Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sejak merdeka konsumsi air sungai

Spirit NTT, 20-25 Oktober 2008, Laporan Fredy Hayong

DUARATO, SPIRIT--
Selama puluhan tahun bahkan sejak Indonesia Merdeka, warga Desa Duarato, Kecamatan Lamaknen, Belu, mengonsumsi air kali/sungai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Warga selama ini mengonsumsi air kali Berdao dan Kali Weluli yang jauh dari syarat kesehatan karena dikonsumsi pula oleh ternak milik warga.

Kepala Desa (Kades) Duarato, Marselus Koli Mela, mengatakan hal ini kepada SPIRIT NTT di Atambua, Minggu (12/10/2008). Marselus menjelaskan, persoalan yang paling mendasar yang dihadapi warga didesanya selama ini selain ancaman rawan pangan juga menyangkut kebutuhan air bersih.

Warga selama ini tidak berdaya karena untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka harus mencari sumber air yang letaknya puluhan kilometer. Dan, lebih memrihatinkan, katanya, selain warga harus menunggu giliran berjam-jam karena warga yang antri cukup banyak dari jam 05.00 Wita, juga kondisi air keruh.
"Saya tidak bisa menyembunyikan permasalahan yang dihadapi warga saya. Saya harus sampaikan bahwa sejak Indonesia merdeka sampai sekarang kami warga Duarato mengonsumsi air kali. Belum ada proyek perpipaan air bersih yang masuk ke daerah kami," jelasnya.

Menurut Marselus, dirinya selalu didatangi warga menanyakan permasalahan ini. Dan sebagai pimpinan wilayah, dirinya hanya bisa menyampaikan ke tingkat atas, sementara untuk realisasi di lapangan belum bisa dipastikan.

Warga katanya, hanya bisa bertahan hidup hanya dengan mengandalkan air kali Berdao dan Weluli yang kondisinya sangat keruh karena juga dikonsumsi ternak milik warga.

"Mau bilang apa lagi. Terpaksa warga harus mengonsumsi air kali yang juga dikonsumsi ternak. Warga tidak memikirkan lagi apakah itu sudah sesuai syarat kesehatan atau tidak yang penting bisa memenuhi kebutuhan hidup," tambahnya.

Marselus berharap adanya kemauan pemerintah Kabupaten Belu untuk melihat permasalahan ini. Pasalnya, rakyat saat ini sudah sangat menderita selain karena kebutuhan air bersih yang kurang memadai juga terancam rawan pangan.*

Tidak ada komentar: