Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Diproses, lima kelurahan siaga di Kota Kupang

Spirit NTT, 23 - 30 Juni 2008

KUPANG, SPIRIT--Pengembangan desa siaga merupakan salah satu sasaran yang dicapai pada akhir tahun 2008 di seluruh desa di Indonesia. Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Di Kota Kupang, lima kelurahan siaga sedang dipersiapkan agar bisa mandiri.

Hal ini diungkapkan dr. Jouce Kansil, dalam lokakarya advokasi/replikasi sistem siaga tingkat Kota Kupang di Kantor Walikota Kupang, Kamis (12/6/2008).

Di NTT, katanya, pendekatan pengembangan desa siaga berbasis pustu dan untuk Kota Kupang jumlah pustu yang ada sebanyak 31 unit pada 49 kelurahan sehingga seharusnya pada akhir 2008, di Kota Kupang sudah ada 31 Kelurahan Siaga.

"Pengembangan desa siaga bantuan lembaga donor internasional (GTZ) ini berfokus pada strategi Menuju Persalinan Selamat (MPS) yang saat ini sedang dikembangkan di beberapa kabupaten di NTT termasuk Kota Kupang. Lokakarya ini dilakukan untuk mengetahui proses pembentukan desa siaga yang saat ini sedang dilaksanakan di lima kelurahan di wilayah Kota Kupang sekaligus advokasi kepada pengambil kebijakan," katanya.

Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, dalam sambutannya mengatakan menyambut baik kegiatan tersebut karena terkait dengan upaya meretas langkah-langkah terpadu dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat pada setiap kelurahan di Kota Kupang.

Sektor kesehatan, lanjutnya, menjadi sangat penting karena merupakan salah satu ukuran kualitas peradaban dan tingkat kemajuan suatu bangsa dimana semakin tinggi derajat kesehatan, dapat dipastikan tingkat perkembangan dan kesejahteraan semakin tinggi pula.

Menurutnya, pemerintah Kota Kupang menyadari bahwa pada akhir pencapaian visi Kupang sehat 2010 akan sangat bertumpu pada pencapaian kelurahan sehat sebagai basisnya melalui strategi menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas, meningkatkan sistem survailans monitoring dan informasi kesehatan serta meningkatkan pembiayaan kesehatan.

Adoe menggarisbawahi empat hal. Pertama, konsep dasar kelurahan siaga adalah kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.

Kedua, untuk mengubah kelurahan menjadi kelurahan siaga bukan merupakan hal yang mudah karena terkait dengan perubahan mindset, budaya dan tradisi yang harus tercermin dari sikap, tingkah laku dan pola hidup masyarakat yang benar- benar sigap dan tanggap terhadap penanganan persoalan kesehatan yang dihadapi secara mandiri.

Ketiga, perlu dilakukan revitalisasi terhadap berbagai sentra kesehatan bersumber daya masyarakat yang telah ada, sehingga mampu mengakselerasikan target atau sasaran yang ingin dicapai dari sebuah kelurahan siaga.

Keempat, keberhasilan atau kegagalan program kesehatan yang direncanakan sangat tergantung kepada keberhasilan atau kegagalan pengelolaan dan kelembagaan. (infokom kota kupang)



Tidak ada komentar: