Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Desalinasi atasi krisis air bersih di Pulau Ternate

Laporan Okto Manehat, Spirit NTT 18-24 Februari 2008

KALABAHI, SPIRIT--Masalah air bersih di Pulau Ternate segera diatasi menyusul rencana pemerintah setempat membangun desalinasi di Desa Ternate Selatan dan Umapura di Pulau Ternate, Kecamatan Alor Barat Laut (ABAL).
Pembangunan desalinasi didukung dana alokasi khusus (DAK) 2008. Dua unit mesin desalinasi (penyulingan air laut menjadi air tawar) segera ditempatkan di dua desa itu jika DAK sudah dicairkan.
Camat ABAL, Ade Dharma Massa, S.Sos, mengatakan itu saat ditemui SPIRIT NTT di Kalabahi, Sabtu (9/2/2008). Atas nama masyarakat ABAL, Massa menyampaikan terima kasih kepada pemerintah. Menurut Massa, desalinasi ini otomatis menjawab kebutuhan masyarakat akan air bersih di pulau itu yang dirindukan sejak dahulu kalah.
Menurut Massa, selama ini masyarakat di Pulau Ternate sangat kesulitan mendapat air bersih. Di dua desa di Pulau Ternate hanya ada satu sumur. "Sumur itu juga terkadang terkontaminasi dengan air laut," katanya.
Bagi warga yang rumahnya jauh dari sumur, kata Massa, harus dengan perahu atau sampan (ketinting) menyeberangi lautan ke Pulau Alor untuk mengambil air bersih. "Ini memang tindakan yang cukup berisiko, karena dari pengalaman yang ada pernah terjadi kecelakaan laut hanya karena mau mendapat air bersih," jelas Massa.
Massa menambahkan, tim dari kimpraswil sudah ke Pulau Ternate memberikan sosialisasi kepada masyarakat, baik menyangkut persiapan pembangunan maupun persiapan pengelolaannya. Menyangkut besarnya dana untuk pembangunan teknologi itu, Massa belum mengetahuinya.
Sosialisasi
Plt. Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Alor, Ir. Sumardin Sutiyo, di Kalabahi, Sabtu (9/2/2008), menjelaskan, untuk merealisasikan pembangunan itu, maka pihaknya telah ke Pulau Ternate melakukan sosialisasi. Setelah sosialisasi, kata Sutiyo, dalam waktu dekat, pihaknya kembali ke Pulau Ternate untuk survai teknik. Survai ini penting untuk melihat air pasang-surut untuk pengambilan air laut.
Menurut Sutiyo, untuk dua unit desalinasi akan menelan dana Rp 1,6 miliar atau setiap unitnya Rp 800 juta. Anggaran untuk pembangunan ini, didanai DAK 2008. Mesin itu berkapasitas 500 liter/hari. Dengan kapasitas ini, maka produksi air yang ada sangat mencukupi kebutuhan air bersih. *

Tidak ada komentar: