima laporan tertulis dari beberapa kabupaten di NTT soal kunjungan wisman selama tahun 2007. Kabupaten yang belum melaporkan data itu, yakni TTS, TTU, Belu, Rote Ndao, Sumba Barat, Ende.
Sedangkan yang sudah melaporkan jumlah wisman yang sudah menyampaikan laporannya, yakni Kota Kupang sebanyak 2.017 orang, Kabupaten Kupang sebanyak 2.576 orang, Flores Timur sebanyak 185 orang, Sikka 1.035 orang, Ngada, 37.510 orang, Sumba Timur 2.173 orang dan Manggarai Barat, sebanyak 18.482 orang.
Menurut Billi, target pemerintah dalam meningkatkan kunjungan wisman, yakni membenahi obyek-obyek wisata, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang gerakan cinta pariwisata, seni dan budaya.
Maksudnya, masyarakat disadarkan untuk menyiapkan souvenir atau jasa-jasa lain yang berhubungan dengan kebutuhan wisman. Bila ini terjadi, maka pendapatan masyarakat tentu bertambah, karena jasa-jasa yang disiapkannya bisa mendatangkan rupiah.

Read More...

Kabupaten Kupang tercepat selesaikan laporan


Laporan Th Naisanu, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
KUPANG, SPIRIT--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang memperoleh penghargaan dari Perwakilan BPKP Propinsi NTT karena merupakan kabupaten pertama yang telah menyelesaikan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan, Kamis (27/12/2007) di ruang rapat Bupati Kupang oleh Kabid Akuntabilitas Pemerintah Daerah Perwakilan BPKP Provinsi NTT, Yusrial Bachtiar, kepada pemerintah Kabupaten Kupang.
Pada kesempatan tersebut, Bachtiar membacakan sambutan Kepala Perwakilan BPKP Propinsi NTT, Hamonangan Simarmata. Dalam sambutannya, Simarmata menyampaikan selamat kepada Pemkab Kupang yang telah berhasil menyelesaikan penyusunan anggaran 2008 dengan bantuan program aplikasi sismtem informasi manajemen daerah (SIMDA).
Keberhasilan ini, kata Simarmata, tidak terlepas dari upaya keras staf keuangan dan para pengelola keuangan SKPD dalam menginput data anggaran tahun 2008. Perwakilan BPKP Propinsi NTT yang dipercaya sebagai mitra kerja dalam pengelolaan keuangan daerah sangat bangga atas keberhasilan Pemkab Kupang saat ini. "Kami berharap agar prestasi ini dipertahankan dan ditingkatkan di masa-masa mendatang," harapnya.
Dikatakannya, sejak terjalin kerja sama antara Pemkab kupang dengan Perwakilan BPKP Propinsi NTT tahun 2003, baru tahun anggaran 2008 diterapkan aplikasi SIMDA mulai dari penganggaran. Program aplikasi SIMDA yang diterapkan di Kabupaten Kupang saat ini adalah versi 2.1.12, yang telah memperoleh hak kekayaan intelektual dari Menhukkam. Versi ini telah disesuaikan dengan perubahan peraturan perundang-undangan yang terbaru dan disesuaikan dengan kebutuhan Kabupaten Kupang.
Simarmata menjelaskan, dengan menggunakan aplikasi SIMDA, banyak kemudahan yang diperoleh, di antaranya membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah, kecepatan, ketepatan dan akurasi data yang disajikan dalam laporan-laporan keuangan yang akan disajikan untuk para stakeholder; menyampaikan data keuangan untuk keperluan manajemen lainnya; menyajikan informasi yang akurat secara efektif dan efisien yang akan digunakan oleh para pengguna laporan; data base yang telah tersimpan dalam program aplikasi SIMDA dapat dioleh sesuai kebutuhan. Selain itu, Pemkab Kupang lebih efektif dalam pelaksanaan penatausahaan dan akuntansi keuangan daerah.
Diuraikannya, setelah pemkab Kupang berhasil menyusun anggaran dan telah diinput dalam program aplikasi SIMDA, selanjutnya proses penerbitan SPD oleh BUD dapat dilakukan dengan program SIMDA, termasuk mencetak dokumen SPD yang akan diberikan kepada SKPD.
Gunakan aplikasi SIMDA
Kabag Humas Setda Kabupaten Kupang, Th Naisanu, menjelaskan, untuk Propinsi NTT, Kabupaten Kupang merupakan daerah pertama yang menyelesaikan DPA. Sementara itu, untuk Indonesia Kabupaten Kupang merupakan urutan kedua setelah Kabupaten Tuban. Naisanu optimis, bulan Januari 2008 sudah bisa melaksanakan anggaran tahun 2008.
Dikatakannya, penghargaan yang diberikan Perwakilan BPKP NTT kepada Pemkab Kupang karena Pemkab Kupang merupakan daerah yang tercepat dalam menyelesaikan DPA.
Dijelaskannya, total anggaran Kabupaten Kupang tahun 2008 sebesar Rp 627.358.922.202. Dari total tersebut, target pendapatan daerah sebesar Rp 509.093.984.494. Dengan demikian mengalami defisit anggaran sebesar Rp 118.264.937.708.
Kabid Akuntabilitas Pemerintah Daerah Perwakilan BPKP Propinsi NTT, Yusrial Bachtiar, yang ditemui di ruang kerjanya, menjelaskan, program aplikasi SIMDA dikembangkan oleh BPKP dalam rangka mengelola keuangan daerah yang cepat, tepat dan akurat. Di Propinsi NTT, baru Kabupaten Kupang dan Flores Timur yang telah menggunakan SIMDA. Sementara daerah lainnya masih menggunakan sistem manual.
Dijelaskan, daerah-daerah yang telah melaksanakan kerja sama dengan Perwakilan BPKP NTT adalah Kabupaten Ende, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Alor, Manggarai, Manggarai Barat. Sementara TTS, TTU dan Sikka baru menyusul. "Penghargaan itu berkaitan dengan pemkab untuk memperbaiki sistem pengelolaan keuangan daerah," ujarnya sembari menjelaskan, ke depan, pihaknya akan mendampingi staf dari SKPD sampai pada laporan-laporan yang dibutuhkan. *
Read More...

Wisata budaya, dari Oesao hingga Ledemau


Laporan Humas, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
* Monumen Veteran Australia
Monumen ini terletak di Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Berjarak 20 kilometer (km) dari Ibu kota kabupaten. Monumen ini dibangun untuk memperingati tentara-tentara Australia yang mati melawan tentara Jepang dalam peperangan yang berlangsung tahun 1942 dengan menelan banyak korban. Dapat dijangkau dengan transportasi umum dan pribadi.
* Benteng Pahlawan Sonbai III
Di Kauniki, Kecamatan Takari. Berjarak 92 km dari ibu kota kecamatan. Spesifikasi daya tarik: panorama alam, batu-batuan besar, gua pertahanan perang, hutan lindung.
* Gua Jepang Tonhitu dan Sonliku
Di Buraen, Kecamatan Amarasi. Berjarak 26 km dari Ibu kota kabupaten. Spesifikasi daya tarik: lubang tempat perlindungan dan pertahanan Jepang atas serangan Angkatan Udara Australia.
* Gua Jepang Panafbibi di Tasikona
Di Kecamatan Kupang Barat. Berjarak 32 km dari Ibu kota kabupaten. Spesifikasi daya tarik: gua tempat pendaratan dan perlindungan pertahanan Jepang pada perang dunia kedua, bungker pertahanan dengan ukuran 10 x 4 meter dan luas kamar 2 x 2 meter dengan dua pintu masuk-keluar, menghadap ke pantai.
* Sumur Maja di Ledeunu
Kecamatan Raijua. Berjarak lima kilometer dari Ibu kota kecamatan. Spesifikasi daya tarik: sumur peninggalan kerajaan majapahit.
Read More...

Bupati Medah serahkan dokumen DPA SKKPD 2008


Laporan Humas, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
KUPANG, SPIRIT--Bupati Kupang, Drs. IA Medah, menyerahkan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tahun anggaran 2008 kepada semua satuan kerja dari tingkat kabupaten sampai kecamatan, kelurahan dan sekolah dasar. Dengan adanya penyerahan tersebut, satuan kerja mulai mengimplementasikan berbagai program strategis yang telah disepakati bersama antara legislatif dan eksekutif dapat segera diefektifkan untuk kepentingan masyarakat.
"Dengan adanya penetapan APBD tepat waktu, maka semua pengguna anggaran dapat menyiapkan pelaksanaan kegiatan, baik melalui tahapan sosialisasi sampai pada pelaksanaan dan pengawasan. Pelaksanannya harus dioptiomalkan jangan sampai aturannya bagus tapi pelaksanaannya berbelit-belit," ujar Bupati Medah ketika menyerahkan DPA SKPD itu, Kamis (27/12/2007) lalu.
Pemerintah Kabupaten Kupang saat ini, diakui Bupati Medah, sedang menjalin kerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan NTT untuk memberikan pendampingan kepada seluruh SKPD lingkup Pemkab Kupang baik dalam penyusunan APBD 2008 maupun operasionalnya
"Saat ini Kabupaten Kupang merupakan salah satu kabupaten dari dua kabupaten/kota di Indonesia yang siap melaksanakan dan mengoperasionalkan APBD 2008 tepat pada waktunya," tegas Bupati Medah.
Ketepatan menetapkan APBD 2008, diakui Bupati Medah, karena menjalin kemitraan yang telah dibangun bersama dengan BPKP Perwakilan NTT yang tiada henti-hentinya melakukan pembinaan maupun perbaikan dalam bentuk kursus-kursus kilat. Juga bimbingan langsung dalam mengaplikasikan program maupun metode penyusunan anggaran yang benar.
Buppati Medah pun menginstruksikan kepada seluruh jajaran eksekutif agar bekerja dengan semangat pengabdian yang tinggi dalam koridor hukum atau taat asas dalam rangka perbaikan taraf hidup masyarakat Kabupaten Kupang.
Berbagai perubahan regulasi, katanya, untuk meningkatkan pemahaman serta kepatuhan terhadap asas pengelolaan keuangan daerah, yakni keadilan, kepatutan dan manfaatnya bagi masyarakat. Dan, yang paling penting untuk pengelolaan keuangan adalah harus dilaksanakan dalam satu sistem yang terintegrasi dan sinergis.
Terapkan aplikasi SIMDA
Kepala BPKP Perwakilan NTT, Hamonangan Simarmata, dalam sambutannya, mengatakan, sejak terjalinnya kerja sama antara Pemkab Kupang dengan BPKP Perwakilan NTT tahun 2003, namun baru pada tahun 2008 diterapkan aplikasi SIMDA untuk membantu pengelolaan keuangan daerah, baik pada tingkat SKPD maupun pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Keuangan Daerah (SKPD).
Dengan menggunakan SIMDA, katanya, banyak kemudahan yang diperoleh, antara lain membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah mulai dari penganggaran, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban, kecepatan, ketepatan dan akurasi data yang disajikan dalam laporan keuangan yang disajikan untuk stakeholder. Selain itu, penyimpanan data keuangan untuk keperluan manajemen, penyajian informasi keuangan disajikan secara akurat, eefektif dan efisien.
"Dengan demikian, pada tahun-tahun mendatang, Pemkab Kupang memperoleh opini dari BPK dengan wajar tanpa pengecualian," tegasnya Simarmata.
Read More...

Menelusuri sejarah Flotim melalui museum daerah


Laporan Didit Ernanto, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
PROPINSI Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki tiga museum, yaitu Museum Daerah NTT yang ada di Kota Kupang, Museum Bikonblewut di Maumere, Kabupaten Sikka, dan Museum Siput di Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Penulis beruntung dapat berkunjung ke salah satu museum yang ada di propinsi berjuluk 'Pintu Gerbang Selatan Kawasan Asia Pasifik' ini.
Museum yang sempat dikunjungi adalah Museum Daerah NTT. Memasuki museum yang terletak di kawasan Jalan El Tari, Kota Kupang, ini seakan merupakan napak tilas peristiwa di masa lalu yang terjadi di NTT. Berbagai benda koleksi museum mengajak kita menelusuri sejarah NTT, mulai dari zaman batu, zaman perunggu, zaman penjajahan, hingga peristiwa yang terjadi belum lama ini.
"Semua benda merupakan temuan di NTT," papar Rosalia, staf Museum Daerah NTT.
Benda purbakala yang menjadi koleksi antara lain tengkorak manusia purba homo florensis yang ditemukan di Ruteng, Manggarai. Tengkorak ini diperkirakan berumur 95.000-11.000 tahun. Kemudian ada berbagai senjata yang dimiliki oleh manusia purba, di antaranya adalah kapak perunggu. Benda arkeolog ini merupakan bukti mozaik perjalanan kehidupan manusia berikut budaya pra sejarah di NTT. Perjalanan sejarah yang panjang yang diwarnai dengan nilai-nilai tradisi dan kehidupan masyarakat tradisional.
Tradisi dari masyarakat tradisional yang ada di NTT ini diperlihatkan melalui berbagai benda seperti berbagai jenis gerabah serta benda yang disebut mokokukang. Mokokukang merupakan mas kawin yang berlaku di Suku Abui. "Sampai sekarang mokokukang masih dipakai sebagai maskawin," tutur Rosalia. Pemberian mokokukang sebagai maskawin juga menjadi simbol status yang berlaku di Suku Abui. Mokokukang terbuat dari perunggu.
Koleksi Museum Daerah NTT yang banyak menarik perhatian adalah rumah tradisional suku-suku di NTT. Rumah tradisional berbentuk setengah lingkaran yang terbuat dari alang-alang ini merupakan pusat kegiatan masyarakat tradisional. Mulai dari tidur sampai memasak dilakukan di dalam rumah. Hal tersebut disimbolkan dalam bentuk tiang rumah yang disebut dengan ni ainaf atau tiang feminin.
Tiang lainnya disebut hau monef atau tiang maskulin. Rumah tradisional ini dilengkapi dengan tempat persembahan yang disebut dengan hau monef. Rumah tradisional ini memiliki nama yang berbeda-beda. Di Alor disebut tofa dan di Ende disebut dengan saoria. Biasanya hanya keluarga inti yang menempati rumah tradisonal ini. Di Flotim, sejarah daerah dapat ditelusui melalui keberadaan gading yang kini menjadi salah satu mas kawin di daerah itu. Keberadaan benteng peninggalan Portugal di Solor, juga dapat menyingkap asal muasal sejarah peradaban di Flotim.
Bendera satu kilometer
Benda-benda lainnya adalah alat-alat tenun ikat dan produk tenun ikat khas NTT. Tak lupa pula baju adat seperti yang berasal dari Alor. Kemudian ada berbagai persenjataan di zaman penjajahan seperti peluru kendali, pedang bersarung peninggalan Belanda yang ditemukan di Ngada, Flores, serta berbagai peralatan maritim seperti teropong, lampu, dan meriam.
Benda lainnya yang merupakan peninggalan pada zaman penjajahan adalah ranjau laut yang dipakai pada Perang Dunia II. Sementara itu, benda peninggalan zaman abad ke-19 berupa keramik eropa. Berbagai keramik berbentuk seperti piring dan mangkuk ini berasal dari Skotlandia dan Belanda.
Koleksi lain yang mewakili abad 20 adalah tulang ikan paus sepanjang 20 meter. Tulang ini merupakan tulang dari ikan paus yang ditemukan di Pantai Pasir Panjang, Kupang, tahun 1972. Tulang ikan paus ini ditempatkan di ruangan terpisah. Di antara tulang ikan paus ini dipamerkan pula perahu tradisional yang dipakai untuk memburu ikan paus.
Tersisa satu cerita menarik tentang perburuan ikan paus tersebut. Konon, ikan paus tersebut diburu nelayan di Pantai Pasir Panjang. Kendati sempat terkena tombak nelayan, ikan paus ini tidak serta-merta mati. Ikan paus sempat melarikan diri ke perairan lainnya. Namun sebelum mati, ikan paus tersebut kembali lagi ke kawasan Pantai Pasir Panjang.
Satu koleksi Museum Daerah NTT yang tak boleh dilewatkan adalah bendera Merah Putih sepanjang satu kilometer. Bendera Merah Putih ini dibuat oleh Front Pembela Merah Putih yang dikomandoi oleh Eurico Guiterez semasa jajak pendapat di Timor Timur sekitar tahun 1999.
Keberadaan Museum Daerah NTT memang laik dikunjungi oleh pelancong yang benar-benar ingin mengetahui tentang sejarah kehidupan dan peristiwa yang terjadi di NTT.
Read More...

Pemerintah kurangi uang keluar


Laporan Humas Flotim, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
LARANTUKA, SPIRIT--Mulai Agustus 2007, Pemkab Flotim melakukan konsolidasi pembangunan bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan. Khusus di bidang ekonomi pemerintah berupaya mengurangi arus uang keluar dari daerah itu ke daerah lain.
Penegasan ini disampaikan Bupati Flores Timur (Flotim) Drs. Simon Hayon, saat melantik enam kepala desa di Desa Bama, Kecamatan Demon Pagong, belum lama ini. Menurut Bupati Hayon, kurang lebih sudah dua tahun pihaknya berkomunikasi dengan masyarakat Flores Timur untuk menyamakan persepsi tentang bagaimana membangun Flores Timur dengan paradigma budaya.
Meski demikian ekonomi Flores Timur masih tetap 'kering kerontang.' Salah satu contoh sederhana yakni sampai saat ini Flores Timur terus mengeluarkan uang untuk membeli air kemasan.
Karena itu, mulai tahun ini Flores Timur memiliki air kemasan yang harus dijual diseluruh wilayah Flores Timur. Air kemasan produk Flores Timur yakni dari desa Watanhura I, Kecamatan Solor Timur. Juga segera dibangun air kemasan di Hokeng.
Pemkab Flotim pun telah mengirim 300 tenaga untuk dilatih di Sulawesi khusus untuk produk makanan dari buah jambu mete, kelapa, dan ikan. Diperkirakan Oktober 2008, Flotim sudah bisa memproduksi tiga jenis makanan itu.
Read More...

388 Pencari kerja ikut tes CPNSD


Laporan Martinus Lau Nahak, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
LARANTUKA, SPIRIT--Sebanyak 388 para pencari kerja di Kabupaten Flores Timur yang berijazah sarjana dan diploma (D3), Senin (14/1/2008), mengikuti testing untuk memperebutkan 56 formasi CPNSD (calon pegawai negeri sipil daerah) tahun 2007.
Tidak hanya di Flotim, pelaksanaan testing CPNSD dilakukan serentak di semua kabupaten/kota di NTT, Senin (14/1/2008). Di Larantuka, pelaksanaan testing dilakukan di SMAN I Larantuka di Batuata.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Flotim, Anton Lebi Raya, mengatakan, dari 390 sarjana dan diploma yang mendaftar, yang datang mengikuti testing sebanyak 388 orang. "Jadi ada dua orang yang tidak ikut," katanya.
Diuraikannya, dari 56 formasi untuk pelamar umum, untuk kesehatan dibutuhkan 17 orang namun yang melamar 67 orang. Formasi guru yang dibutuhkan 22 orang tetapi yang melamar 105 orang. Tenaga strategis lainnya dibutuhkan 17 orang tetapi yang mendaftar 218 orang. Dia menambahkan, hasil testing akan diumumkan pada tanggal 1 Februari 2008.
Pantauan SPIRIT NTT di SMAN I Larantuka, pelaksanaan testing dimulai pukul 09.00-11.00 wita.
Read More...

Obyek wisata Malanange dibiarkan 'perawan'

Laporan Aris Ninu, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
BAJAWA, SPIRIT--Lokasi air panas Malanage, Desa Dariwali, Kecamatan Jerubuu, Kabupaten Ngada, belum dikelola menjadi obyek wisata yang bisa memberi kontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD). Obyek wisata air panas yang masih 'perawan' ini belum diperhatikan dan ditata pemerintah agar bisa dikunjungi wisatawan.
Selain air panas, di Kecamatan Jerubuu, ada obyek wisata budaya berupa Kampung Adat Bena di Desa Tiworiwu dan Gunung Inerie yang cocok untuk wisata pendakian.
Pantauan SPIRIT NTT pekan lalu di lokasi air panas Malanage yang berada ditepi ruas jalan ke Desa Naruwolo, air panas yang dihasilkan suhunya jauh lebih panas dibanding dengan air panas Mangeruda.
Air panas Malanage mengalir dari lereng bukit yang berdekatan dengan Gunung Inerie. Lokasi air panas ini belum dikelola Pemkab Ngada untuk menjadi sebuah obyek wisata.
Di sekitar kawasan ini tumbuh subur tanaman-tanaman keras dan tanaman perkebunan seperti kakao, cengkeh dan tanaman perkebunan lainnya.
Fransiskus, warga Dariwali, menuturkan, air panas Malanage lebih panas dari air di Mangeruda. "Jika ada orang yang ingin mandi harus ke tempat pertemuan air panas dan air dingin yang berada di bawah. Air di bagian atas selama ini tidak bisa dipakai rendam badan karena terlalu panas," ujarnya.
Menurut Frans, suhu air panas di lokasi itu bisa dipakai untuk merebus telur.
Veronica, warga Jerubuu, kepada SPIRIT NTT, mengatakan, air panas Jerubuu bisa dijadikan obyek wisata karena banyak pengunjung lokal dari Kecamatan Bajawa setiap minggu dan hari libur datang ke lokasi ini untuk rekreasi.
"Saya tinggal di Bajawa namun baru kali ini datang ke Jerubuu. Ternyata ada air panas yang jauh lebih panas dibanding air di Mangeruda. Obyek ini perlu diperhatikan dan dijadikan obyek wisata yang bisa dikunjungi wisatawan," tambah Hendrik, warga Bajawa.
Untuk diketahui, Kecamatan Jerubuu mekar dari Kecamatan Aimere pada tahun 2000. Jerubuu terkenal dengan kawasan perbukitan dan lereng gunung yang memiliki potensi alam yang indah guna dijadikan obyek wisata.
Kawasan Jerubuu berada di sekitar kawasan gunung berapi Inerie. Obyek lain yang membuat Jerubuu dikenal yakni masyarakat di kecamatan ini masih menghormati leluhur. Budaya dan adat istiadat masih dipegang. Dan di wilayah ini terdapat obyek wisata Kampung Adat Bena di Desa Tiworiwu (18 km dari Bajawa) dengan sejumlah peninggalan leluhur yang bernilai budaya tinggi. Sampai sekarang peninggalan itu masih ada dan dihormati.
Read More...

Resor peternakan 'bersihkan' rabies

Laporan Aris Ninu, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
BAJAWA, SPIRIT--Sebanyak 1.669 ekor anjing di wilayah Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, telah divaksin anti rabies oleh petugas Resor Peternakan Bajawa. Pemberian vaksi dilakukan sejak 10-22 Desember 2007. Pihak Resor Peternakan kini sedang melakukan vaksin anjing di wilayah Bajawa sebagai upaya membebaskan Ngada dari rabies.
Demikian Kepala Resor Peternakan Kecamatan Bajawa, drh. Florentina Tina Nono, kepada SPIRIT NTT di ruang kerjanya, Jumat (10/1/2008).
Tina Nono didampingi stafnya, Ronald Repu, S.Pt, menjelaskan, 1.669 ekor anjing yang divaksin petugas berada di 6 desa dan 5 kelurahan di Kecamatan Bajawa. Kegiatan vaksin akan dilanjutkan ke desa-desa lainnya di Kecamatan Bajawa. Sedangkan anjing yang ada di Kelurahan Ngedukelu dan Kisanata belum divaksin.
Tina Nono mengatakan, anjing yang ada di Kelurahan Tana Lodu dan Jawameze, telah ada kesepakatan untuk dieliminasi total. "Anjing di dua kelurahan di Kecamatan Bajawa itu dieliminasi total. Kami akan turun lagi untuk vaksin anjing yang ada di Kecamatan Bajawa," tegasnya.
Tentang kenapa masyarakat di Kecamatan Bajawa masih memelihara anjing, Tina Nono menjelaskan, berdasarkan pengakuan masyarakat, mereka memelihara anjing untuk berburu, menjaga kebun dari serangan babi hutan dan kera. Anjing pun dipelihara untuk menjaga rumah serta tanaman di kebun. Selain itu, anjing sebagai ternak pengganti babi untuk upacara adat.
"Tiga hal itu yang berpengaruh sehingga orang Bajawa masih memelihara anjing. Tetapi upaya mencegah rabies tetap kami lakukan dimana setiap tiga bulan dan enam bulan sekali dilakukan vaksinasi," tambahnya.
Mengenai kasus gigitan anjing di Bajawa, dia mengaku, ada kenaikan."Masyarakat di Kecamatan Bajawa punya kesadaran saat petugas melakukan vaksin di lapangan. Masyarakat dengan kesadaran membawa anjing ke kantor desa untuk divaksin. Ada juga yang kami temui di perkampungan mereka," tuturnya.
Read More...

Kuruboko kembangkan teknologi pertanian

Laporan Aris Ninu, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008

BAJAWA, SPIRIT--Para petani di Kuruboko, Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada, mulai melirik teknologi pertanian intensifikasi padi aerob terkendali berbasis organik (IPAT-BO) yang telah diperkenalkan di Ngada 18 Desember 2007 lalu.
Petani Kuruboko telah mengajukan permohonan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ngada guna mengembangkan teknologi tersebut. IPAT-BO adalah teknologi pertanian yang hemat benih, air dan pupuk yang dapat meningkatkan produksi padi.
Camat Wolomeze, Christian Haning, kepada SPIRIT NTT di Wolomeza, Selasa (8/1/2008), menjelaskan, kawasan persawahan Kuruboko berada di Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze. Kawasan tersebut cocok untuk pengembangan IPAT-BO sehingga ada kelompok tani yang ingin mengembangkan dan menanam padi menggunakan teknologi tersebut.
"Saya menyambut baik keinginan petani di Kuruboko dan siap memfasilitasi pertemuan untuk memperkenalkan teknologi tersebut," kata Haning.
Kadis Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ngada, Ir. Awa Maria Simon, melalui Kasi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan, Samuel Kebang, saat ditemui di Bajawa, Senin (7/1/2008), mengatakan, petani di Kuruboko telah menemuinya untuk menyampaikan keinginan mengembangkan teknologi IPAT-BO di Desa Nginamanu. Namun perlu ada pelatihan agar mereka memahami betul-betul teknologi itu. Petani perlu diberitahu cara menanam, menyamai bibit, cara memberikan pupuk dan masalah pengaturan air. Dijelaskan Kebang, tahun 2008 ini pihaknya menyosialisasikan teknologi tersebut kepada semua petani di Ngada.
Perwakilan PT SMS-Jakarta di Kabupaten Ngada, Ny. Eufrasia Lay sebagai agen pupuk ABG yang bekerja sama dengan Pemkab Ngada guna pengembangan teknologi pertanian IPAT-BO, mengatakan, petani di Lindi, Desa Benteng Jawa, Kecamatan Riung Barat telah menemuinya guna mengembangkan teknologi tersebut. Tetapi ia akan memberikan pelatihan terlebih dahulu.
Read More...

Anggota DPD hadiri penanaman 1.000 pohon

Laporan Aris Ninu, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
BAJAWA, SPIRIT--Masyarakat di Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, telah menaman 1.000 anakan pohon, yakni mahoni 600 anakan dan gayan 400 anakan. Penanaman anakan dihadiri anggota DPD RI, Frans Assan, Camat Soa, Yohanes Ngebu, perangkat desa dan para mosalaki (tua adat).
Demikian dikatakan Camat Soa, Yohanes Ngebu melalui Kepala Seksi (Kasi) PMD, Wili Gori, kepada SPIRIT NTT di Kantor Camat Soa, Selasa (8/1/2008).
Gori menjelaskan, penanaman seribu anakan pohon itu sebagai bagian dari keikutsertaan masyarakat mengantisipasi dampak pemanasan global yang dilaksanakan seluruh masyarakat di Indonesia.
Masyarakat Soa menanam anakan mahoni dan gayan di beberapa lokasi, yakni di lokasi kantor camat (300 pohon), lokasi mata air Fura Fuiga, Desa Seso ditanami sebanyak 300 pohon. "Penanaman dilakukan tanggal 14 Desember 2007 lalu," tuturnya.
Sedangkan pelajar SD, SMP dan SMA yang ada di Soa, kata Gori, dibagikan masing-masing 40 anakan gayan untuk ditanami di setiap sekolah. Para pelajar menanam di halaman sekolah dan masing-masing kebun sekolah.
Penanaman pohon yang dilakukan di Kecamatan Soa, tambah Gori, selain untuk mengurangi pemanasan global, juga menumbuhkan kesadaran masyarakat Soa untuk melestarikan lingkungan.
Pantauan SPIRIT NTT di Soa, tanaman mahoni ditanam di sekitar kantor camat sudah mulai tumbuh. Sebelumnya, pejabat lingkup Pemkab Ngada menanam 300 anakan mahoni di Turikisa, Kecamatan Golewa. Penanaman dipimpin Plt Asisten Tata Praja, Drs.Yohanes Isidorus Djawa. Kadishut Ngada, Ir. Benediktus Polo Maing, dalam laporan mengatakan, untuk kecamatan di Ngada penanaman dipimpin para camat masing-masing.
Read More...

Isu gender semakin kuat

Laporan Humas Belu, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
ATAMBUA, SPIRIT--Isu gender saat ini semakin kuat dibicarakan. Buktinya, persoalan gender telah memiliki kekuatan hukum dengan adanya Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dan Keputusan Mendagri No. 132 Tahun 2003 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah.
Kedua produk hukum ini disosialisasikan di Wedomu, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, belum lama ini, dengan menampilkan pembicara, Florentin Abuk, anggota DPRD Belu.
Bangsa kita, kata Abuk, memiliki Pancasila dengan sila kedua berbunyi, "Kemanusiaan yang adil dan beradab," tanpa membeda-bedakan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Perbedaan, katanya, hanya terletak pada kodratnya, yakni kaum perempuan mengalami menstruasi, berbadan, melahirkan dan menyusui anak.
"Keadaan ini boleh berbeda tetapi jangan dibeda-bedakan dalam perannya sebagai perencana maupun pelaksana pembangunan. Dengan adanya Inpres No. 9, tidak bisa ditawar-tawar lagi. Pengarusutamaan gender harus dilaksanakan. Lima persen APBD II Belu harus terserap di berbagai sektor untuk pemberdayaan perempuan," katanya. Dia meminta agar kaum perempuan berperan bersama dalam pembangunan dengan meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan.
Sementara Kabag Pemberdayaan Perempuan Setda Belu, Maria Goreti Kiik, S.IP, mengungkapkan perempuan sebagai modal atau investasi pembangunan karena bersama laki-laki, perempuan aktif dalam pembangunan.
"Tanpa perempuan, pasti pembangunan pincang. Sebab, perempuan di Indonesia jumlahnya lebih banyak dari laki-laki. Dengan demikian, perempuan memiliki kekuatan dalam mendongkrak pembangunan," ujar Kiik.
Read More...

Kaharni pimpin jalan santai 1 Muharam

Laporan Edy Hayong, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
ATAMBUA, SPIRIT--Memeriahkan Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharam 1429 H, ratusan umat muslim di Kota Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, Kamis (10/1/2008), menggelar jalan santai mengeliling kota Atambua. Jalan santai dilepas Kapolres Belu, AKBP Drs. Mulyadi Kaharni, dimulai dari halaman depan Masjid Agung Mujahidin dan berakhir di tempat yang sama.
Pantauan SPIRIT NTT, umat muslim yang ikut jalan santai terdiri dari siswa Madrasyah, remaja masjid, para orangtua. Ada yang menggunakan seragam olahraga sekolahnya, ada pula yang menggunakan pakaian biasa. Dengan berbanjar dua mereka berbaris rapi sejak garis star menuju lokasi Pasar Baru Atambua menuju Patung Gerbades, rumah jabatan Bupati/Wakil Bupati Belu selanjutnya finish di halaman depan Masjid Agung Al Mujahidin-Atambua.
Di barisan depan terlihat beberapa siswi Madrasah mengusung kain bertuliskan, "Jalan Santai Memperingati Tahun Baru 1 Muharam 1429 H/PHBI Kabupaten Belu." Jalan santai ini dikawal aparat Satlantas Polres Belu.
Tokoh muslim Atambua, Drs. Lagani Djou, yang ditemui di sela-sela acara jalan santai tersebut, menjelaskan, kegiatan ini baru pertama kali digelar untuk memeriahkan Tahun Baru 1 Muharam 1429 H. Kegiatan itu disponsori Panitia Hari Besar Indonesia (PHBI) Kabupaten Belu untuk menumbuhkan semangat kaum muda mencintai olahraga jalan santai.
"Tidak ada kegiatan khusus. Yang bisa kami lakukan cuma jalan santai. Apalagi kegiatan seperti ini sangat bagus untuk kesegaran dan kebugaran tubuh. Peserta yang hadir para siswa madrasah, remaja mesjid dan warga muslim lainnya," ujar mantan Kepala Banwas Belu ini.
Read More...

Isu gender terjadi akibat perbedaan peran

Laporan Ignas Ikun, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
ATAMBUA, SPIRIT--Masalah atau isu gender seperti rendahnya pemahaman gender, tidak hanya ditemukan di kalangan masyarakat, tetapi juga ditemukan pada level pengambil keputusan, baik lembaga eksekutif maupun legislatif. Masalah lainnya adalah keterbatasan informasi data terpilah menurut jenis kelamin.
Dengan demikian, isu gender terjadi akibat perbedaan peran, sifat biologis, penguasaan dan akses terhadap sumber daya alam, hak dan posisi serta kuatnya nilai sosial budaya dan patriarki yang menempatkan laki-laki dan perempuan pada kedudukan dan peran yang berbeda dan tidak setara.
Pandangan ini disampaikan Sekretaris Kabupaten (Sekab) Belu, Drs. JT Ose Luan, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Camat Tasifeto Timur (Tastim), Drs. Marsel Mau Meta, ketika membuka acara sosialisasi Keppres No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender, di Kantor Camat Tastim, belum lama ini.
Ose Luan mengakui masih banyak kebijakan dan program serta kegiatan pembangunan yang belum berpihak gender. Oleh karemna itu, Pengarusutamaan Gender di daerah yang berkaitan dengan otonomi daerah merupakan suatu langkah penting yang dilakukan secara sistematis, terpadu dan berkelanjutan. Dengan demikian, semua perencanaan, program dan kegiatan pembangunan harus berbasiskan gender.
"Dengan demikian mutlak untuk melaksanakan Keppres No. 9 Tahun 2000 dan keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. 132 Tahun 2003 tentang Pengarusutamaan Gender di daerah," tegas Ose Luan.
Panitia penyelenggara dalam laporannya menyebut peserta yang mengikuti sosialisasi pengarusutamaan gender di Kecamatan Tasifeto Timur sebanyak 50 orang. Peserta terdiri diri dari para kepala desa, badan perwakilan desa (BPD), ketua PKK kecamatan dan desa, para tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
Sosialisasi dilakukan sehari penuh dengan dukungan dana dari Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda Belu.
Read More...

Banjir landa Fatukeki, lahan pertanian hancur

Laporan Vincen, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008
ATAMBUA, SPIRIT--Masyarakat Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, bakal mengalami gagal panen tahun ini. Penyebabnya, Kali Ainiba meluap tanggal 2-3 Januari 2008 lalu, menghancurkan 10 hektar tanaman jagung, selain menghanyutkan ribuan pohon pisang.
Data yang dihimpun SPIRIT NTT dari Dinas Kesejahteraan Sosial dan Bagian Sosial Setda Belu menyebutkan, hujan dengan intensitas tinggi turun pada tanggal 3 Januari 2008 memicu terjadinya banjir di Kali Aniba dengan ketinggian satu setengah meter. Luapan banjir tersebut tidak menelan korban nyawa manusia, namun menghanyutkan 47 ekor ayam dan empat ekor kambing.
Banjir juga menerjang dan merusakkan rumah warga, sementara 52 buah sumur milik warga sebagai sumber air bersih tercemar lumpur. Untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi warga Fatuketi, Pemerintah Kabupaten Belu melalui instansi terkait yang tergabung dalam satkorlak penanggulangan bencana Kabupaten Belu, pada tanggal 4 Januari 2008, langsung terjun ke lokasi bencana untuk mendata dan memberikan bantuan.
Bantuan sementara yang diberikan Pemkab Belu berupa, pertama, menyediakan tiga unit mobil PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. Kedua, menyedot kotoran berupa lumpur yang menggenangi sumur warga serta memberi kaporisasi oleh petugas dari Dinas Kesehatan Belu, selain memberikan pelayanan kesehatan lainnya guna mengatasi masalah penyakit susulan pascabencana.
Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Belu, Drs. Arnoldus Bria Seo, MM, yang ditemui di Posko Bencana Kabupaten Belu, mengatakan, saat ini Pemkab Belu belum membeirkan bantuan berupa beras atau makanan siap saji lainnya karena dari kunjungan ke lokasi bencana belum ada permintaan dari masyarakat, terkecuali air bersih.
Sementara Kepala Bagian Sosial Setda Belu, Untung, S.Ip, mengatakan, data yang dihimpun dari lokasi bencana Desa Fatuketi akan diteruskan kepada Pemerintah Propinsi NTT di Kupang sebagai laporan guna memberi bantuan kepada masyarakat, terutama bahan pangan beras untuk kondisi darurat. (vinsen/humas belu)
Read More...

Arsip, tulang punggung informasi

Laporan Ignas Ikun, SPRIT NTT, 14-20 Januari 2008
ATAMBUA, SPIRIT--Arsip sebagai tulang punggung informasi pembangunan perlu dikelola dengan baik sejak penerimaan dan pengamanan, sebab ada kerahasiaan yang perlu dijaga, dirawat dan dilestarikan. Melalui kearsipan itu segala tugas dan pelayanan yang dilakukan oleh lembaga atau pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Demikian disampaikan Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Administrasi Setda Belu, Seran Gabriel, S.Sos, ketika menutup Bimbingan Teknis (Bimtek) Akusisi Arsip di Hotel Paradiso, Atambua, belum lama ini.
Dengan selesainya pelatihan yang berlangsung sejak tanggal 17-19 Desember 2007 itu, Bupati Lopez mengharapkan agar wawasan, pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang dimiliki dapat diterapkan di unit masing-masing. Sebab, dengan etos kerja yang tinggi dan profesional, demikian Lopez, mutu pelayanan kepada masyarakat akan semakin optimal dan maksimal.
Dikatakannya, pada tahun anggaran 2008, dana untuk urusan arsip dialokasikan sebesar Rp 1.029.000.000,00 untuk mendukung urusan wajib dan urusan pilihan. "Arsip adalah aset penting dan berharga karena tingkat martabat suatu bangsa dilihat dan ditentukan oleh kualitas arsip," tegas Bupati Lopez.
Panitia penyelenggara dalam laporannya menjelaskan, bimtek yang berlangsung tiga hari itu berjalan lancar dan aman berkat kerja sama panitia dan peserta. Bimtek digelar didukung dana DPA Kantor Arsip Kabupaten Belu tahun 2007.
Panitia mengharapkan, jika peserta mengalami kesulitan dalam mengelola arsip di unit masing-masing , maka Kantor Arsip Belu siap membantunya.
Pada bagian lain, salah seorang peserta berkenan menyampaikan kesan dan pesan bahwa bimtek berjalan sukses dan aman dan akan menerapkan ilmu yang diperoleh di unit kerja masing-masing. Peserta juga mengimbau Pemkab Belu agar mengalokasikan dana khusus untuk pengelolaan arsip di unit masing-masing serta bimtek tetap diselenggarakan setiap tahun.
Read More...

Jaga dan tingkatkan mutu produk daerah

Laporan Okto Manehet, SPIRIT NTT, 14-20 Januari 2008

KALABAHI, SPIRIT--Wakil Bupati (Wabup) Alor, Drs. Abraham Maulaka, memesan kepada Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Alor agar menjaga dan meningkatkan mutu produk daerah setempat supaya tidak kalah bersaing dengan produk daerah lain, selain eksis dalam pasaran global.
Pesan Wabup Maulaka ini disampaikan ketika membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Kabupaten Alor tahun 2007 di Aula Rumah Jabatan Bupati Alor, Sabtu (5/1/2008).
Menurut Maulaka, potensi sumber daya manusia yang diolah, harus diperdayakan dalam kerangka gerakan kembali ke desa dan pertanian (Gerbadestan). "Kalau boleh Dekranasda berperan sebagai penopang berkembangnya sektor riil yang berwawasan nasional," pintanya. Kemapanan sektor riil menghadapi tantangan global , kata Maulaka, telah teruji daya tahannya dalam menggerakkan ekonomi ketimbang sektor lainnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Maulaka memberikan beberapa solusi, yakni perlunya peningkatan kualitas desain dan produk, harga, waktu produksi, serta kesinambungan produk dan kepastian. Memasuki tahun 2008 yang dicanangkan secara nasional sebagai tahun kunjungan, harap Maulaka, Dekranasda harus menyiapkan sebuah lembaga khusus yang setiap saat dapat mempromosikan serta memasarkan hasil-hasil produk kerajianan tangan masyarakat Alor kepada setiap tamu yang berkunjung ke daerah ini.
Ketua Dekranasda Kabupaten Alor, Ny. Dina Takalapeta Meller, S.Th, mengatakan, Dekaranasda adalah lembaga nirlaba yang dibentuk Pemeritah Kabupaten Alor melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Lembaga ini, kata Dina, terus mempersandingkan dengan Dekranasda kabupaten lainnya untuk terus berkiprah dalam bingkai Gerbadestan.
Read More...

Sarana Bandara Mali belum memadai

Laporan Okto Manehat, SPIRIT NTT 14-20 Januari 2008
KALABAHI, SPIRIT--Fasilitas umum maupun khusus di Bandar Udara (Bandara) Mali, Kalabahi, Ibu kota Kabupaten Alor, belum memadai. Walau setiap hari didarati pesawat, pemerintah belum melangkapi bandara itu dengan sarana-prasarana yang memadai.
Fasilitas penting yang belum dimiliki bandara setempat adalah converyor belt (alat/rel di ruang turun penumpang untuk menaruh barang bagasi penumpang). Akibat ketiadaan sarana ini, barang-barang milik penumpang harus diangkut mobil pick up atau kereta dorong lalu diserbu oleh pemilik masing-masing. Selain itu, telepon kabel belum ada serta lampu landasan.
Belum memadainya fasilitas Bandara Mali dibenarkan Kepala Bandara, Mesakh Talilah, saat ditemui SPIRIT NTT di ruang VIP, Jumat (11/1/2008).
Talilah menjelaskan, untuk alat converyor belt memang telah diusulkan, namun belum direalisasikan. Hasil survainya, ruang kedatangan bandara tidak memungkinkan dipasang alat yang minimal panjang sembilan meter. Salah satu jalan keluar adalah memperlebar ruang kedatangan tapi belum masuk dalam perencanaan.
Bangunan ruang tunggu, ruang kedatangan dan lain-lain harus diubah dan dibangun baru. Hanya dengan bangunan baru bisa sesuai dengan kebutuhan saat ini. Gedung itu, kata Talilah, dibangun pada saat Bandara Mali hanya didarati pesawat jenis cassa. Apalagi zaman dulu pesawat jarang masuk Mali.
Read More...

Longsoran jalan negara dilapor ke kimpraswil

Laporan Okto Manehat, SPIRIT NTT 14-20 Januari 2008

KALABAHI, SPIRIT--Longsoran pada ruas jalan negara di Kabupaten Alor dilaporkan ke Dinas Kimpraswil NTT agar segera ditanggulangi. Longsoran jalan negara itu terjadi di wilayah timur Alor.
Selain itu akibat curan hujan yang tinggi dan angin kencang awal Januari 2008, terjadi longsoran di Kecamatan Mataru, tepatnya di ruas jalan Bungeta-Kui. Ruas jalan itu putus sehingga arus transportasi ke dan dari wilayah itu putus total. Soal patahnya tembok penahan abrasi pantai di Kecamatan Pantar, itu ditimbulkan gelombang laut yang tingginya mencapai 4-5 meter.
Plt. Kadis Kimpraswil Kabupaten Alor, Ir. Sumardin Sutiyo, itu saat ditemui di Kalabahi, Rabu (9/1/2008), mengatakan, dari hasil pantauan di lapangan, terjadi longsor di ruas jalan Bungeta-Kui sehingga badan jalan di salah satu titik putus total.
Longsoran juga terjadi di ruas jalan Mebung-Mainang. Batu dan tanah jatuh dari tebing dan menutupi jalan. Namun di titik itu sudah dibersihkan warga secara bergotong royong. Selain itu, lanjut Sutiyo, longsor juga terjadi di ruas jalan negara di wilayah timur yang merusak badan jalan namun tidak mengganggu arus transportasi.
Berkaitan dengan longsoran di jalan negara ini, pihaknya langsung melaporkan ke Dinas Kimpraswil NTT untuk diteruskan ke Departemen PU agar diperhatikan.
Selain longsoran, demikian Sutiyo, di Kelurahan Kabir, tembok penahan gelombang laut sepanjang 50 meter ambruk. Di Desa Pandai, tembok penahan abrasi sepanjang 100 meter, juga jebol dihantam gelombang. Tembok penahan gelombang di Desa Lawalu, juga jebol sepanjang 50 meter.
Sutiyo menandaskan, kerusakan itu baru akan diperbaiki jika mendapat alokasi anggaran murni APBD 2008
Read More...

Warga Kenarilang perbaiki sanitasi lingkungan

Laporan Okto Manehat, Spirit NTT 14-20 Januari 2008
KALABAHI, SPIRIT--Warga Kenarilang, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, disarankan untuk memperbiki sanitasi lingkungan agar terhindar dari serangan penyakit kulit. Jenis penyakit kulit yang sering diderita warga adalah koreng dan kudis; penyakit yang disebabkan sanitasi yang kurang sehat.
Kepala Puskesmas Kenarilang, Jumina Waang yang ditemui di puskesmas itu, Kamis (10/1/2008), mengatakan, pihaknya sudah melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Alor agar memberikan perhatian khusus atas penyakit kulit yang menyerang warga. Selama ini, kata Waang, pihaknya sering melayani pasien yang menderita koreng dan kudis. Penyakit ini bisa menyebar secara cepat sehingga perlu diantisipasi secepat mungkin.
Waang menjelaskan, penyakit koreng lebih banyak menyerang anak-anak, sedangkan kudis menyerang orang dewasa. Penyakit ini disebabkan sanitasi, khususnya air mandi yang kotor. Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah atau gerakan kebersihan lingkungan, termasuk penyediaan sarana air bersih.
"Kami telah memberikan penyuluhan kepada setiap pasien yang berobat. Tinggal kemauan dari mereka memperbaiki sanitasi lingkungan, terutama ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Kami menjelaskan, pengobatan yang diberikan hanya bersifat sementara dan jika kesehatan lingkungannya tidak diperbaiki maka penyakit yang sama akan tetap menyerang," kata Waang.*
Read More...

Budaya kekerasan akibat kemiskinan hati nurani

Laporan Okto Manehat, Spirit NTT 14-20 Januari 2008

KALABAHI, SPIRIT--Saat ini budaya kekerasan dan krisis kepercayaan sedang melanda Alor mencerminkan kemiskinan hati nurani. Persoalan yang timbul sering diselesaikan dengan cara-cara kekerasan. Tak heran konflik sosial terus terjadi dan menimbulkan krisis kepercayaan. Orang lebih suka saling menyalahkan satu sama lain di tengah masyarakat.
Penegasan ini disampaikan Romo Kanis Ati dalam kotbahnya pada perayaan Natal dan Tahun Baru bersama Korpri, TNI, Polri, anggota DPRD Alor di Balai Raya, Desa Fanating, Kecamatan Teluk Mutiara, Rabu (9/1/2008).
Pastor Pembantu Paroki Gembala Yang Baik Alor-Pantar, itu mengatakan, budaya kekerasan yang sedang melanda Alor sebagai akibat dari kemiskinan hati nurani yang sudah mulai hancur dalam setiap diri yang adalah gambar dan citra Allah. Selain budaya kekerasan, dewasa ini berkembang roh pemecah belah persatuan dan kesatuan sehingga melahirkan krisis kesetiaan kepada Yesus Kristus.
Romo Kanis mengatakan, selama ini orang sudah tidak lagi saling mendengarkan satu sama lain sehingga kapan saja muncul berbagai konflik seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Kalabahi. Untuk menghapus budaya kekerasan, kata Romo Kanis, harus saling mendengarkan, saling menasehati, saling solider untuk berbuat yang baik dan harus tahu berterima kasih serta harus bisa menyuarakan suara para kaum yang tak bersuara.
Ia juga mengajak segenap warga Korpri, TNI, Polri dan anggota DPRD Alor untk senantiasa berdoa untuk para pelayan publik agar lebih mengutamakan kesejahteraan rakyat atau kepentingan publik daripada kepentingan diri sendiri.
Acara Natal dan Tahun Baru bersama juga diisi dengan pesan Natal oleh para tokoh agama, puji-pujian dari beberapa paduan suara seperti paduan suara dari PGRI dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Alor.
Acara ini dihadiri Bupati Alor, Ir. Ans Takalapeta, Ketua DPRD Alor, Drs. John Th Blegur, unsur pimpinan daerah dan Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi. *
Read More...

Sekdes tak lulus PNS dapat pesangon

Laporan Syarifah S, Spirit NTT 7-13 Januari 2008

BA'A, SPIRIT--Sebanyak 49 dari 73 orang sekretaris desa (sekdes) di Kabupaten Rote Ndao telah diterima Departemen Dalam Negeri (Depdagri) untuk diproses menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Sementara 24 orang sekdes lainnya dinyatakan tidak lulus seleksi karena faktor usia, namun pada akhir masa jabatannya, pemerintah memberikan pesangon.
Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Desa (Pemdes) Sekretariat Kabupaten (Setkab) Rote Ndao, Ch. P Manubulu, menjelaskan hal itu saat dihubungi wartawan, Jumat (28/12/2007).
Manubulu menyebutkan, di Rote Ndao ada 80 desa, namun jabatan sekdes cuma ditempati 73 sekdes. Enam jabatan sekdes lainnya lowong, satu sudah lebih dulu menjadi PNS sehingga hanya 73 orang yang diusulkan. Namun yang dinyatakan lulus sebanyak 49 orang sekdes.
"Sekdes yang tidak lulus karena faktor usia dimana usia mereka lebih dari 51 tahun pada bulan Oktober tahun 2007. Sedangkan persyaratan yang diturunkan untuk diangkat menjadi PNS harus berusia di bawah 51 tahun. Karena itu, banyak yang tidak lulus," katanya.
Manubulu mengatakan, para sekretaris desa yang tidak lulus menjadi PNS pemerintah menyiapkan pesangon yang akan diberikan saat akhir masa tugasnya. "Besar kecilnya pesangon tidak disebutkan, namun pemerintah akan memberikan pesangon sebagai tanda terima kasih kepada para sekdes yang tidak diangkat menjadi PNS karena faktor usia," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini sekdes yang dinyatakan lulus, bahan kelengkapan administrasi sudah dikirim dan diharapkan dalam waktu dekat SK pengangkatan menjadi PNS segera turun.
Tentang sekdes yang lowong mengapa tidak diusulkan/diproses untuk diganti yang baru, Manubulu mengatakan, sesuai aturan, sekdes lowong tidak bisa diusulkan ganti. Hal ini karena berkas para sekdes sudah dikirim ke pemerintah pusat. Untuk mengangkat sekdes baru saat ini sudah mengacu aturan yang berlaku yakni undang-undang (UU) tentang desa.
Terkait pemilihan kepala desa yang berlarut-larut seperti di Desa Lidabesi, Manubulu mengakui, untuk kegiatan proses pemilihan kades, pihak pemerintah hanya memfasilitasi dan yang berwenang penuh di desa adalah BPD dan panitia pemilihan kepala desa.
"Pemerintah tidak bisa intervensi panitia pemilihan. Kita serahkan semua proses di desa. Sementara kita hanya memfasilitasi sambil terus berkoordinasi agar pemilihan tidak berlarut-larut dan membuat konflik di masyarakat," tambahnya. *
Read More...

Warga Rote Ndao agar jaga kebersihan

Laporan Syarifah S, Spirit NTT 7-13 Januari 2008

BA'A, SPIRIT--Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Rote Ndao, dr. Jonathan Lenggu, mengimbau masyarakat di daerah itu menjaga kebersihan untuk mencegah wabah penyakit pada pergantian musim tahun ini.
"Selain menjaga kebersihan, warga harus minum air yang sudah dimasak dan makan makanan yang bersih agar tidak mudah diserang penyakit," ujar dr. Jonathan saat ditemui di Ba'a, Senin (24/12/2007).
Menyoal persediaan obat-obatan menghadapi pergantian musim, dr. Jonathan mengakui masih aman. Dinas Kesehatan (Dinkes) Rote Ndao telah mengantisipasi stok obat-obatan, terutama untuk jenis penyakit menonjol seperti diare, batuk/pilek termasuk malaria.
"Obat-obatan masih aman. Kita bersyukur di Rote belum terjadi wabah penyakit menonjol menghadapi pergantian musim. Kita tetap antisipasi stok obat yang nantinya didrop ke rumah sakit, puskesmas dan pustu," katanya.
Menurut dr. Jonathan, saat pergantian musim, biasanya penyakit sering menyerang masyarakat, seperti malaria, diare, influenza serta berbagai wabah lainnya. "Tahun ini banyak anak-anak kena malaria, diare, influensa serta penyakit tahunan lainnya. Namun semuanya tertolong dengan baik di rumah sakit maupun puskemas. Kita tetap pantau melalui puskesmas dan pustu melalui perkembangan laporan rutin bulanan termasuk stok obat-obatan di puskesmas dan pustu serta rumah sakit," tambahnya.
Menyinggung soal kendaraan dinas milik puskesmas, namun sering digunakan bukan untuk kepentingan dinas, dokter Lenggu berharap semua pegawai, dokter, bidan dan perawat yang bekerja di bawah naungan dinkes menaati peraturan dengan tidak menggunakan kendaraan dinas secara sembarangan. "Saya minta fasilitas negara tidak digunakan untuk kepentingan di luar dinas, namun harus stand by untuk kebutuhan dinas baik di rumah sakit, puskesmas dan pustu," kata Lenggu.*
Read More...

Pintu air Danau Tua dirampungkan

Laporan Syarifah S, Spirit NTT 7-13 Januari 2008

BA'A, SPIRIT-- Para petani di Kecamatan Rote Barat Daya (RBD) dan Rote Barat Laut (RBL) meminta agar pengerjaan pintu air Bendung Danau Tua yang dikerjakan PT Nindya Karya (NK) segera dirampungkan. Jika tidak, para petani khawatir aktivitas menanam pada musim tanam tahun ini terganggu.
Pasalnya, sekitar 460 hektar (ha) lahan pertanian di wilayah itu hanya berharap sumber air dari Bendung Danau Tua. Sementara sekitar 28 ribu lebih jiwa yang mendiami lokasi dekat bendung menggantungkan hidupnya sebagai petani dengan memanfaatkan air dari bendung tersebut.
Camat Rote Barat, Thobias Nggilli, S.Sos, kepada wartawan di Ba'a, Jumat (28/12/2007), mengatakan, para petani khawatir musim tanam tahun ini mereka tidak bisa tanam jagung atau padi.
"Kami berharap kontraktor secepatnya menyelesaikan pekerjaan Bendung Danau Tua. Kalau petani tidak menanam akan berdampak pada gagal tanam dan masyarakat akan mengalami kekurang pangan. Hal ini akan berdampak munculnya kasus busung lapar, gizi kurang dan gizi buruk pada masyarakat khusus anak-anak," kata Thobias.
Menurutnya, saat ini kapasitas (daya tampung) air Bendung Danau Tua cukup besar dan mampu mengairi lahan petani di dua kecamatan seluas sekitar 460 ha.
"Pekerjaan proyek bendung irigasi hanya tanggul penahan air serta pintu pembuangan utama yang telah dibongkar untuk pengerukan dan perbaikan. Diharapkan pada saat musim hujan dapat menampung air lebih banyak. Namun progress fisik kurang mendukung. Tanggul penahan dan pintu air telah dibongkar dan sisa air telah dikeruk sampai kering dan belum diperbaiki. Sementara musim tanam makin dekat," ujarnya.
Hal senada dikeluhkan Camat Rote Barat Daya, Drs. Melianus Mandala. Dikatakannya, petani di wilayahnya sebagian besar memiliki lahan di sekitar Danau Tua, namun tidak bisa dikerjakan karena pengerukan air di bendung. "Masyarakat tidak bisa olah sawah karena tidak ada air. Kami tidak tahu kapan proyek itu selesai," ujarnya. *
Read More...

Kantor Bupati Rote Ndao rampung tahun ini

Laporan Syarifah S, Spirit NTT 7-13 Januari 2008

BA'A, SPIRIT---Pengerjaan bangunan gedung Kantor Bupati Rote Ndao bernilai sekitar Rp 29 miliar diperkirakan rampung pertengahan tahun ini, yang seharusnya
pada akhir bulan Desember 2007. Ini merupakan bangunan termegah di Kabupaten Rote Ndao.
Pantauan SPIRIT NTT hingga akhir Desember 2007, pengerjaan bangunan sekitar 90 persen sudah selesai dan masih tersisa pembuatan bangunan kubah berbentuk topi Ti'i Langga, lambang budaya masyarakat Pulau Rote, juga lambang Pemkab Rote. Selain itu, plester bangunan, keramik, halaman dan pagar belum selesai dibangun.
Pimpinan Proyek (Pimpro) Pembangunan gedung Kantor Bupati Rote Ndao, Petson Hangge, dihubungi, Jumat (4/1/2008), mengakui adanya keterlambatan pekerjaan gedung tersebut.
Namun, kata Hangge, keterlambatan berkaitan dengan ketersediaan bahan baku bangunan yang sebagian besar harus dibeli (didatangkan) dari Pulau Jawa terutama bahan untuk pemasangan kuba Ti'I Langga di atap gedung kantor ini.
"Ada sejumlah hambatan seperti ketersediaan bahan bangunan yang harus didatangkan dari Pulau Jawa. Dan kondisi alam yang kadang ikut memperlambat pengantarpulauan bahan terutama pada musim hujan. Hal inilah yang mengakibatkan pembangunan kantor bupati terlambat dari jadwal yang ditetapkan," ujarnya.
Namun demikian, kata Hangge, ia terus mendorong kontraktor agar menyelesaikan pembangunan gedung kantor tersebut tepat waktu. "Saat ini sudah terlambat namun dalam waktu dekat jika bahan-bahan untuk atap khusus untuk kuba Tii Langga sudah ada, maka diperkirakan dalam waktu dekat bangunan itu sudah bisa selesai dikerjakan,"katanya.
Kepala Dinas (Kadis) Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Rote Ndao, Ir. JJ Amalo, ditemui wartawan belum lama ini, mengakui, sesuai Keppres Nomor 80 Tahun 2000 jika masa kontrak selesai, namun pekerjaan belum selesai, maka pengusaha/kontraktor harus dikenakan sanksi atau denda, kecuali jika ada adendum waktu, tapi itu juga tetap ada sanksi.
Ia berharap, kontraktor lebih fokus mengerjakan bangunan kantor ini sehingga dalam waktu dekat kantor bupati dapat digunakan untuk aktivitas kantor. *
Read More...

WKRI Tofa serahkan bingkisan

Laporan Benny Dasman, Spirit NTT 7-13 Januari 2008

MAULAFA, SPIRIT--Nyonya Roslin Lana Sili memimpin rombongan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) St. Mathias Tofa, Kecamatan Maulafa-Kupang mengunjungi anak-anak yang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Penfui, Kamis (27/12/2007). Selain menyerahkan bingkisan Natal, kunjungan dimaksud untuk memberi dukungan moril kepada anak-anak agar tabah dalam menghadapi proses hukum.
Pemandu Kegiatan, Ny. Ety Bembot Serman, kepada SPIRIT NTT di Kupang, Sabtu (29/12/2007), menjelaskan, kunjungan ke Lapas Anak Penfui telah diagendakan sebelumnya, bahkan sebagai salah satu program kerja WKRI Tofa masa bakti 2007-2008.
"Kunjungan ini sebagai bentuk keberpihakan WKRI Tofa terhadap peningkatan kualitas hidup anak-anak dan perempuan. Selain itu, memgamalkan ajaran sosial gereja (ASG) Katolik dalam keseharian hidup," kata Ny. Ety. Menurutnya, kunjungan WKRI Tofa disambut antusias petugas Lapas Anak yang dilukiskannya sebagai dukungan moril terhadap 34 orang anak-anak yang ditahan (33 laki-laki, satu perempuan).
Ketua WKRI St. Mathias Tofa, Ny. Roslin Lana Sili, mengatakan, kunjungan ke Lapas Anak Penfui sebagai wujud rasa solider dan kepedulian WKRI Tofa terhadap sesama anak bangsa dan sesama saudara yang sedang dibina di lapas. "Sebagaimana pesan Natal, kita harus solider terhadap sesama manusia tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan status sosial. Pesan itu yang ingin kami wujudkan," katanya.
Selain menyerakan bingkisan Natal, WKRI Tofa juga berdialog dengan petugas Lapas dan anak-anak tahanan tentang hak-hak anak sebagaimana tertuang dalam UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dialog diakhiri ibadat bersama, dipimpin Suster Redempta, CIJ. *
Read More...

TPS terpadu dibangun di Kolhua

Laporan Thomas Duran, Spirit NTT 7-13 Januari 2008

KUPANG, SPIRIT--Tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) akan dibangun di Kompleks Perumahan Lopo Indah Permai di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. TPST ini dibangun dengan tujuan untuk mengolah dan mendaur ulang sampah rumah tangga.
Hal ini disampaikan Kepala Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Kinerja Pengelolaan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PKPPLP)-NTT, Ir. Suhartini Wello, kepada SPIRIT NTT di ruang kerjanya, Senin (7/1/2008).
Menurut Suhartini, TPST ini sebelumnya dibangun di RT 03/RW 06, Kelurahan Liliba, namun ditolak oleh masyarakat setempat, karena minimnya sosialisasi dari pemerintah kota dan satker sebagai pemilik program. Menurut Suhartini, pembangunan TPST ini dialihkan ke Kelurahan Kolhua, selain dekat dengan perumahan juga sudah ada transfer depo yang dibangun di atas tanah pemerintah seluas 40 m2.
Transfer depo tersebut selama ini dimanfaatkan sebagai tempat untuk mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah. "Transfer depo ini akan ditingkatkan statusnya menjadi TPST yang berfungsi sebagai pengumpul dan pengolah sampah," katanya.
Program pengolahan sampah terpadu ini, kata Suhartini, lebih difokuskan pada daerah pemukiman, sehingga lokasi BTN Kolhua sangat tepat, karena produksi sampah pada daerah pemukiman itu sangat tinggi dan pengolahannya akan merekrut tenaga kerja di wilayah tersebut.
Suhartini menjelaskan, alokasi dana untuk pembangunan TPST ini sebesar Rp 320 juta. Dari dana ini dialokasikan untuk membangun workshop, pengadaan mesin pencaca sampah, 200 buah bin kontainer atau tong sampah, serta sepeda motor pengangkut sampah satu unit. *)
Read More...

Bupati Longginus lantik 68 kepala sekolah

Spirit NTT 7-13 Januari 2008

MAUMERE, SPIRIT--Bupati Sikka, Drs. Alexander Longginus, melantik dan mengambil sumpah 68 orang kepala sekolah (Kepsek) TK, SD dan SMP lingkup Pemerintah Kabupaten Sikka, di Aula Hotel Benggoan III-Maumere, belum lama ini.
Pelantikan disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Sikka, Drs. Robertus da Silva; Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Drs. Nong Baba Parera; Asisten Ekonomi dan Pembangunan, dr. Wera Damianus; para pengawas, kepala sekolah serta undangan lainnya.
Bupati Sikka, Drs. Alexander Longginus, dalam sambutannya antara lain mengatakan, pendidikan merupakan salah satu sektor yang menjadi fokus perhatian pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Berdasarkan data, dari sekitar 290 ribu lebih jiwa jumlah penduduk Kabupaten Sikka, 58 persen di antaranya tamat SD, 17 persen tamat SMP, 10 persen tamat SMA dan 9 persen tamat perguruan tinggi. "Kondisi ini tentunya perlu terus dipacu melalui berbagai upaya pembangunan di bidang pendidikan," kata Longginus.
Menurutnya, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan dari tahun ke tahun terus dilakukan oleh pemerintah. Sebab, dengan semakin tingginya tingkat peradaban masyarakat, akan lebih terbuka untuk memperoleh tingkat kehidupan yang lebih baik.
Oleh karena itu, lanjut Longginus, berbagai kebijakan maupun program termasuk mutasi dan promosi jabatan para kepala sekolah merupakan suatu upaya untuk lebih membangkitkan semangat, penyegaran, meningkatkan kinerja serta produktivitas dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Sikka. Walaupun demikian, katanya, pendidikan tidak hanya sebatas dilaksanakan dalam proses belajar mengajar, tetapi juga melalui sebuah proses dengan membangun komunikasi untuk memacu kreativitas anak didik serta perlu adanya partisipasi orang tua/wali murid dan guru itu sendiri.
Bupati Longginus juga menginformasikan perihal kebijakan anggaran bidang pendidikan Tahun Anggaran 2008, di mana dari total anggaran belanja sebesar Rp 437 miliar lebih, Rp 91 miliar lebih di antaranya adalah untuk belanja di bidang pendidikan. Dari jumlah anggaran belanja bidang pendidikan tersebut, sebagian besar atau sebesar Rp 60 miliar lebih diperuntukan bagi belanja tidak langsung (belanja pegawai) seperti gaji dan tunjangan guru serta pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sikka. Sedangkan sekitar Rp 31 miliar lebih untuk belanja langsung, untuk rehabilitasi dan pengadaan sarana belajar pada 82 sekolah dasar sebesar Rp 21 miliar lebih.
Kepada ke-68 kepala sekolah TK, SD dan SMP yang dilantik, Bupati Longginus mengharapkan agar melaksanakan tugas serta kepercayaan yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya sehingga tercipta kualitas SDM yang lebih baik. (ndang)
Read More...

Hilangkan fanatisme sempit

Spirit NTT 7-13 Januari 2008

MAUMERE, SPIRIT--Kapolres Sikka, AKBP Drs. Endang Syafrudin, saat menjadi khotib (pembawa kotbah) pada Sholat Idul Adha di Lapangan Kota Baru Maumere, Kamis (20/12/2007), menyampaikan lima hal penting.
Kelima hal penting itu, pertama, tetap menjaga hubungan silaturhami, menjaga hubungan persaudaraan, saling berbagi rasa, saling berbagi kasih dan saling kunjung mengunjungi dengan saudara-saudara yang non muslim. Selain itu, menghilangkan fanatisme sempit dalam membangun persaudaraan dengan saudara- saudara kita yang non muslim.
Kedua, jangan terpengaruh dengan apapun yang terjadi dalam upaya membangun hubungan yang sudah baik ini. Biasanya akan ada pihak ketiga yang akan melakukan hal-hal yang dapat merusak keharmonisan yang selama ini telah terbangun. Tetaplah berada dalam kesabaran sebagai seorang muslim, baik dalam menghadapi perkara pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Seorang muslim hendaknya tidak tergoyahkan dengan bebagai komentar-komentar negatif dari orang-orang yang tidak jelas.
Ketiga, seorang muslim jangan melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun. Dan, terhadap hal-hal yang terjadi, laporkan kepada petugas untuk diproses dan diselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Keempat, apabila di sekitar lingkungan dan tempat tinggal kita, terdapat orang yang tidak dikenal dan aktivitasnya mencurigakan--dalam konteks mengancam hubungan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara--, segera laporkan kepada kepolisian terdekat dan hindari tindakan anarkis dan main hakim sendiri.
Kelima, sholat, berdoa dan berzikir. Laksanakan hal itu, selalu berusaha untuk meminta pertolongan dari Allah. Karena dalam Surat Al Hazir Ayat 18, Allah berpesan, "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah, dan perhatikanlah dirimu. Apa yang sudah kamu perbuat untuk hari esok. Bertaqwalah kamu pada Allah, sesungguhnya Allah sungguh mengetahui apa yang kamu perbuat."
Pada Sholat Idul Adha yang dipimpin Imam Haji Agus Abdulrauf, Dandim 1603 Sikka ini, Endang Syafrudin juga mengajak umat muslim dan non muslim untuk tetap menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
Saat ini, katanya, sedikitnya terdapat 300 lebih jemaah haji Indonesia yang deportasi dari Mekah karena tidak mengikuti aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Juga ada sekitar 100 jemaah haji ONH Plus di salah satu daerah di tanah air, gagal diberangkatkan karena telah ditipu oleh perusahaan jasa pemberangakatan ibadah haji.
"Ini sebagai bukti nyata keteledoran masyarakat kita yang tidak taat dan tidak mengikuti berbagai aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Walau demikian, pemerintah juga manusia yang tidak lepas dari khilaf, salah dan lalai," katanya.
Kepada pribadi-pribadi orang muslim dan umat beriman lainnya, Endang sangat mengharapkan agar dalam memberi kritik, disampaikan dengan sebaik-baiknya disertai dengan solusi.
"Banyak di antara kita hanya pandai memberikan kritik, namun tidak pandai memberikan solusi dan penyelesaian. Selain itu, kita harus mampu mengintrospeksi diri, guna memberikan contoh dan teladan yang baik kepada sesama dan masyarakat," pesannya. Sholat Idhul Adha ini dihadiri ribuan umat muslim di Kota Maumere dan sekitarnya. (djo)
Read More...

Wajah baru di Sikka

Spirit NTT 7-13 Januari 2008

BAGI Bupati Sikka, Drs. Alexander Longginus, dan Wakil Bupati, Drs. Yoseph Ansar Rera, menerima surat pemberitahuan dari DPRD Sikka bahwa masa jabatan keduanya tinggal lima bulan lagi, adalah sebuah sinyal atau peringatan. Sinyal apakah itu?
Ini jawabannya. "Sinyal menuju Sikka wajah baru. Agar sinyal ini benar-benar menjadi kenyataan, pelaksanaan pilkada 2008 harus dilakukan dalam bingkai demokrasi, aman dan damai," ujar Bupati Longginus usai menerima surat tersebut, Sabtu (29/12/2007).
Untuk diketahui, surat pemberitahuan DPRD Sikka, yang dilukiskan sebagai sebuah momen sejarah itu, ditandatangani Ketua DPRD Sikka, Drs. AM Keupung; Wakil Ketua DPRD Sikka, EP da Gomez, dan Ir. Agustinus R Henny. Sebagaimana diatur dalam perundangan-undangan, usai menerima surat pemberitahuan tersebut atau selama 30 hari ke depan, Bupati Longginus, dan Wakil Bupati, Ansar Rera, harus menyampaikan Laporan Keterangan dan Pertanggungjawaban (LKPj) kepada DPRD Sikka.
Bupati Longginus dalam sambutannya usai menerima surat pemberitahuan itu, mengatakan, selama dipercayakan menakhodai pembangunan di Sikka, sebagai manusia, tentu tidak lepas dari kekilafan, dan tantangan selalu datang silih berganti.
"Perjalanan selama lima tahun memimpin Sikka, tentunya tidak terlepas dari kesalahan. Untuk itu saya menyampaikan permohonan maaf atas berbagai kebijakan yang dinilai banyak kalangan keliru," kata Longginus.
Bupati Longginus menyebut kebijakan keliru yang diakuinya telah menuai ketidakpuasan masyarakat, antara lain perpanjangan masa pensiun, soal mutasi, pelaksanaan pembangunan dan sebagainya.
Menyoal pilkada 2008, Bupati Longginus menyebutnya sebagai pesta rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. "Karena itu masyarakat Sikka yang tampil sebagai pemenangnya," katanya. Dia mengimbau masyarakat untuk mengikuti pilkada secara cermat karena arena itu bukan untuk memilih kepala kampung, kepala adat atau kepala suku, tetapi pemimpin daerah.
Usai memberikan sambutan, Bupati Longginus didampingi Wakil Bupati, Ansar Rera, foto bersama dengan jajaran Muspida Sikka, anggota DPRD, dan jajaran eksekutif. (djo) Read More...

Anggaran Pendidikan tak sesuai konstitusi

Laporan Gerardus & Hermina Pello, Spirit NTT 7-13 Januari 2008

KUPANG, SPIRIT--Mencermati alokasi anggaran untuk bidang pendidikan yang masih jauh di bawah ketentuan konstitusi, Fraksi Partai Penegak Demokrasi Indonesia (FPPDI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tengggara Timur (NTT), menyatakan penyesalannya. Rendahnya alokasi anggaran itu membuktikan belum adanya komitmen yang tinggi untuk meningkatkan mutu pendidikan di NTT.
"Alokasi dana dalam APBD NTT tahun 2008 mencerminkan bahwa komitmen kita masih sebatas hiasan bibir (lip service)," demikian FPPDI dalam pendapat akhir fraksi terhadap nota keuangan atas rancangan anggaran dan pendapatan belanja daerah (R-APBD) Propinsi NTT tahun anggaran 2008, di Gedung DPRD NTT, Senin (17/12/2007).
Penyesalan PPDI ini tertuang dalam pendapat akhir fraksi yang ditandatangani ketua, Drs. Yohanes R Dekresano, MA, dan Sekretaris, M Jack Kasman, S.Ip.
Untuk pos pembiayaan, F PPDI memberikan perhatian terhadap pemberian pinjaman untuk kelompok masyarakat baik melalui LUEP maupun koperasi harus dilaksanakan sebaik-baiknya dengan memperhatikan beberapa hal penting seperti regulasi yang aplikatif menyangkut kelompok sasaran, mekanisme pengembalian, pendampingan dan pengawasan yang dilakukan secara terus-menerus.
"Khusus untuk pinjaman yang diberikan kepada lembaga koperasi, pemerintah harus benar-benar selektif sehingga tidak menimbulkan masalah dalam pengembaliannya. Apalagi untuk tahun anggaran 2008 dianggarkan dana yang relatif cukup besar, yakni sekitar Rp 10 miliar," demikian FPPDI.
Untuk pos pendapatan, FPPDI DPRD NTT menilai sektor-sektor yang tidak mencapai target pada tahun 2007, kendala utamannya adalah ada tidaknya tekad, kemauan dan kesungguhan untuk bekerja dan merealisasikannya. Karena penerimaan itu dirancang oleh satker yang bersangkutan sehinga target penerimaan harus memperhitungkan kemampuan untuk merealisasikannya.
"Pemprop perlu melakukan penilaian kinerja untuk setiap SKPD dengan menggunakan metode reward dan punishment agar menumbuhkan motivasi sehingga bisa berprestasi secara optimal. Dalam pengamatan fraksi, setiap keberhasilan maupun kegagalan yang selalu ditanggapi dingin atau dianggap wajar-wajar saja. Yang berprestasi tidak diberi perhatian lebih sementara yang gagal selalu diberi pengampunan," demikian FPPDI. *
Read More...

Prinsip anggaran harus dijaga

Laporan Gerardus & Hermina Pello, Spirit NTT 7-13 Januari 2008

KUPANG, SPIRIT--Fraksi Partai Golkar (FPG) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta pemerintah agar sungguh-sungguh menjaga dan memperhatikan tiga prinsip pemanfaatan anggaran, yakni ekonomis, efisiensi, dan efektivitas.
Permintaan FPG ini disampaikan dalam pendapat akhir fraksi terhadap nota keuangan atas rancangan anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD) Propinsi NTT tahun anggaran 2008 di Gedung DPRD NTT, Senin (17/12/2007).
Dalam pendapat akhir yang ditandatangani Ketua, Cirylus Bau Engo, dan Juru Bicara, Ny. Inche Sayuna, FPG menyatakan bahwa prinsip ekonomis berkaitan dengan pemilihan dan penggunaan sumber daya dalam jumlah dan kualitas tertentu pada harga yang paling murah; prinsip efisiensi berkaitan dengan penggunaan dana masyarakat yang bisa menghasilkan output yang maksimal (berdaya guna) dan prinsip efektifitas berkaitan dengan penggunaan anggaran harus mencapai target tujuan kepentingan publik.
Sayuna mengemukakan, performance budget RAPBD 2008 menggambarkan tingkat kebutuhan daerah (fiskal need) tidak seimbang dengan kapasitas fiskal yang dimiliki daerah. "Itulah sebabnya RAPBD NTT mengalami defisit sebesar Rp 122.613.358.004," katanya.
Berkaitan dengan kesenjangan fiskal yang terjadi tahun ini, kata Sayuna, FPG meminta komitmen dari seluruh pengelola pembangunan di daerah ini agar sungguh-sungguh memegang teguh prinsip kejujuran. "Kejujuran tidak hanya menyangkut moral dan etika pelaksananya tetapi juga menyangkut keberadaan biasa proyeksi penerimaan dan pengeluaran. Sumber bias yang memunculkan ketidakjujuran ini dapat berasal dari aspek teknis dan politis. Proyeksi yang terlalu optimis akan mengurangi kendala anggaran sehingga memungkinkan munculnya inefisiensi dan inefektivitas pelaksanaan kebijakan yang sangat diprioritaskan," ujar Sayuna.
FPG mengingatkan pemerintah agar semua belanja modal dan investasi yang harus melalui proses tender agar diperhitungkan sungguh-sungguh limit waktu perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran sehingga tidak menimbulkan persoalan yang mengganggu hasil yang diharapkan.
"Secara khusus untuk program luncuran harus dilaksanakan secara selektif sepanjang penyebabnya di luar kelalaian penyedia barang/jasa atau pengguna barang/jasa kegiatan dimaksud," ujarnya. *
Read More...

Komisi D fasilitasi kasus Nangalala

Laporan Gerardus Manyella, Spirit NTT 7-13 Januari 2008

KUPANG, SPIRIT--Komisi D DPRD NTT yang membidangi pembangunan, menfasilitasi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap nakhoda dan anak buah kapal (ABK) KM Nangalala. Nakhoda dan ABK kapal perintis itu menolak berlayar karena kapal tersebut tidak laik layar, tapi perusahaan pengelola kapal memaksakannya. Akibatnya, nakhoda dan ABK terancam di-PHK dan kasus ini telah diadukan ke DPRD NTT.
Ketua Komisi D DPRD NTT, Viktor Mado Watun, S.H, yang ditemui SPIRIT NTT, Jumat (28/12/2007), di Gedung DPRD NTT, Jalan El Tari-Kupang, mengatakan, kapal perintis milik Pemerintah Propinsi (Pemprop) NTT dan dikontrakkan kepada PT Wadarsant Jakarta itu, tidak laik layar tapi dipaksakan sehingga nakhoda dan ABK melayangkan protes ke DPRD NTT.
Komisi D, kata Mado Watun, yang diminta menfasilitasi kasus itu telah meminta Dinas Perhubungan NTT menyelesaikannya tapi diperoleh jawaban yang berwenang terhadap masalah perhubungan laut adalah administrator pelabuhan (Adpel). "Komisi D akan mengundang Adpel Tenau untuk membicarakan hal itu," katanya.
Komisi D, kata Mado Watun, memberikan perhatian terhadap dua persoalan. Pertama, kasus laik tidaknya KM Nangalala dan KM Nembrala yang merupakan kapal perintis milik Pemprop NTT dan masalah PHK nakhoda dan ABK.
Khusus untuk laik tidaknya dua kapal itu melayari beberapa kota pelabuhan di NTT, kata Mado Watun, harus mendapat perhatian serius karena kehadiran kapal yang dibiayai APBD itu untuk melayani masyarakat.
Apapun alasannya, katanya, dua kapal perintis itu perlu diupayakan tetap melayani masyarakat NTT. Kehadiran kapal itu telah membantu masyarakat meningkatkan perekonomian. Dia mencontohkan, buah labu jepang di Ngada yang sering diangkut dengan KM Nangalala ke Kupang dan berbagai hasil pertanian dan perkebunan lainnya. Selain barang, dua kapal perintis itu, juga membantu memperlancar mobilisasi manusia dari Kupang ke Flores, Alor, Rote dan beberapa daerah lain dan sebaliknya.
Menurut Mado Watun, Komisi D mengingatkan manajemen PT Wadarsant Jakarta agar tidak memberhentikan nakhoda dan ABK. "Jika karena hal-hal prinsip diberhentikan, manajemen perusahaan itu harus memberikan semua hak-hak mereka. Jika tidak, Komisi D akan berjuang melawan kelaliman demi kesejahteraan nakhoda dan ABK yang bekerja melayani lalu lintas laut yang penuh tantangan itu," ujarnya. *
Read More...

FPDIP doakan kesembuhan gubernur

Laporan Gerardus Manyella, Spirit NTT 7-13 Januari 2008

KUPANG, SPIRIT--Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) DPRD NTT mendoakan kesembuhan Gubernur NTT, Piet A Tallo, S.H yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Dr. Sutomo Surabaya, Jawa Timur. FPDIP mengharapkan Piet Tallo segera pulih sehingga kembali melaksanakan tugas-tugas sebagaimana biasanya.
FPDI dalam pendapat akhir fraksi terhadap RAPBD NTT 2008 yang ditandatangani Ketua Fraksi, Drs. John Umbu Deta, dan Sekretaris, Kornelis Soi, S.H, menyesalkan short message service (SMS) yang beredar di Kota Kupang tanggal 4 Desember 2007 bahwa Gubernur NTT telah meninggal dunia. SMS itu sengaja disebarkan oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga FPDI mengutuk keras perbuatan tak bermoral tersebut. FPDI juga mengutuk keras setiap upaya memanfaatkan isu tersebut untuk kepentingan politik sempit kelompok tertentu.
FPDIP meminta agar setiap insan menciptakan susana kondusif sehingga umat yang merayakan hari keagamaan tidak terusik. Bagi FPDIP, kelangkaan minyak tanah yang meresahkan saat ini, perlu disikapi secara arif oleh pemerintah, berkoordinasi dengan PT Pertamina sehingga segera diselesaikan. Apalagi, kondisi ini menjelang hari raya, dimana semua umat siap merayakan sesuai dengan ajaran agama masing-masing.
Sementara di berbagai pelosok warga dicemaskan dengan hujan angin yang bakal menimbulkan bencana, disaat petani berharap tanaman mereka bisa membuahkan hasil. Kondisi ini perlu disikapi segera bahkan pemerintah harus siaga mengantisipasi segala kemungkinan yang bakal terjadi. Khusus untuk keamanan, FPDIP mengingatkan pemerintah agar berkoordinasi dengan aparat keamanan menjaga tempat-tempat strategis, rumah ibadah dan tempat umum lainnya sehingga persaudaraan dan kekeluargaan di NTT tetap terpelihara.
Menyinggung soal RAPBD, FPDIP menerima rancangan itu untuk ditetapkan. Untuk dana pembangunan, FPDIP menyarankan pemerintah propinsi berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota menyiapkan dana sharing. Pemerintah juga perlu menyiapkan dana cadangan untuk mengatasi bencana alam yang saban hari melanda masyarakat NTT. *
Read More...