RSS Feed (xml)
Laporan Marsel Ali, Spirit NTT, 2-8 Juni 2008
KUPANG, SPIRIT -- Tim Manajemen Biaya Operasional Sekolah (BOS) Kabupaten Kupang, menggelar sosialisasi penggunaan dana BOS untuk kepala sekolah dasar dan SMP se- Kabupaten Kupang, di Hotel Cahaya Bapa-Kupang, Sabtu (31/5/2008).
Kegiatan itu melibatkan pembicara dari Tim Manajemen BOS Propinsi NTT, Drs. Gaspar Asal, M.Ed, Banwas serta instansi terkait.
Seperti dijelaskan salah seorang Tim Manajemen BOS Kabupaten Kupang, Yeremias Eik, S.Sos, sosialisasi ini penting bagi kepala sekolah untuk mengingatkan kembali cara mengelola dana BOS yang baik. "Ada juga sejumlah kepala sekolah baru. Karena itu mereka perlu mendapatkan masukan," katanya.
Khusus untuk sosialisasi yang digelar saat ini, kata dia, masih tetap sama dengan pola penggunaan tahun 2007. Karena itu secara prinsipil belum ada perubahan dalam model pengelolaan.
Salah satu contoh, tambahnya, pihak banwas juga dilibatkan dalam sosialisasi ini. Mereka memberi masukan kepada para pengelola agar hati-hati menggunakan dana. "Pengelola diharapkan tetap merujuk pada petunjuk pelaksanaan (juklak) dari pusat," ujarnya.
Tim Manajemen BOS Propinsi NTT, Drs. Gaspar Asal, M.Ed, menjelaskan secara rinci tentang bagaimana pola atau cara merencanakan penggunaan anggaran tingkat sekolah.
Ia mengatakan, kalau rencana sudah ada maka pengelola wajib memasukkan itu dalam anggaran pendapatan dan belanja sekolah (APBS). Dalam konteks itu, kata dia, semua elemen di sekolah mulai dari komite sekolah, guru dan orangtua murid harus terlibat. Dengan demikian, pengelolaan dana dapat terkontrol dengan baik. *
KUPANG, SPIRIT -- Tim Manajemen Biaya Operasional Sekolah (BOS) Kabupaten Kupang, menggelar sosialisasi penggunaan dana BOS untuk kepala sekolah dasar dan SMP se- Kabupaten Kupang, di Hotel Cahaya Bapa-Kupang, Sabtu (31/5/2008).
Kegiatan itu melibatkan pembicara dari Tim Manajemen BOS Propinsi NTT, Drs. Gaspar Asal, M.Ed, Banwas serta instansi terkait.
Seperti dijelaskan salah seorang Tim Manajemen BOS Kabupaten Kupang, Yeremias Eik, S.Sos, sosialisasi ini penting bagi kepala sekolah untuk mengingatkan kembali cara mengelola dana BOS yang baik. "Ada juga sejumlah kepala sekolah baru. Karena itu mereka perlu mendapatkan masukan," katanya.
Khusus untuk sosialisasi yang digelar saat ini, kata dia, masih tetap sama dengan pola penggunaan tahun 2007. Karena itu secara prinsipil belum ada perubahan dalam model pengelolaan.
Salah satu contoh, tambahnya, pihak banwas juga dilibatkan dalam sosialisasi ini. Mereka memberi masukan kepada para pengelola agar hati-hati menggunakan dana. "Pengelola diharapkan tetap merujuk pada petunjuk pelaksanaan (juklak) dari pusat," ujarnya.
Tim Manajemen BOS Propinsi NTT, Drs. Gaspar Asal, M.Ed, menjelaskan secara rinci tentang bagaimana pola atau cara merencanakan penggunaan anggaran tingkat sekolah.
Ia mengatakan, kalau rencana sudah ada maka pengelola wajib memasukkan itu dalam anggaran pendapatan dan belanja sekolah (APBS). Dalam konteks itu, kata dia, semua elemen di sekolah mulai dari komite sekolah, guru dan orangtua murid harus terlibat. Dengan demikian, pengelolaan dana dapat terkontrol dengan baik. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar